"Dan mereka tidak menyiksa orang-orang mukmin itu melainkan karena orang-orang mukmin itu beriman kepada Allah Yang Maha Perkasa lagi Maha Terpuji". (QS. al-Buruj (85) : 8)

Rabu, 28 Februari 2018

Jual Beli

Mayoritas ulama berpendapat haramnya jual-beli anjing beserta hasil penjualannya, tidak boleh juga mengumpulkan hasil penjualannya tersebut. Siapa yang melakukannya, pahalanya akan berkurang setiap hari sebanyak dua qirath. Kecuali anjing untuk berburu atau menjaga (binatang ternak atau tanaman, maka diperbolehkan-pent)

Dr. Abdul Aziz al-Faiz, Imam dan Khotib Masjid Arrajihi, Mekkah. (Twitter : @abo_ayoob1385) - Twit Ulama

Selasa, 27 Februari 2018

Kebiasaan Kebanyakan Orang

Diantara kebiasaan kebanyakan orang adalah tidur selepas shalat Ashar. Tidaklah mengapa melakukan demikian. Adapun hadits-hadits yang melarang untuk tidur setelah shalat Ashar, bukanlah hadits yang shahih (Fatwa Lajnah 26/14)

Adapun tidur yang lebih utama adalah tidur Qailulah (tidur siang sejenak di waktu sebelum dhuhur atau setelah dhuhur) dan tidur pada malam hari.

Syaikh Muhammad Shalih Al Munajjid. (Twitter : @almonajjid) - Twit Ulama 

Senin, 26 Februari 2018

Hanya Takut Kepada-Nya

Sarii bin Muglas berkata : aku mendengar Fudhail bin ‘Iyadh berkata : seseorang yang merasa takut kepada Allah, maka tidak akan ada seorang pun yang dapat membahayakannya, akan tetapi apabila seseorang takut kepada selain Allah, maka tak ada orang lain yang dapat memberikan manfaat kepadanya sedikitpun.

Prof. Dr. Abdul Aziz ar-Rasyid, Guru Besar Kedokteran Anak. (Twitter : @aziz_rashed13) - Twit Ulama 

Minggu, 25 Februari 2018

Jalan Keselamatan

Tiga jalan selamat dari fitnah yang membinasakan:
(1) Bersatunya kalimat,
(2) Menampakkan hujjah ulama dan menjaga wibawa pemimpin,
(3) Menunjuk orang kompeten dalam pengambilan keputusan.

(Durarul Fawaa-id)

Syaikh Thariq al-Isa, Mudir Jum'iyyah Ihya at-Turots, Kuwait. (Twitter : @tareqalessa1) - Twit Ulama

Sabtu, 24 Februari 2018

Adakah kemuliaan yang melebihi ini ?

Dan Kami tinggikan (penyebutan) namamu (Muhammad) (QS. al-Insyirah : 4)

Allah menggandengkan nama nabi-Nya ﷺ dengan nama-Nya yang Agung dalam kalimat syahadat tauhid, juga dalam adzan dan iqomah.

Dr. Muhammad Ibrahim Al-Hamd, Dosen Aqidah dan Mazhab Kontemporer di Universitas Al-Qashim, Saudi Arabia. (Twitter : @M__alhamad) - Twit Ulama

Jumat, 23 Februari 2018

Menicure Pedicure

Di dalam buku “Ihya’ Ulumiddin” karya Imam al-Ghazali pada halaman 487 - 488 menuturkan bahwa Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam menyuruh membersihkan ujung anak jari dan dibawah kuku-kuku. Karena tidak membawa pisau pemotong kuku, saban waktu maka berkumpulah daki padanya. Lalu Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam memberi waktu bagi mereka yang memotong kuku, mencabut bulu ketiak dan mencukur bulu kemaluan di dalam empat puluh hari. Tetapi Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam terus menyuruh mereka membersihkan daki yang ada dibawah kuku.
-------------------------------------------
Ihya’ Ulumiddin Jilid 1, Imam al-Ghazali, Penerbit C.V. Faizan Jakarta, cetakan kesembilan 1986.

Ketika Menshalatkan Jenazah

Di dalam hadits disebutkan, “Jika kalian menshalatkan jenazah, berdoalah dengan ikhlas untuknya”.
Sebagian orang yang ikut shalat jenazah serta mendo’akannya, hadir hanya dalam rangka bersikap baik (kepada keluarga mayit) untuk menggugurkan kewajiban berkumpul saja! Padahal yang wajib baginya adalah mengikhlashkan do’a kepada Allah.

Syaikh Hamd bin Abdurrahman al-Kus; Imam dan Khatib di Masjid di Kuwait. (Twitter : @hamadalkous) - Twit Ulama

Kamis, 22 Februari 2018

Daki Lipatan Anak Jari

Di dalam buku “Ihya’ Ulumiddin” karya Imam al-Ghazali pada halaman 487 menuturkan bahwa orang Arab tidak banyak orang menyucikannya karena membiarkan tangannya tiada berbasuh sesudah makan. Maka berkumpullah daki pada tempat-tempat itu. Maka Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam menyuruh mereka dengan membersihkan sendi anak-anak jari (HR. At-Tirmidzi dari Abdullah bin Basar).
-------------------------------------------
Ihya’ Ulumiddin Jilid 1, Imam al-Ghazali, Penerbit C.V. Faizan Jakarta, cetakan kesembilan 1986.

Karena Janji-Nya

Islam akan semakin tersebar di barat sebagaimana semangat beragama dan kembali kepada agama juga semakin membesar di tengah-tengah kaum muslimin. Islam adalah agama Allah. Dan Dia telah berjanji untuk menyempurnakan cahaya-Nya.

Dr. Abdul Aziz al-‘Uwaid, Dosen Ushul Fiqh Universiras Qashim. (Twitter : @alowyed) - Twit Ulama 

Rabu, 21 Februari 2018

Teman yang Salih

 ما أعظم الصديق الصالح ، تراه فينشرح صدرك ، تتحدث معه فينصتُ لك ، يتحدث لك فتستفيد من حكمته ، تضيقُ بك الحياة فتجده معيناً لك

Teman yang salih
Dilihat, bikin dada lapang
Jika Anda bicara dengannya, diampun dia
Jika dia bicara, Anda belajar darinya

سلطان عبدالله العمري‏  - (Twitter : @sultanalamri5) - Twit Ulama  

Selasa, 20 Februari 2018

Standar Yang Benar

Standar yang sebenarnya adalah hubungan antara dirimu dan Allah Subhanahu wa Ta'ala. Jangan sampai banyaknya pujian orang menipu dirimu dan jangan sampai banyaknya celaan orang merugikan dirimu. Yang jadi tolak ukur adalah keridhoan Allah terhadapmu dan Allah mau menerima amalmu.

Syaikh Muhammad Shalih Al-Munajjid, pengasuh web IslamQA. (Twitter : @almonajjid) - Twit Ulama 

Senin, 19 Februari 2018

Neraka Dihadapan

Putrinya Rabi’ bin Haitsam pernah berkata pada ayahnya, “Wahai ayahku, manusia sedang tidur, kenapa Anda tak tidur?” | Rabi’ menjawab, “Wahai anakku, aku tak bisa tidur karena disebutkan neraka dihadapanku”.

Syaikh Muhammad Shalih Al-Munajjid, pengasuh web IslamQA. (Twitter : @almonajjid) - Twit Ulama 

Minggu, 18 Februari 2018

Hilangkan Prasangka Buruk

Al-Harits Al-Muhasibi : "Hilangkanlah dari hatimu prasangka buruk dengan mengambil kemungkinan yang paling baik pada saudaramu."

Al Ghazali : "Buruk sangka adalah bentuk ghibah dengan hati."

Syaikh Abdul Aziz ad-Dimaiji, Anggota Perhimpunan Fikih, Saudi Arabia, Sedang menempuh studi S2 dalam Ilmu Fikih di Universtas al-Imam, Riyadh. (Twitter : @Demaigi) - Twit Ulama 

Sabtu, 17 Februari 2018

Karena Kelembutan

Menyibukkan diri dengan fiqih dan mendengarkan hadits nyaris tidak akan cukup untuk memperbaiki hati kecuali dibarengi dengan kelembutan diri dan menengok perjalanan hidup orang-orang shalih.

Syaikh Muhammad Shalih Al-Munajjid, pengasuh web IslamQA. (Twitter : @almonajjid) - Twit Ulama 

Jumat, 16 Februari 2018

Daki dan Kutu Janggut

Di dalam buku “Ihya’ Ulumiddin” karya Imam al-Ghazali pada halaman 486 menuturkan bahwa daki dan kutu yang berkumpul pada janggut apabila tiada diusahakan membersihkannya, maka disunatkan menghilangkannya dengan mandi dan menyisirnya dengan sisir. Pada suatu hadits yang masyur dari ummul mukminin ‘Aisyah radhiyallahu anhuma tersebut bahwa nabi shallallahu 'alaihi wasallam : “Tiada pernah berpisah dengan sisir, pisau kecil dan cermin muka, di dalam perjalanan atau di tempat tinggal”. (HR. Ath-Thabrani, isnad dla’if).
-------------------------------------------
Ihya’ Ulumiddin Jilid 1, Imam al-Ghazali, Penerbit C.V. Faizan Jakarta, cetakan kesembilan 1986.

Momen Terakhir

Witirlah sebelum tidur walau satu rakaat, boleh jadi itu momen terakhirmu. Jika bertemu Allah, dalam kondisi amat baik.

Dr. Umar Al-Muqbil, dosen hadits di Fakultas Syari’ah Universitas Al-Qashim, Wakil Ketua di Lembaga Ilmiah untuk Studi Al-Qur’an, Saudi Arabia. (Twitter : @dr_almuqbil) - Twit Ulama  

Kamis, 15 Februari 2018

Nasehat untuk Para Wanita

Ibnu 'Abbas رضي الله عنهما menceritakan bahwa Rasulullah ﷺ bersabda : "... dan melihat neraka mendadak isinya kebanyakan kaum wanita." (baca Tarjamah Riadhus Shalihin 1, halaman 415).

Lantas bagaimana kaum wanita bisa terhindar dari ancaman neraka?
Ibnu Umar رضي الله عنهما menceritakan bahwa Rasulullah ﷺ bersabda : "Hai para wanita bersedekahlah kamu, dan perbanyaklah membaca istiqhfar." (baca Tarjamah Riadhus Shalihin 2, halaman 656).

Lantas apa yang membuat wanita mendapat ancaman neraka?
Masih dalam riwayat hadits yang sama Nabi ﷺ menjelaskan : "Karena kamu (wanita) banyak mengomel, menghilangkan (tidak mengakui) kebaikan dari suami dan kamu adalah orang yang kurang sempurna akal dan agama. (maksudnya persaksian dua wanita sama dengan seorang lelaki, tanda kurang akal; dan sering tidak sholat beberapa hari, tanda kurang agama." (baca Tarjamah Riadhus Shalihin 2, halaman 656)
--------------------------
Inspirasi : 
Tarjamah RIADHUS SHALIHIN I, Salim Bahreisy, Penerbit PT Alma’arif Bandung, Cetakan keempat 1978.
Tarjamah RIADHUS SHALIHIN II, Salim Bahreisy, Penerbit PT Alma’arif Bandung, Cetakan keempat 1979.
Rijal Haolar Rasul (Karakteristik Perihidup 60 Shahabat Rasulullah), Khalid Muhammad Khalid, Penerbit : CV. Penerbit Diponegoro, Cetakan keduapuluh 2006, halaman 629-637.

Gudhal / Jigong

Di dalam buku “Ihya’ Ulumiddin” karya Imam al-Ghazali pada halaman 486 menuturkan bahwa kotoran yang berkumpul pada gigi dan pinggiran lidah. Maka menghilangkannya adalah dengan bersugi dan berkumur-kumur.
-------------------------------------------
Ihya’ Ulumiddin Jilid 1, Imam al-Ghazali, Penerbit C.V. Faizan Jakarta, cetakan kesembilan 1986.

Mengalahkan Syahwat

Siapa yang berhasil kalahkan syahwat dunia, maka itulah orang yang syaitan lari darinya - Malik bin Dinar رحمه الله.

Dr. Afnan Tilmisani, Dosen Fiqh Dan Anggota Tim Pengajar Bidang Syariah Di Universitas Ummul Quro.(Twitter : @AfnanTilmisani) - Twit Ulama 

Tegalah ....!!!

Note Trip. Hari ini setahun yang lalu, gempita Pilkada 2017 di Jakarta begitu menasional, gegara satu orang calon gubernur ahok si mulut bensin (meninjam istilah cak nun) yang gemar berkata kotor, tukang bikin ulah lewat mulutnya. Dan kaum muslimin terus melawannya, agar tak jadi gubernur.
Hembusan pembelaan terus digulirkan di akar rumput hingga penjuru Jawa Tengah, daerah yang sejak 1998 aku singgahi. Kalimat-kalimatnya sudah di produksi sejak tahun 1998 kala aku mulai berkeliling Jawa Tengah. Dan jelang Pilkada Jakarta tahun 2017 kalimat itu di modifikasi hingga aku mendengarnya di warung makan-warung makan beberapa kota di Jawa Tengah.
Sebut saja mereka Paimin (mewakili pendukung kafir) dan Paino (mewakili penolak kafir).
Paimin : "Tega kah engkau mengatakan kafir pada seorang Silaban yang sudah membangun masjid Istiqlal, seraya engkau merasa paling suci dan benar sendiri?."
Paino : "Tegalah...!!! bedakan urusan ibadah dengan urusan dunia. Karena urusan mengkafirkan adalah urusan Allah ta'ala yang tegas menyandangkan predikat itu, jika Silaban termasuk yang mengatakan : "Allah itu ialah Al-Masih putra Maryam”. [QS. Al-Maidah : 17]" dan "Allah salah satu dari yang tiga” [QS. Al-Maidah : 73]", maka aku hanya "Sami’na wa atho’na (kami mendengar dan kami menta'ati)" dan aku tidak perlu merasa paling suci dan benar sendiri."

Jawaban keren. Ikut senang ternyata di kalangan akar rumput masih banyak yang ta'at pada agama, meskipun kaum atheis-komunis-liberal terus mengupayakan agar akar rumput jauh dari agamanya.

Rabu, 14 Februari 2018

Akhlak Yang Tepat

Betapa seringnya sikap lapang dada, manis muka, dan kelemah lembutan itu menyebabkan berbondong-bondongnya manusia masuk ke dalam agama Allah. [Syaikh Utsaimin رحمه الله]

Syaikh Abdurrahman As-Suwaid, menempuh magister di bidang Fiqh Perbandingan di Universitas Islam Madinah. (Twitter : @alsoid) - Twit Ulama 

Semangat "Wa tawasaubil haqqi wa tawasau bissabri"

TIME TUNNEL. Menyusuri Lorong Waktu untuk berkhidmat di majelis sepupu Rasulullah  ﷺ sangatlah menyenangkan dan penuh semangat. Meski usianya mendekati 70 tahun, tapi ingatannya masih cukup kuat untuk berbagi ilmu dengan kami. Hidupnya hanya untuk menekuni ilmu, dia belajar terus dan mengajarkannya sebagai buah nasehat dan ketaqwaan. Dituturkannya satu persatu apa yang pernah diajarkan Rasulullah  ﷺ kepadanya :
Jangan tertipu oleh nikmat sehat dan nikmat waktu luang (Riadhus-Shalihin 1, halaman 121).
Jangan seorang lelaki memakai cincin emas (Riadhus-Shalihin 1, halaman 202).
Bersabarlah dengan pemerintah yang kamu benci (Riadhus-Shalihin 1, halaman 539).
Saat menjenguk menjenguk/ menengok orang sakit, do'akan (Riadhus-Shalihin 2, halaman 64-65).
Jangan laki-laki berlagak perempuan (Riadhus-Shalihin 2, halaman 489-490).
Jika ingin menggambar, gambarlah pohon dan apa-apa yang tidak bernyawa (Riadhus-Shalihin 2, halaman 514).
Jangan menjadi makelar (perantara). (Riadhus-Shalihin 2, halaman 577).

Darinya pula, aku bisa melihat sosok Rasulullah  ﷺ tergambar jelas; tiada makan sore beberapa malam jika ada roti dari tepung sya’ir (tepung kasar); (Riadhus-Shalihin 1, halaman 430-431). Ibnu 'Abbas menceritakan bahwa Allah tidak mengutus seorang Nabi pun melainkan Dia mengambil perjanjian atasnya, bahwa jika Muhammad diutus sedang mereka masih hidup niscaya mereka beriman kepadanya dan pasti akan menolongnya. Dia memerintahkannya agar mengambil perjanjian atas umatnya, jika Muhammad diutus sedang mereka masih hidup niscaya mereka akan beriman kepadanya dan menolongnya.

Pada akhir hayatnya Ibnu 'Abbas mengalami kebutaan. Ada sebuah cerita, bersumber dari Ibnu 'Abbas sendiri, bahwa dia melihat seseorang yang tidak dikenalnya bersama Nabi. Abdullah bertanya kepada Nabi tentang orang itu. Nabi bertanya setelah itu kepadanya, "Engkau melihatnya?" Dijawabnya "Ya". Kata Nabi lagi "Dia Jibril, kalau begitu kau akan kehilangan penglihatanmu".
Setelah masa amirul mukminin Ali bin Abi Talib Ibnu 'Abbas berpindah ke Mekah, kemudian Hijaz di masa pemerintahan Mu'awiyah dan terus mengadakan perjalanan ke Damsyik dan setelah Mu'awiyah meninggal, ia tinggal di Ta'if dan wafat pada tahun 68 H / 687/688 M.
-----------------
Inspirasi :
Tarjamah RIADHUS SHALIHIN I, Salim Bahreisy, Penerbit PT Alma’arif Bandung, Cetakan keempat 1978.
Tarjamah RIADHUS SHALIHIN II, Salim Bahreisy, Penerbit PT Alma’arif Bandung, Cetakan keempat 1979.
Rijal Haolar Rasul (Karakteristik Perihidup 60 Shahabat Rasulullah), Khalid Muhammad Khalid, Penerbit : CV. Penerbit Diponegoro Bandung, Cetakan keduapuluh 2006, Bab "Abdullah bin 'Abbas'", halaman 629-637.
Tazkiyatun Nafs, Ibnu Taimiyah, Penerbit : Darus Sunnah Press Jakarta 2008, Cetakan Pertama.

Selasa, 13 Februari 2018

Ketaqwaan, Ketaatan, dan Keadilan

Al-Manshur berkata : “Tidak ada manfaat bagi seorang khalifah kecuali ketaqwaan, tidak ada manfaat bagi seorang sultan kecuali ketaatan, tidak ada manfaat bagi rakyat kecuali keadilan.”

Syaikh ‘Adil bin Salim bin Sa’id Al-Kalbani, Imam dan Khatib di Masjid Jami’ King Khalid Riyadh. (Twitter : @abuabdelelah) - Twit Ulama 

Senin, 12 Februari 2018

Merasa Diawasi Allah

Barangsiapa yang memperbanyak muraqabah (rasa diawasi oleh Allah) dan menghadirkan (mengingat) Allah dalam hatinya, maka ia tidak akan melakukan sesuatu kecuali yang diridhoi-Nya. Karena sesungguhnya jiwa itu mengagungkan Dia yang mengawasi, merasa takut kepada-Nya. Apabila muroqabah seseorang melemah, maka berpalinglah seluruh anggota tubuh untuk melakukan kemaksiatan.

Syaikh Abdul Aziz Ath-Tharifi, Ulama yang juga menjabat sebagai Peneliti Ilmiah di Arab Saudi. (Twitter : @abdulaziztarefe) - Twit Ulama 

Minggu, 11 Februari 2018

Media Sampah

Note Trip. Gara-gara sang Penista Agama melenggang, akar rumput saling tikai berbulan-bulan, pemerintah seperti melindungi si Penista Agama, hingga banyak asumsi jelata tersebar bahwa penguasa adalah budak pengusaha cina dan asing. Hingga selepas masa penjaga NKRI, ulama dan ummat melakukan doa bersama.
Tetiba komponen penguasa berujar tentang peristiwa yang belum di cek ulang ; "Sebaliknya, saya amat bersedih dan terpukul mendengar adanya jurnalis yang diusir dan alami kekerasan oleh sebagian jamaah aksi 112."
Mendapat angin segar para gerombolan penista bersemangat : "Saya muslim dan saya meyakini agama yang saya anut tidak mengajarkan sikap bar-bar seperti itu."
Para penjaga Qur'an dan NKRI mengingatkan sang penguasa : "Pak ini mah kata-kata gerombolan si Penista Agama, komen-nya pasti bau jamban, kalau benar muslim mana mungkin jadi antek penista Agama. Ayat Al-qur'an aja nggak dengerin, masih ngaku muslim?"

Begitulah cara perusak NKRI itu selalu putar balik logika dan memanfaatkan momen tergelincir kalimat sang penguasa. Dari pinggir jalanan, warung makan hingga berita media begitulah kaum atheis-komunis-liberal bekerja. Untunglah informasi yang lengkap dan akurat ikut membantu sang penguasa melihat kebenaran berita. Kelakuan hendak mengadu domba dan seolah teraniaya terbantahkan. Semangat terus menjaga NKRI kawan-kawan.

Percampuran Yang Terpuji

Di antara bentuk percampuran yang terpuji adalah tercampurnya perdagangan dengan sedekah. Disebutkan dalam hadits “Wahai para pedagang, jual beli selalu disertai dengan hal sia-sia dan sumpah palsu. Karena itu, bersihkanlah dengan sedekah” Shahih Abu Dawud.

Syaikh Muhammad Shalih Al-Munajjid, pengasuh web IslamQA. (Twitter : @almonajjid) - Twit Ulama 

Sabtu, 10 Februari 2018

Cukup Dengan Dikendarai

Ibnul Jauzy رحمه الله mengatakan: Wahai Anak Adam! Dunia itu seperti tunggangan (kendaraan), jika engkau menaikinya maka ia akan membawamu, tetapi jika engkau membawanya maka tentu saja ia akan membunuhmu!! (Bahrud)

Dr.Dhagsy al-Ajmi, Doktor dalam bidang Akidah, doson di Universitas Kuwait. (Twitter : @DrDaghashAlajmi) - Twit Ulama  

Jumat, 09 Februari 2018

Rapatkan Barisan

Note Trip. Rame perihal pemimpin non muslim dikalangan muslim sudah ku dengar sekira 1998 lalu dikalangan jelata begitu terus terdengar hingga peristiwa ahok di jakarta.
Jauh sebelum itu kalimat-kalimat sebagai berikut sudah pernah kudengar bertahun-tahun lalu.
Seorang Muslim sebut saja F menasehati : "Sholat aja nggak, kok mau jadi pemimpinnya kaum Muslimin, lebih aneh Muslim yang mau dukung orang yang sholat aja kagak, Hedeh....!"
Dan berikut kalimat jawaban dari mereka yang berseberangan dengan :
I : "Saya tau maksud Anda baik. Tapi ya kok cara penyampaiannya kurang baik? Provokatif sekali...!"
R : "Kita hidup beragama, karena banyak agama belajar-lah menghargai agama orang lain. Setiap orang berhak jadi pemimpin. Untuk menjadi pelayan masyarakat nggak apa-apa."
.
Begitulah sebuah penggalan nasehat disampaikan dari seorang Muslim (F) pada saudara muslim yang lain. Lebih aneh lagi bila jawaban I terlontar dari lisan yang ngaku seorang muslim. Tambah kacau lagi bila ada si R yang bukan seorang muslim, ngapain juga ngurus urusan orang Muslim, belajarlah menghargai agama orang lain. Pemikiran kaum liberal, sekuler, atheis dan yang lain sudah jauh-jauh hari dihembuskan.

Jangan Kau Membunuh Saudaramu !

Rasulullah ﷺ bersabda: “Melaknat seorang mukmin itu seperti membunuhnya.” (HR. Bukhari).
Beliau ﷺ menyerupakan laknat dengan pembunuhan.
Beliau ﷺ juga bersabda: “Sesungguhnya orang yang suka melaknat itu tidak bisa menjadi saksi dan juga tidak bisa menjadi pemberi syafa’at di hari kiamat” (HR. Muslim).

Dr. Nahar al-‘Utaibi, Wakil Dekan Fakultas Kemasyarakatan Universitas Syaqra, Saudi Arabia. (Twitter : @dr_nahr) - Twit Ulama   

Kamis, 08 Februari 2018

Mohon Anak yang Sholeh

Di dalam al-Qur'an surat ash-Shoffaat (37) ayat 100;

رَبِّ هَبْ لِى مِنَ الصّٰلِحِينَ
“Robbi hablii minash-shoolihiin”

Artinya :
Ya Tuhanku, anugerahkanlah kepadaku (seorang anak) yang termasuk orang-orang sholeh.

Keterangan :
Menurut keterangan ahli tafsir, adalah nabi Ibrahim a.s. memohon dengan do’a ini sebelum memperoleh anaknya Isma’il. (al-Baghawy 7 : 20).
------------------------
Al-Quraan dan Terjemahannya, Departeman Agama RI, Pelita II/1978/1979, halaman 724.
Pedoman Dzikir dan Do’a, Prof Dr. T.M. Hasbi Ash-Shiddieqy, Penerbit PT. Bulan Bintang Jakarta, cetakan kesepuluh 1987, halaman 368.

Menghindari Menemari Orang Lain

Untuk mereka yang suka menyelidiki dan mencemari nama baik orang lain!!
Imam Abu Hanifah رحمه الله pernah ditanya tentang beberapa Imam, yaitu ‘Alqamah dan Al-aswad, diantara mereka mana yang lebih baik?
Beliau pun berkata : “Demi Allah,kita tidak pantas menyebut-nyebut mereka karena kemuliannya, maka bagaimana mungkin kita membanding-bandingkan mereka?

Dr. Abdul ‘Aziz alu Abdul Latif, dosen Jurusan Aqidah Universitas Al-Imam, anggota lembaga editorial dan pusat penelitian dan studi Majalah al-Bayan. (Twitter : @dralabdullatif) - Twit Ulama 

Rabu, 07 Februari 2018

Valentine Day

Pada sebuah kesempatan, ketika saya berceramah, saya sempat menyinggung Valentine Day dan bagaimana kehebohannya di Indonesia. Ada seorang gadis, muslimah, berkerudung pula, "diumpankan" pada perayaan Valentine Day di sekolahnya. Jadi target untuk "ditembak".
Mulanya, hanya satu pemuda yang menyatakan cinta kepada si gadis. Si gadis diberi bunga dan dicium bibirnya. Miris! Tapi, ternyata si gadis ini sudah dikerjain. Dia mendapat perlakuan yang sama berulang-ulang dari tiga pemuda. Ketika dia sadar bahwa dia dikerjain, air mata tidak bisa dia bendung. Dia menangis. Dia tersedu.
Dan ketika saya paparkan cerita tersebut di banyak majelis ta'lim, ada satu respon dari seorang ibu yang mengejutkan saya. Melihat seorang anak gadis yang diperlakukan tidak senonoh begitu, si ibu ini justru berseru, "so sweet!". Saya terbengong. Inilah ironi yang terjadi di negeri kita. Dianggapnya, hingar bingar anak-anak muda itu hal biasa. Padahal itulah racun yang sesungguhnya.
Anak-anak diizinkan ikut Valentine Day. Alasannya, 'biar tidak ketinggalan zaman'. Tapi di lain sisi, Valentine dimeriahkan kondom gratis. Ibu/bapak, ingat ingatlah bahwa peringatan Allah sudah sangat jelas. Ku anfusakum wa ahlikum naro. Jaga diri dan keluarga dari api neraka.
Penghancuran generasi muda Islam saat ini sedang dan terus berjalan. Alatnya melalui millah. Salah satunya gaya hidup yang tidak Islami.Selain millah, generasi muda kita juga digelandang masuk arena ghazwul fikr. Yang kalah, tidak berdarah. Tapi meneruskan misi lawannya.
Maka mari, ibu/bapak terus dampingi putra/putri agar tidak terseret jauh dalam pusaran negatif ini. Jangan sampai aqidah yang dikorbankan. Lihat saja dalam realitasnya, sudah berapa banyak yang mau menggadai iman hanya karena dunia? Mereka lupa, ada yang jauh lebih kekal. Semoga Allah selalu menjaga kita dari muslihat dan tipu daya. Semoga kita dapat mengambil ibrah dari dinamika yang terjadi akhir-akhir ini. (Irena Handono‏; twitter : @ummi_irena)

Teguhkan Pendirian Karena-Nya

Apabila engkau meninggalkan sesuatu karena Allah, kemudian setan mendatangimu dan jiwamu menyuruhmu untuk merasa menyesal tatkala meninggalkan hal tersebut, maka katakanlah padanya perkataan para penyihir ketika mereka beriman pada Allah : “Dan Allah itu lebih baik dan lebih kekal” (QS. Thaha : 73).

Dr. Umar Al-Muqbil, dosen hadits di Fakultas Syari’ah Universitas Al-Qashim, Wakil Ketua di Lembaga Ilmiah untuk Studi Al-Qur’an, Saudi Arabia. (Twitter : @dr_almuqbil) - Twit Ulama 

Selasa, 06 Februari 2018

Menumbuhkan Kepercayaan

Sampaikan kepada anakmu yang masih kecil bahwa engkau mencintainya, dan dia senantiasa ada dalam hatimu. Hal ini akan menumbuhkan rasa percaya diri padanya.

Syaikh Khalid al-Musaithir, Imam dan Khotib di Masjid Walidah Khalid al-Bulthan, Riyadh. Pengajar di bidang Teknik, Pimpinan Umum Rumah Tahfizh Quran Muslimah di Riyadh. (Twitter : @musaiteer) - Twit Ulama  

Senin, 05 Februari 2018

Menjauhi Sikap Buruk

Di antara ciri-ciri orang yang sok paham ialah melecehkan sebagian cabang ilmu Syar’iyyah. Karena orang yang sok paham akan melecehkan ilmu yang dia tidak ketahui agar ia selamat, dan tidak perlu menjelaskan ilmu tersebut kepada murid-muridnya.

Dr. ‘Isham Basyir, engineer telekomunikasi di Maroko, sekaligus doktor dalam bidang fiqh dan ‘ushul fiqh. (Twitter : @aissambachir) - Twit Ulama 

Minggu, 04 Februari 2018

Bersegera Dalam Kebaikan

Jadilah orang yang mudah dan cepat dalam bermuamalah dengan tetangga dan kawan-kawanmu, dan bersegeralah berbuat baik untuk mereka, dan maafkan kesalahan-kesalahan kecil mereka, niscaya engkau ‘kan menguasai hati mereka dan hatimu pun akan penuh dengan kebahagiaan dan keridhaan.

Syaikh ‘Awwad Furaijan, Imam dan khatib di Kuwait, penceramah masalah pendidikan Islam. (Twitter : @aboomar1970) - Twit Ulama  

Sabtu, 03 Februari 2018

Maksiat Dianggap Syariat

Maksiat besar yang dilakukan dengan diiringi keyakinan akan keharaman maksiat tersebut, lebih ringan ketimbang melakukan maksiat kecil tapi diakui sebagai bagian dari syariat. Mengklaim maksiat kecil sebagai bagian dari syariat, adalah dosa besar.

Dr. Abdul Aziz Tharifi, ulama yang mengampu berbagai majelis di Riyadh Saudi Arabia, Kepala Bidang Riset dan Penelitian Kementerian Urusan Islam, KSA. (Twitter : @AbdulazizTarifi) - Twit Ulama 

Jumat, 02 Februari 2018

Upil

Di dalam buku “Ihya’ Ulumiddin” karya Imam al-Ghazali pada halaman 485 - 486 menuturkan bahwa yang berkumpul di dalam hidung, daripada benda-benda basah yang keras, lalu melekat pada tepi-tepi hidung. Menghilangkannya adalah menghisap air ke hidung (istinsyaq) dan dengan membersihkan air tersebut (istintsar).
-------------------------------------------
Ihya’ Ulumiddin Jilid 1, Imam al-Ghazali, Penerbit C.V. Faizan Jakarta, cetakan kesembilan 1986.

Bentuk Rasa Syukur

Di antara bentuk rasa syukur atas nikmat adalah mengakui bahwa Allah-lah yang telah mengaruniakannya. Oleh karena itu di antara sunnah doa yang dibaca seorang mukmin ketika turun hujan adalah “Muthirna bi fadhillahi wa rahmatihi”, “Kami telah diberikan hujan karena karunia dan rahmat-Nya”.

Dr. Khalid Al-Mushlih, dosen fiqh pada Universitas Al-Qashim Saudi Arabia, salah satu murid senior sekaligus menantu Syaikh Muhammad bin Shalih Al-’Utsaimin. (Twitter : @Dr_almosleh) - Twit Ulama  

Kamis, 01 Februari 2018

Wahai Musuh Allah !

“Barang siapa menuduh seseorang dengan tuduhan kekafiran atau berkata, ‘wahai musuh Allah’ padahal kondisinya tidaklah demikian maka perkataan itu bisa kembali kepada yang menuduh” (Muttafaqun ‘alaihi);  maka memvonis kafir atau bid’ah atau sesat, adalah sesuatu yang amat besar di sisi Allah.

Dr. Shalih As-Sulthan, Dosen Fakultas Syariah Universitas Al-Qashim, Saudi Arabia. (Twitter : @_salehalsultan) - Twit Ulama