"Dan mereka tidak menyiksa orang-orang mukmin itu melainkan karena orang-orang mukmin itu beriman kepada Allah Yang Maha Perkasa lagi Maha Terpuji". (QS. al-Buruj (85) : 8)

Sabtu, 31 Desember 2016

Bersyukurlah Masih Mampu Beribadah

Jika engkau gerakkan bibirmu dengan dzikir, kemudian kau tegakkan badan untuk sholat, dan kau langkahkan kaki ke rumah Allah maka bersyukurlah memuji Allah.

karena jutaan orang terhalangi dari hal tersebut, bisa jadi karena kekufuran yang ada pada mereka, atau karena meremehkan perintah Allah, atau karena udzur pada diri mereka.

Syaikh Dr. Umar Al-Muqbil, dosen hadits di Fakultas Syari’ah Universitas Al-Qashim, Wakil Ketua di Lembaga Ilmiah untuk Studi Al-Qur’an, Saudi Arabi. (Twitter : @dr_almuqbil) - Twit Ulama

Haram Menangisi Mayyit dengan Suara (5)

Annu’man bin Basyir r.a. berkata : Ketika Abdullah bin Rowahah pingsan dalam sakitnya, mendadak saudaranya menangis sambil berkata: Wa Jabalah (Hai bukit naunganku), Hai pelindungku, hai ini dan itu menghitung kebaikan jasa-jasanya. Maka ketika telah sadar Abdullah berkata : Tiada engkau menyebut sesuatu dari keluhanmu melainkan ditanya kepadaku : Benarkah kau demikian? (HR. Buchary).

Inilah contoh sebagian dan apa yang disebut siksa terhadap orang yang mati, sebab tiap ia ditanya itu berarti suatu pukulan baginya, sebagaimana tersebut dalam hadits yang akan datang.
----------------------
Tarjamah RIADHUS SHALIHIN II, Salim Bahreisy, Penerbit PT Alma’arif Bandung, Cetakan keempat 1979, halaman 505.

Bergabungnya Pasukan Serangga

Manga Gensō Suikoden III - The Successor of Fate. Setelah prosesi penyembuhan luka, Geddoe angkat bicara : "Semuanya, lihatlah ! Kita telah kehilangan Jimba, tapi dihadapan kita ada pewaris yang telah mewarisi darah dan rune-nya ! Rune tak pernah memilih mereka ! Saat ini dibawanya kembali saudara lama kita, Kana'a dari masa perpisahan yang panjang adalah bukti nyata".
Dan tiba-tiba di langit terlihat garis memanjang bak ular berjalan, iring-iringan itu semakin rendah dan dekat, kibaran panji berlambang pembawa api pun terlihat. Sontok triakan tentara dan penduduk aliansi lantang menggema memenuhi angkasa membuat nyali musuh gentar.
Hugo pun memberikan pidato penyemangat, membulatkan tekat menuju tempat upacara. (sumber : Manga Gensō Suikoden III - The Successor of Fate 10, karya Aki Shimizu; Kadokawa Corporation; Tokyo Japan 2002).

Bermain Dadu

Dari Buraidah bin Hashib رَضِيَ اللََّهُ عَنْه, Rasulullah ﷺ bersabda,
مَنْ لَعِبَ بِالنَّرْدَشِيرِ فَكَأَنَّمَا صَبَغَ يَدَهُ فِي لَحْمِ خِنْزِيرٍ وَدَمِهِ

“Siapa yang bermain dadu, seolah dia telah mencelupkan tangannya ke dalam daging babi bercampur darahnya.” (HR. Muslim 2260, Abu Daud 4939, dan yang lainnya).

An-Nawawi رحمه الله mengatakan,
وَمَعْنَى ” صَبَغَ يَده فِي لَحْم الْخِنْزِير وَدَمه فِي حَال أَكْله مِنْهُمَا ” وَهُوَ تَشْبِيه لِتَحْرِيمِهِ بِتَحْرِيمِ أَكْلهمَا

‘Yang dimaksud; mencelupkan tangannya ke dalam daging babi bercampur darahnya adalah ketika makan dua benda ini. Maka hadis ini menyerupakan haramnya main dadu sebagaimana haramnya makan daging dan darah babi.’ (Syarh Shahih Muslim, 15:16).
----------
FP : Ma'had 'Umar bin Khattab Yogyakarta

Jumat, 30 Desember 2016

Tanda Diterimanya Amal

Di antara tanda diterimanya amalan ibadah adalah ketika ibadah tersebut menghasilkan buah yang baik. Buah ibadah adalah:
  1. Hati yang shalih
  2. Jiwa yang bersih
  3. Akhlak yang baik
Dr. Khalid Al-Mushlih, dosen fiqh pada Universitas Al-Qashim, Saudi Arabia, salah satu murid senior sekaligus menantu Syaikh Muhammad bin Shalih Al-’Utsaimin. (Twitter : @Dr_almosleh) - Twit Ulama

Kenikmatan Menjadi Bencana


Abu Hazim rahimahullah berkata ;
 
كل نعمة لا تقرب من الله فهي بلية

"Semua kenikmatan yang tidak mendekatkan kepada Allah maka adalah bencana" (Jamiul Uluum wal Hikam 2/716)
----------
FP : Ma'had 'Umar bin Khattab Yogyakarta

Jadilah Hamba yang Gemar Bersyukur

Meskipun banyak kenikmatan yang kita sadari, akan tetapi masih terlalu banyak yang terlupakan dan terlalaikan. Bukankah banyak dari organ tubuh yang bergerak dengan sendirinya –diluar kesadaran manusia- demi kemanfaatan badan dan berlangsungnya kehidupan badan.?
Allah berfirman :

وَفِي أَنْفُسِكُمْ أَفَلا تُبْصِرُونَ
Dan (juga) pada dirimu sendiri. Maka Apakah kamu tidak memperhatikan? (QS. Ad-Dzaariyat : 21).

Sungguh betapa sering kenikmatan Allah giringkan kepadamu –wahai manusia- manjadikanmu menikmatinya sementara engkau tidak menyadarinya. Betapa banyak keburukan dan musibah yang Allah tolak darimu sementara engkau tidak menyadarinya.
Allah berfirman tentang penjagaan manusia :

لَهُ مُعَقِّبَاتٌ مِنْ بَيْنِ يَدَيْهِ وَمِنْ خَلْفِهِ يَحْفَظُونَهُ مِنْ أَمْرِ اللَّهِ
Bagi manusia ada malaikat-malaikat yang selalu mengikutinya bergiliran, di muka dan di belakangnya, mereka menjaganya atas perintah Allah. (QS. Ar-Ra'du : 11).
Maka sungguh benar firman Allah :

وَإِنْ تَعُدُّوا نِعْمَةَ اللَّهِ لا تُحْصُوهَا إِنَّ الإنْسَانَ لَظَلُومٌ كَفَّارٌ
Dan jika kamu menghitung nikmat Allah, tidaklah dapat kamu menghinggakannya. Sesungguhnya manusia itu, sangat zalim dan sangat mengingkari (nikmat Allah). (QS. Ibrahim : 34).

Firanda Andirja; 6 Februari 2015 M, pukul 03 : 07 WIB.

Memelihara Anak Yatim

Di dalam al-Qur'an surat al-Baqarah (2) : 220, Allah ta'ala menasehati orang beriman dalam firman-Nya :

فِى الدُّنْيَا وَالْءَاخِرَةِ ۗ وَيَسْـَٔلُونَكَ عَنِ الْيَتٰمَىٰ ۖ قُلْ إِصْلَاحٌ لَّهُمْ خَيْرٌ ۖ وَإِن تُخَالِطُوهُمْ فَإِخْوٰنُكُمْ ۚ وَاللَّـهُ يَعْلَمُ الْمُفْسِدَ مِنَ الْمُصْلِحِ ۚ وَلَوْ شَآءَ اللَّـهُ لَأَعْنَتَكُمْ ۚ إِنَّ اللَّـهَ عَزِيزٌ حَكِيمٌ
Tentang dunia dan akhirat. Dan mereka menanyakan kepadamu (pula) tentang anak-anak yatim. Katakanlah : "Memperbaiki keadaan mereka adalah lebih baik; dan jika kamu bergaul dengan mereka, maka mereka adalah saudaramu; dan Allah mengetahui siapa yang membuat kerusakan dari yang mengadakan perbaikan. Dan kalau Allah menghendaki, niscaya Dia menyulitkan kamu. Sesungguhnya Allah Maha Perkasa lagi Maha Bijaksana. (220).

Asbabun Nuzul
Dalam suatu riwayat yang bersumber dari Ibnu Abbas رضي الله عنهما dikemukakan bahwa ketika turun ayat :
وَلَا تَقْرَبُوا۟ مَالَ الْيَتِيمِ إِلَّا بِالَّتِى هِىَ أَحْسَنُ حَتَّىٰ يَبْلُغَ أَشُدَّهُۥ ۖ وَأَوْفُوا۟ الْكَيْلَ وَالْمِيزَانَ بِالْقِسْطِ ۖ لَا نُكَلِّفُ نَفْسًا إِلَّا وُسْعَهَا ۖ وَإِذَا قُلْتُمْ فَاعْدِلُوا۟ وَلَوْ كَانَ ذَا قُرْبَىٰ ۖ وَبِعَهْدِ اللَّـهِ أَوْفُوا۟ ۚ ذٰلِكُمْ وَصَّىٰكُم بِهِۦ لَعَلَّكُمْ تَذَكَّرُونَ

(QS. al-An'am (6) : 152), dan ayat :
إِنَّ الَّذِينَ يَأْكُلُونَ أَمْوٰلَ الْيَتٰمَىٰ ظُلْمًا إِنَّمَا يَأْكُلُونَ فِى بُطُونِهِمْ نَارًا ۖ وَسَيَصْلَوْنَ سَعِيرًا

(QS. an-Nisaa' (4) : 10), orang yang memelihara anak yatim memisahkan makanan dan minumannya dari makanan dan minuman anak-anak yatim itu. Begitu juga sisanya dibiarkan membusuk kalau tidak dihabiskan oleh anak-anak yatim itu. Hal tersebut memberatkan mereka. Lalu mereka menghadap Rasulullah ﷺ untuk menceritakan hal itu. Maka turunlah ayat tersebut diatas (QS. 2 : 220) yang membenarkan menggunakan cara lain yang lebih baik. (HR. Abu Dawud, an-Nasa'i dan al-Hakim).

Tafsir Ayat
QS. 2 : 220. "Tentang dunia dan akhirat. ...". Berpikir itu jangan hanya dunia saja, tetapi fikirkan pula berapa pahala yang akan diterima diakhirat kelak. ".... Dan mereka menanyakan kepadamu (pula) tentang anak-anak yatim. ...". Memelihara anak yatim diperintahkan, sedang hartanya jangan sampai termakan dengan jalan aniaya. Beberapa sahabat Rasulullah yang memelihara anak yatim, sampai ada yang memisahkan makan mereka dengan makan anak yatim itu, karena takut tercampur. Maka diantara sahabat bertanya kepada Rasulullah, bagaimana sebaiknya memelihara mereka. Maka pertanyaan ini disuruh jawab oleh Allah; "... Katakanlah : "Memperbaiki keadaan mereka adalah lebih baik; ...". Oleh sebab itu atur sajalah pemeliharaan terhadap mereka dengan sebaik-baiknya, sebab dia itu bukan orang lain bagi kamu. "...; dan jika kamu bergaul dengan mereka, maka mereka adalah saudaramu; ...". Saudara dalam iman kepada Allah. Kalau kamu telah meniatkan dan memandang mereka sebagai saudara sendiri, tentu kamu tahu bagaimana berlaku terhadap mereka dan harta mereka. Tak perlu sampai memisahkan makanan mereka, itu merendahkan mereka, bukan menggauli. Pandanglah sebagai anak sendiri dengan cara sekemapuanmu, moga-moga adanya dia dalam rumah akan membawa rezeki. Kalaulah dia membawa pusaka kekayaan ayahnya, asal engkau pelihara dengan iman tidaklah akan ada kecurangan. "...; dan Allah mengetahui siapa yang membuat kerusakan dari yang mengadakan perbaikan. Dan kalau Allah menghendaki, niscaya Dia menyulitkan kamu. ...". Sehingga tidak boleh singgung-menyinggung harta. Wajib dia pelihara di rumah, diberi makan dan minum, tetapi hartanya tak boleh disinggung. Tetapi Allah tidak menghendaki begitu. Kamu orang beriman, kamu berfikiran, kamu tahu mana jalan curang dan mana jalan jujur. Termakan hartanya karena bercampur tiap hari, padahal bukan dengan sengaja curang apalah salahnya. Asal hati cinta dan iman yang engkau hadapkan kepada-Nya. Jika dia telah dewasa, lepas dari tanggunganmu, diapun akan tahu ketulusan hatimu dan kebaikan budimu. "... Sesungguhnya Allah Maha Perkasa lagi Maha Bijaksana". Artinya, kalau engkau curang, akan dihukum-Nya kamu, akan disengsarakan-Nya kamu, sehingga harta anak yatim itu jadi api membakar perutmu, melicin-tuntaskan harta bendamu sendiri. Tetapi kalau hatimu jujur, maka Allah adalah Maha Bijaksana. Dia tahu akan kesulitanmu.
---------------
Bibliography :
Asbabun Nuzul, KH Qomaruddin, Penerbit CV. Diponegoro Bandung, Cetakan ke-5, 1985, halaman 72 - 73.
Tafsir Al-Azhar Juzu' 2, Prof Dr. Haji Abdulmalik Abdulkarim Amrullah (Hamka), Penerbit PT. Pustaka Panjimas Jakarta, cetakan September 1987, halaman 190 - 192.
Al Qur'an Terjemahan Indonesia, Tim DISBINTALAD (Drs. H.A. Nazri Adlany, Drs. H. Hanafie Tamam dan Drs. H.A. Faruq Nasution); Penerbit P.T. Sari Agung Jakarta, cetakan ke tujuh 1994, halaman 62.

Kamis, 29 Desember 2016

Haram Menangisi Mayyit dengan Suara (4)

Umm Athiyah (Nasibah) r.a. berkata : Rasulullah s.a.w. dalam mengambil bai’at dari kami para wanita : Tidak boleh menangis merintih. (HR. Buchary dan Muslim).

Ya’ni ketika kematian.
----------------------
Tarjamah RIADHUS SHALIHIN II, Salim Bahreisy, Penerbit PT Alma’arif Bandung, Cetakan keempat 1979, halaman 505.

Perbuatan Dosa Mengeraskan Hati

Terus-menerus dalam perbuatan dosa akan mengeraskan hati, bahkan ketika seseorang berkeinginan untuk meninggalkan dosa tersebut, ia pun tidak bisa berhenti. Siapa yang merasa lemah untuk meninggalkan maksiat maka hendaklah memperbanyak istighfar,sehingga hati mereka tidak mengeras sebab banyaknya dosa.

Syaikh Abdul Aziz Ath-Tharifi, Ulama yang juga Peneliti Ilmiah di Departemen Masalah Islam di Riyadh, Arab Saudi. (Twitter : @abdulaziztarefe) - Twit Ulama

Rabu, 28 Desember 2016

Membaca Surat Al Ikhlas Sebelum Tidur

Pada waktu ini, kita dianjurkan membaca surat Al Ikhlash, Al Falaq, An Naas dengan terlebih dahulu mengumpulkan kedua telapak tangan, lalu keduanya ditiup, lalu dibacakanlah tiga surat ini. Setelah itu, kedua telapak tangan tadi diusapkan pada anggota tubuh yang mampu dijangkau dimulai dari kepala, wajah, dan tubuh bagian depan. Cara seperti tadi diulang sebanyak tiga kali.

Dari ‘Aisyah, beliau radhiyallahu ‘anha berkata,
 
أَنَّ النَّبِىَّ – صلى الله عليه وسلم – كَانَ إِذَا أَوَى إِلَى فِرَاشِهِ كُلَّ لَيْلَةٍ جَمَعَ كَفَّيْهِ ثُمَّ نَفَثَ فِيهِمَا فَقَرَأَ فِيهِمَا ( قُلْ هُوَ اللَّهُ أَحَدٌ ) وَ ( قُلْ أَعُوذُ بِرَبِّ الْفَلَقِ ) وَ ( قُلْ أَعُوذُ بِرَبِّ النَّاسِ ) ثُمَّ يَمْسَحُ بِهِمَا مَا اسْتَطَاعَ مِنْ جَسَدِهِ يَبْدَأُ بِهِمَا عَلَى رَأْسِهِ وَوَجْهِهِ وَمَا أَقْبَلَ مِنْ جَسَدِهِ يَفْعَلُ ذَلِكَ ثَلاَثَ مَرَّاتٍ
“Nabi shallallahu ’alaihi wa sallam ketika berada di tempat tidur di setiap malam, beliau mengumpulkan kedua telapak tangannya lalu kedua telapak tangan tersebut ditiup dan dibacakan ’Qul huwallahu ahad’ (surat Al Ikhlash), ’Qul a’udzu birobbil falaq’ (surat Al Falaq) dan ’Qul a’udzu birobbin naas’ (surat An Naas). Kemudian beliau mengusapkan kedua telapak tangan tadi pada anggota tubuh yang mampu dijangkau dimulai dari kepala, wajah, dan tubuh bagian depan. Beliau melakukan yang demikian sebanyak tiga kali.” (HR. Bukhari no. 5017)

Kajian selengkapnya di  rumaysho.com  

Perjalanan Menuntut Ilmu

Ibnul Jauzi berkata : Aku sudah merasakan manisnya perjalananku dalam menuntut ilmu, aku merasakan cobaan-cobaan yang aku temui ternyata lebih manis daripada madu, semua itu karena apa yang aku cari dan harapkan (yaitu ilmu -ed). (Shaidul Khatir hal 11)

Prof. Dr. Abdul Aziz ar-Rasyid, Guru Besar Kedokteran Anak. 8/8/2016. (Twitter : @aziz_rashed13) - Twit Ulama

Selasa, 27 Desember 2016

Haram Menangisi Mayyit dengan Suara (3)

Almughirah bin Syu’bah r.a. berkata : Saya telah mendengar Rasulullah bersabda : Siapa yang ditangisi dengan suara dan rintihan, maka akan tersiksa sebagaimana rintihan itu pada hari qiyamat. (HR. Buchary dan Muslim).
----------------------
Tarjamah RIADHUS SHALIHIN II, Salim Bahreisy, Penerbit PT Alma’arif Bandung, Cetakan keempat 1979, halaman 505.

Nikmat Hidayah

Nikmat hidayah akan membuat lupa sakitnya mendapat musibah, dan ketika itu jadilah bersyukur lebih didahulukan dari bersabar. Yusuf berkata di dalam penjara:
 
ذَٰلِكَ مِن فَضْلِ اللَّـهِ عَلَيْنَا وَعَلَى النَّاسِ وَلَـٰكِنَّ أَكْثَرَ النَّاسِ لَا يَشْكُرُونَ

“Demikianlah karunia Allah atas kami dan atas manusia akan tetapi kebanyakan manusia tidak bersyukur” (QS. Yusuf: 38).

Syaikh Abdul Aziz Ath-Tharifi, Ulama yang juga Peneliti Ilmiah di Departemen Masalah Islam di Riyadh, Arab Saudi. 21/8/2016 (Twitter : @abdulaziztarefe) - Twit Ulama

Senin, 26 Desember 2016

Orang Cerdik Berakal

Orang yang cerdik berakal bukanlah orang yang mengetahui kebaikan dan keburukan, namun orang yang cerdik berakal adalah orang yang tahu mana yang terbaik di antara 2 kebaikan dan mana yang terburuk di antara 2 keburukan –Ibnu Taymiyyah

Syaikh Misyari Rasyid Al-Afasy, qari’ yang masyhur di Timur Tengah dan Indonesia, Imam Masjid besar Kuwait dan alumnus Universitas Islam Madinah Fakultas Studi Islam dan Al Qur’an 18/8/2013. (Twitter : @mishari_alafasy) - Twit Ulama

Minggu, 25 Desember 2016

Haram Menangisi Mayyit dengan Suara (2)

Abu Burdah r.a. berkata : Ketika Abu Musa sedang sakit, tiba-tiba pingsan, sedang kepalanya di pangkuan isterinya, maka nangislah isterinya dengan merintih. Dan ketika Abu Musa sadar kembali ia berkata : Saya bebas (lepas tangan) dari kelakuan orang yang Rasulullah s.a.w. lepas tanggung-jawab terhadap kelakuan mereka. Rasulullah s.a.w. telah lepas tanggungan dari orang yang menjerit dengan rintihan, dan yang mencukur rambut ketika kematian, dan yang merobek-robek kain bajunya. (HR. Buchary dan Muslim).
----------------------
Tarjamah RIADHUS SHALIHIN II, Salim Bahreisy, Penerbit PT Alma’arif Bandung, Cetakan keempat 1979, halaman 504.

Padang Rumput Pencerahan

Manga Gensō Suikoden III - The Successor of Fate. Hugo menenangkan dirinya di padang rumput pinggir kota tak jauh dari benteng Budehuc. Dibiarkannya kenangan rune dan pemiliknya terdahulu menyusup dalam relung pikirnya.
Caesar Silverberg akhirnya menemukan tempat favorit Hugo merenung. Dan Caesar Silverberg kembali mengingatkan bahwa antara dirinya dan Hugo harus saling mempercayai, saling berbagi apa yang tengah dipikirkan. Hugo pun menyadari kekeliruannya dan meminta ma'af.
Saat mereka saling berbagi, tiba-tiba langit gelap, awan berbentuk cincin berputar-putar dan disambut kilatan petir menari-nari diatas tempat upacara dekat perkampungan klan Lizard. Pertanda upacara penyatuan rune yang di kuasai Luc sudah dimulai.
Di benteng Budehuc, penduduk berhamburan melihat fenomena alam yang aneh tersebut. Geddoe kemudian meminta tentara dan penduduk dikumpulkan. Di tengah lapangan Chris Lightfellow mengangkat tangannya dan luka-luka yang diderita tentara dan penduduk pun sembuh seketika.
Dengan nada lirih, Geddoe berkata kepada Chris Lightfellow : "Seperti itulah Wyatt menyelamatkan teman-teman kami yang terluka. Entah sudah berapa kali kami ditolong Wyatt dengan cara seperti itu. Tapi dia sudah tiada. Kalau kau putri Wyatt, maukah engkau memberikan bantuan seperti sosok Wyatt yang kami kenal?"
Chris Lightfellow hanya tersenyum menanggapinya. (sumber : Manga Gensō Suikoden III - The Successor of Fate 10, karya Aki Shimizu; Kadokawa Corporation; Tokyo Japan 2002).

Sebaik – baik Generasi

Tidak ada orang yang lebih utama setelah para Nabi, melainkan para sahabat Rasulullah ﷺ.
Syaikhul Islam Ibnu Taymiyyah رحمه الله mengatakan: “Para sahabat adalah sebaik-baik manusia setelah para Nabi, tak ada lagi manusia terbaik sebelum mereka atau sesudahnya”

Dr. Syaikh Shalih ibn Abdillah Hammad Al-‘Ushaimi , Pengajar di Masjidil Haram dan Masjid Nabawi. Seorang alim yang tekenal dengan memiliki banyak sanad. Disebutkan pula bahwa beliau telah belajar dari 1000 guru hingga saat ini. 12/6/2013 (Twitter : @Osaimi0543) - Twit Ulama

Sabtu, 24 Desember 2016

Doa Ketika Hujan Deras

Di antara doa yang bisa dibaca ketika hujan turun sangat deras sampai-sampai dikhawatirkan terjadi mudharat: “Allahumma saqya rahmatin wa laa saqya ‘adzabin wa laa balaa-in wa laa hadmin wa laa gharaqin”
(Ya Allah, berilah hujan yang membawa rahmat, bukan azab bukan pula bencana, bukan pula yang mengancurkan atau menenggelamkan).

Dr. Naif al-‘Ajmi Dekan Fakultas Syariah Universitas Kuwait (Twitter : @Dralajmey) - Twit Ulama

Rapat Konsolidasi

Manga Gensō Suikoden III - The Successor of Fate. Esok harinya semua pemimpin aliansi mengadakan konsolidasi yang dihadiri Geddoe, Lucia, Caesar Silverberg, Chris Lightfellow, Dupa, Dios, Salome Harras, Yuiri, Mua dan Hellec. Dalam pertemuan itu Geddoe menegaskan bahwa tak ada lagi tempat untuk melarikan diri dan setelah ini merupakan pertempuran terakhir yang harus dihadapi bersama. Tiba-tiba Caesar Silverberg memotong pembicaraan bahwa Geddoe melupakan pasukan serangga. Geddoe menjelaskan kepada yang lain tentang posisi pasukan serangga menunggu kabar dari anak buahnya, Queen.
Tiba-tiba Sebastian menyusup masuk ke dalam ruang rapat mengabarkan bahwa Hugo tidak ditemukan dikamarnya. (sumber : Manga Gensō Suikoden III - The Successor of Fate 10, karya Aki Shimizu; Kadokawa Corporation; Tokyo Japan 2002).

Jumat, 23 Desember 2016

Semua Kebaikan Itu Dari Allah

Jangan sampai seseorang tertipu dengan iman dan amal shalihnya, akan tetapi mintalah selalu keteguhan dari Allah. Inilah Nabi kita yang penyayang, beliau Allah kuatkan dengan keteguhan dari Allah.

“Dan kalau Kami tidak memperkuat(hati)mu, niscaya kamu hampir-hampir condong sedikit kepada mereka” (QS. al-Isra : 74)

Dr. Sulaiman ar-Rajihi, Dosen Akidah dan Madzhab Kontemporer di Universitas Ibnu Su’ud, KSA. Anggota Yayasan Wakaf al-Rajihi. 6/8/2013 (Twitter : @SulimanAlrajhi_) - Twit Ulama

Berbagi Tempaan Jiwa dari Rasulullah

TIME TUNNEL. Perjalanan Lorong Waktu untuk berguru dan menuntut ilmu pada sahabat mulia Abu Darda' رَضِيَ اللََّهُ عَنْه yang zuhud dan ahli ibadah tak pernah membosankan. Beliau adalah seorang pria berwibawa, anggun dan menyinarkan cahaya, hikmatnya meyakinkan, sifat tingkahnya wara', logikanya benar dan cerdas. Tentu tak mengherankan karena beliau adalah hasil tempaan Rasulullah  ﷺ, murid al-Qur'an, putra Islam yang pertama dan rekan sejawat Abu Bakr رَضِيَ اللََّهُ عَنْه dan Umar bin Khattab رَضِيَ اللََّهُ عَنْه. Lihatlah kedekatannya dengan Rasulullah  ﷺ sehingga Nabi tak segan menasihatinya secara pribadi, simak kisah yang dituturkannya ; Rasulullah  ﷺ berpesan kepadaku untuk menjaga puasa tiga hari tiap bulan (puasa tengah bulan 13, 14 dan 15 bulan hijriyah), sholat dluha dan sholat witir sebelum tidur (Tarjamah Riadhus-Shalihin II-nya Salim Bahreisy halaman 255).
Lihat pula tempaan yang Rasulullah  ﷺ bagikan untuk Abu Darda' رَضِيَ اللََّهُ عَنْه :
  • Sholat berjamaah mesti ditegakkan jika tak ingin dijajah syaithan (Tarjamah Riadhus-Shalihin II-nya Salim Bahreisy halaman 163);
  • Senantiasa menuntut ilmu Allah sebagai jalan menuju surga (Tarjamah Riadhus-Shalihin II-nya Salim Bahreisy halaman 318-319);
  • Berdzikir kepada Allah sebagai sebaik-baik amal (Tarjamah Riadhus-Shalihin II-nya Salim Bahreisy halaman 345);
  • Hafalkan 10 ayat dari permulaan atau akhir surat Al-Kahfi (Tarjamah Riadhus-Shalihin II-nya Salim Bahreisy halaman 137);
  • Mendo'akan teman diluar sepengetahuannya (Tarjamah Riadhus-Shalihin II-nya Salim Bahreisy halaman 379);
  • Perumpamaan berbakti pada orangtua bagaikan masuk pintu surga yang tengah (Tarjamah Riadhus-Shalihin I-nya Salim Bahreisy halaman 307-308);
  • Kemenangan perjuangan bersama bantuan orang rendahan dan dlo'if (Tarjamah Riadhus-Shalihin I-nya Salim Bahreisy halaman 269);
  • Ber-khusnul-khuluq (baik budi), tidak keji mulut dan kelakuan (Tarjamah Riadhus-Shalihin II-nya Salim Bahreisy halaman 510-511);
  • Mempertahankan kehormatan saudaranya (Tarjamah Riadhus-Shalihin II-nya Salim Bahreisy halaman 407);
  • Jangan jadi pelaknat (tukang mengutuk) karena langit dan bumi enggan menerima laknat serta kelak di hari kiyamat tidak dapat menjadi saksi dan pemberi syafa'at (Tarjamah Riadhus-Shalihin II-nya Salim Bahreisy halaman 432-433). 
Lihatlah pula Rasulullah  ﷺ tak segan berbagi do'a yang pernah dipanjatkan nabi Dawud عليه السلام; Allahumma inni asaluka hubbaka, wahubba man yuhibhuka, wal amalalladzi yuballighuni hubbaka. Allahummaj’al hubbaka ahabba ilayya min nafsi wa ahli wa minal ma il baridi. (Ya Allah saya mohon kepada-Mu cinta pada-Mu, dan cinta pada siapa yang cinta kepada-Mu, dan amal perbuatan yang dapat menyampaikan aku kepada cinta kepada-Mu. Ya Allah jadikanlah cintaku kepada-Mu melebihi daripada cintaku pada diriku dan keluargaku dan air yang dingin) (Tarjamah Riadhus-Shalihin II-nya Salim Bahreisy halaman 375-376).
-----------------
Inspirasi :
Rijal Haolar Rasul (Karakteristik Perihidup 60 Shahabat Rasulullah), Khalid Muhammad Khalid, Penerbit : CV. Penerbit Diponegoro Bandung, Cetakan keduapuluh 2006, Bab "Abu Darda'", halaman 391-404.
Tarjamah RIADHUS SHALIHIN I, Salim Bahreisy, Penerbit PT Alma’arif Bandung, Cetakan keempat 1978.
Tarjamah RIADHUS SHALIHIN II, Salim Bahreisy, Penerbit PT Alma’arif Bandung, Cetakan keempat 1979.

Haram Memukul Pipi dan Merobek Saku dan Mencabut Rambut

Ibn Mas’ud r.a. berkata : Rasulullah bersabda : Bukan dari golonganku orang yang memukul-mukul pipi dan merobek saku dan menjerit dengan suara kaum jahiliyah. (HR. Buchary dan Muslim).
----------------------
Tarjamah RIADHUS SHALIHIN II, Salim Bahreisy, Penerbit PT Alma’arif Bandung, Cetakan keempat 1979, halaman 504.

Teman


Imam As-Syafi'i -rahimahullah- pernah berpesan :

إذا كان لك صديق -يعينك على الطاعة- فشد يديك به، فإن اتخاذ الصديق صعب ومفارقته سهل

"Jika kamu memiliki sahabat yang selalu membantumu dalam ketaatan, maka gengam erat tangannya. Karena mencari sahabat itu sulit, sedangkan meninggalkannya sangat mudah." (Hilyah Al-Auliyaa')
----------
FP : Ma'had 'Umar bin Khattab Yogyakarta

Khamar dan Judi

Di dalam al-Qur'an surat al-Baqarah (2) : 219, Allah ta'ala menasehati orang beriman dalam firman-Nya :

يَسْـَٔلُونَكَ عَنِ الْخَمْرِ وَالْمَيْسِرِ ۖ قُلْ فِيهِمَآ إِثْمٌ كَبِيرٌ وَمَنٰفِعُ لِلنَّاسِ وَإِثْمُهُمَآ أَكْبَرُ مِن نَّفْعِهِمَا ۗ وَيَسْـَٔلُونَكَ مَاذَا يُنفِقُونَ قُلِ الْعَفْوَ ۗ كَذٰلِكَ يُبَيِّنُ اللَّـهُ لَكُمُ الْءَايٰتِ لَعَلَّكُمْ تَتَفَكَّرُونَ
Mereka menanyakan kepadamu tentang khamar (minuman keras) dan judi. Katakanlah : "Pada keduanya terdapat dosa besar dan beberapa manfa'at bagi manusia, sedang dosa keduanya lebih besar daripada manfa'atnya". Dan mereka menanyakan kepadamu tentang apa yang mereka nafkahkan. Katakanlah, "Kelebihan dari keperluan". Demikianlah Allah menerangkan ayat-ayat-Nya kepada kamu supaya kamu berpikir, (219).

Asbabun Nuzul
Dalam riwayat yang bersumber dari Ibnu Abbas رضي الله عنهما dikemukakan bahwa segolongan sahabat ketika diperintah untuk membelanjakan hartanya di jalan Allah, datang menghadap kepada Rasulullah ﷺ dan berkata : "Kami tidak mengetahui perintah infaq yang bagaimana dan harta yang mana yang harus kami keluarkan itu". Maka Allah menurunkan ayat, "wayas alunaka madzayunfiqun qulili 'afwa", yang menegaskan bahwa yang harus dikeluarkan nafqahnya itu ialah selebihnya dari kehidupan hidup sehari-hari. (HR. Ibnu Abi Hatim).
Dalam riwayat lain yang bersumber dari Yahya dikemukakan bahwa Mu'adz bin Jabal dan Tsa'labah menghadap Rasulullah ﷺ dan bertanya : "Ya Rasulullah, kami mempunyai banyak hamba sahaya ('abid) dan banyak pula anggota keluarga. Harta yang mana yang harus kami keluarkan untuk infaq?" Maka turunlah ayat tersebut diatas (QS. 2 : 219) yaitu "wayas alunaka madzayunfiqun qulili 'afwa". (HR. Ibnu Abi Hatim).

Tafsir Ayat
QS. 2 : 219. "Mereka menanyakan kepadamu tentang khamar (minuman keras) dan judi. Katakanlah : "Pada keduanya terdapat dosa besar dan beberapa manfa'at bagi manusia, ...". Adapun dosa besarnya tentu sudah sama dirasakan pada waktu itu. Orang yang minum hingga mabuk, tidak dapat lagi mengendalikan diri, akal budi dan kesopanannya, sehingga jatuhlah kemanusiaannya; bercarut-carut dan memaki-maki. Datang panggilan sholat, dia tak perduli. Berjudi pun demikian pula. Susah payah mengumpulkan harta, dibawa ke tempat judi, timbul kekalahan, harta bertahun-tahun dikumpulkan licin tandas di meja judi, sehingga keperluan hidup, belanja anak isteri menjadi terlantar. Merusak rumah tangga, mengacaukan pikiran. "..., sedang dosa keduanya lebih besar daripada manfa'atnya". ...". Tuhan memerintahkan Rasulullah menyampaikan ajakan berpikir kepada ummatnya dengan 2 jalan. Pertama; pertimbangkanlah terlebih dahulu manakah yang besar dosanya daripada manfaatnya? Dosa lebih besar dan manfaatnya hanya sedikit. Peminum saat mabuk hilang akalnya, rusak jasmani dan rohani, rusak pula jantungnya. Berjudi hanyalah melicin-tandaskan harta yang ada. Kedua; Tuhan mewahyukan agar ummat beriman mempertimbangkan dengan seksama tiap perbuatan. Mengkaji mana yang lebih besar manfaat daripada mudharatnya. Dengan demikian orang diajak berpikir jauh dan cerdas. Dan diharap ta'at mengerjakan perintah agama dan menghentikan yang dilarang sesudah berpikir. ".... Dan mereka menanyakan kepadamu tentang apa yang mereka nafkahkan. Katakanlah, "Kelebihan dari keperluan". Ketika para sahabat bertanya setelah Rasulullah menyampaikan apa yang diterimanya perintah untuk mengeluarkan belanja atau pengorbanan harta bagi jalan Allah. Maka disuruhlah Rasulullah menjawabnya, berikanlah kelebihan dari hajat yang perlu. Misal seorang berbelanja kira-kira dua puluh lima ribu (perkiraan pasaran belanjaan pasar tradisional pinggiran Semarang 2015). Rupanya setelah dibelanjakan ada sisanya. Maka tatkala datang orang minta tolong; berikanlah kelebihan dari yang perlu itu. "... Demikianlah Allah menerangkan ayat-ayat-Nya kepada kamu supaya kamu berpikir". Di ujung ayat Allah menyuruh kita berpikir, tentang mudharat dan manfaat. Pertimbangkan mudharat dan manfaat minuman keras dan berjudi, pertimbangkan mudharat dan manfaat mengorbankan harta pada jalan Allah untuk membantu yang patut di bantu.
---------------
Bibliography :
Asbabun Nuzul, KH Qomaruddin, Penerbit CV. Diponegoro Bandung, Cetakan ke-5, 1985, halaman 72.
Tafsir Al-Azhar Juzu' 2, Prof Dr. Haji Abdulmalik Abdulkarim Amrullah (Hamka), Penerbit PT. Pustaka Panjimas Jakarta, cetakan September 1987, halaman 186 - 190.
Al Qur'an Terjemahan Indonesia, Tim DISBINTALAD (Drs. H.A. Nazri Adlany, Drs. H. Hanafie Tamam dan Drs. H.A. Faruq Nasution); Penerbit P.T. Sari Agung Jakarta, cetakan ke tujuh 1994, halaman 62.

Kamis, 22 Desember 2016

Mohon Ampun Diri, Kedua Orangtua dan Orang Mukmin

Di surat Ibraahim (14) ayat 41 ;
"Rabbanagh fir lii waliwaalidayya walil mu'miniina yauma yaquumul hisaab".

Artinya :
Ya Tuhan kami, beri ampunlah aku dan ibu bapakku dan sekalian orang-orang mukmin pada hari terjadi hisab (hari kiamat).

Keterangan :
Do'a ini semula dibaca oleh nabi Ibraahim a.s.. sebagai kelanjutan, agar semua dosanya, disa ibu bapaknya, dan dosa sekalian orang-orang mukmin diampuni oleh Allah ta'ala kelak pada hari semua amal manusia dihisab.
-------------------------------------
Bibliography :
Al Qur'aan dan Terjemahannya, Yayasan Penyelenggara Penterjemah Al-Qur'an, Depag, Pelita II/ 1978/ 1979, halaman 386.

Penyebab Hati Membatu

Terus-menerus dalam perbuatan dosa akan mengeraskan hati, bahkan ketika seseorang berkeinginan untuk meninggalkan dosa tersebut, ia pun tidak bisa berhenti. Siapa yang merasa lemah untuk meninggalkan maksiat maka hendaklah memperbanyak istighfar, sehingga hati mereka tidak mengeras sebab banyaknya dosa.

Syaikh Abdul Aziz Ath-Tharifi, Ulama yang juga menjabat sebagai Peneliti Ilmiah di Departemen Masalah Islam di Riyadh, Arab Saudi. (Twitter : @abdulaziztarefe) - Twit Ulama

Rabu, 21 Desember 2016

Ikhlaslah Berbuat Baik

Segala kebaikanmu, keutamaan-keutamaan yang engkau kerjakan dan kewajiban-kewajiban yang engkau laksanakan, janganlah engkau pikirkan itu semua. Akan tetapi bergegaslah dan bersegeralah untuk menambahnya lagi dan bersegeralah untuk selalu berdzikir mengingat Allah Ta'ala.

Dr. Khalid Al Mushlih (Twitter : @Dr_almosleh) - Twit Ulama

Haram Menangisi Mayyit dengan Suara (1)

Umar bin Alkhotthob r.a. berkata : Bersabda Nabi : Seorang mati disiksa dalam kubur menurut apa yang dijeritkan dalam tangisan keluarganya. (HR. Buchary dan Muslim).
----------------------
Tarjamah RIADHUS SHALIHIN II, Salim Bahreisy, Penerbit PT Alma’arif Bandung, Cetakan keempat 1979, halaman 504.

Selasa, 20 Desember 2016

Para Ulama Salaf Ketika Sholat

Salah seorang salaf ditanya, “Apakah ada sesuatu yang Anda ingat ketika shalat (maksudnya mengingat permasalahan dunia)?”, beliau mengatakan, “Apakah ada sesuatu yang lebih aku cintai daripada shalat, sampai-sampai aku mengingatnya ketika shalat??!” (tidak ada yang diingat, karena shalat adalah perkara yang paling dicintainya –pent)

Dr. Sulaiman ar-Rajihi, Dosen Akidah dan Madzhab Kontemporer di Universitas Ibnu Su’ud, KSA. Anggota Yayasan Wakaf al-Rajihi. 10/8/2013 (Twitter : @SulimanAlrajhi_) - Twit Ulama

Siapa Ulama yang Membolehkan Ucapan Selamat Natal ?

Bismillah was shalatu was salamu ‘ala Rasulillah, amma ba’du,
Untuk kesekian kalinya, kelompok liberal mempertanyakan, mana dalil yang melarang ucapan selamat natal? Mengucapkan selamat natal termasuk bentuk bersikap baik kepada penganut agama lain yang Allah perintahkan, mengapa mesti dilarang? (Baca: Toleransi Salah Kaprah: Fenomena Topi Natal)
Di tempat kita selalu terjadi polemik tentang hukum ucapan selamat natal. Ratusan tokoh dengan latar belakang yang beraneka ragam, masing-masing urun pendapatnya. Dan secara umum dapat kita kelompokkan menjadi 2 pendapat, antara membolehkan dan melarang sama sekali.
Pendapat yang membolehkan, diwakili para tokoh JIL (apapun organisasinya) dan beberapa ustad yang kecipratan pemikiran liberal.
Sementara pendapat melarang, menjadi konsensus tokoh agama ahlus sunah, yang komitmen dengan dengan kebenaran, sekalipun dianggap anti-toleransi. Sekalipun tuduhan ini bermula dari ketidak-pahaman penuduh tentang makna toleransi.

JIL itu Munafiq
JIL selalu memposisikan diri tampil beda dengan umumnya ajaran islam. Semakin menyimpang dari ajaran islam, semakin dibela oleh JIL dengan berbagai interpretasinya. Bagi anda yang sering online dengan berita pemikiran, akan merasa capek dengan berbagai pemikiran aneh si Ulil bersama komplotannya.
Ingatan kita belum lapuk dengan peristiwa pelecehan Nabi Muhammad shallallahu ‘alaihi wa sallam. Dari mulai gambar karikatur, hingga film innocent. Di saat semua muslim marah dengan semua tindakan penistaan nabi itu, JIL tampil memukau dengan mengaburkan kaum muslimin bahwa sejatinya semua itu bukan termasuk bentuk penistaan kepada Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam.
Disaat semua kaum muslimin menolak konser lady gaga di indonesia, JIL tampil terdepan mendukung terselenggaranya konser dewi wts itu.
Di saat semua muslim menolak pagelaran miss universe, JIL menjadi garda depan yang mendukung berlangsungnya acara pameran aurat ini.
Prinsip mereka sama persis dengan karakter orang munafiq. Semua kebenaran yang diajarkan islam, mari kita tolak, atau minimal dikritik. Sebaliknya, setiap kesesatan yang dilawan islam, mari kita bela, atau minimal mengurangi peran kaum muslimin dalam menolaknya. Namun jangan terang-terangan memusuhi Nabi dan kaum muslimin.

الْمُنَافِقُونَ وَالْمُنَافِقَاتُ بَعْضُهُم مِّن بَعْضٍ يَأْمُرُونَ بِالْمُنكَرِ وَيَنْهَوْنَ عَنِ الْمَعْرُوفِ وَيَقْبِضُونَ أَيْدِيَهُمْ
Orang-orang munafik laki-laki dan perempuan. Sebagian dengan sebagian yang lain adalah sama, mereka saling menyuruh membuat yang munkar dan saling melarang berbuat yang ma’ruf dan mereka menggenggamkan tangannya (sangat pelit). (QS. At-Taubah : 67).

Prinsip ini 100% sama dengan prinsip JIL yang berkembang di negara kita. Apapun yang sesuai ajaran islam, mari kita buat samar-samar. Dan apapun yang menyimpang dari ajaran islam, mari kita bela dan kita dukung. Tapi KTP harus tetap islam. Merekalah orang munafik…

Keberadaan JIL Menjadi Standar
Jika naluri sehat manusia masih jalan, kita bisa dengan mudah menjadikan keberadaan JIL sebagai standar dalam setiap kasus dan polemik. Dengan karakter dasar mereka, yaitu amar munkar nahi ma’ruf (membela kemungkaran dan mencegah yang makruf), kita bisa jadikan posisi mereka sebagai tolak ukur pendapat yang benar.
Di saat tokoh liberal berpendapat, boleh mengucapkan selamat natal, bukankah ini bagian dari prinsip membela kemungkaran dan mencegah yang makruf?
Ketika tokoh liberal menganjurkan ucapan selamat natal (Baca: Hukum Promo Diskon Ketika Natal), akankah anda berpihak kepada mereka?
Ketika tokoh liberal membolehkan ikut natalan, sudikah anda mengikuti pedapat mereka?
Cukup dengan latar belakang karakter mereka, amar munkar nahi ma’ruf, kita bisa menilai bahwa umumnya yang mereka teriakkan bisa dipastikan bertentangan dengan islam.

Ijma' (Konsensus) Ulama
Lain dengan tokoh liberal, para ulama berprinsip bahwa sebatas ucapan selamat natal hukumnya haram. Dan bahkan ini menjadi kesepakatan mereka (Baca: Fatwa MUI dan Sikap Ulama Terhadap Natal). Imam Ibnu Qoyim al-Jauziyah menyatakan,

وأما التهنئة بشعائر الكفر المختصة به فحرام بالاتفاق مثل أن يهنئهم بأعيادهم وصومهم فيقول عيد مبارك عليك أو تهنأ بهذا العيد ونحوه فهذا إن سلم قائله من الكفر فهو من المحرمات وهو بمنزلة أن يهنئه بسجوده للصليب بل ذلك أعظم إثما عند الله وأشد مقتا من التهنئة بشرب الخمر وقتل النفس وارتكاب الفرج الحرام ونحوه

Memberi ucapan selamat terhadap syiar orang kafir yang menjadi ciri khas mereka, hukumnya haram dengan sepakat ulama. Misalnya, memberi ucapan selamat untuk hari raya mereka atau ibadah puasa mereka, misalnya dengan kita mengatakan, ‘merry christmas’ atau selamat natal atau ucapan lainnya. Kalimat semacam ini, meskipun orang yang mengucapkannya tidak dihukumi kafir, namun ini termasuk melanggar yan haram. Sama halnya memberi ucapan selamat bagi orang yang sujud kepada salib. Bahkan dosanya lebih besar dan lebih dimurkai Allah, dari pada anda memberi ucapan selamat kepada  peminum khamr, atau pembunuh, atau zina dan dosa lainnya. (Ahkam ahli ad-Dzimmah, 1/441)
Imam Ibnu Qoyim al-Jauziyah hidup tahun 700an hijriyah, dan beliau wafat tahun 751 H. Itu artinya, kesepakatan ulama yang beliau sampaikan adalah kesepakatan ulama generasi sebelum beliau.
Baik, kita bisa membandingkan, ketika para ulama bersikap TIDAK untuk ucapan selamat natal, akankah anda meninggalkannya dan lebih berpihak kepada tokoh liberal?

اللهم أرنا الحق حقا وارزقنا اتباعه وأرنا الباطل باطلا وارزقنا اجتنابه
Ya Allah tampakkanlah kepada kami kebenaran sebagai kebenaran, dan berilah kami kekuatan untuk mengikutinya. Dan tampakkanlah kepada kami kesesatan sebagai kesesatan, dan berilah kami taufiq untuk menjauhinya.
Allahu a’lam.

Ditulis oleh Ustadz Ammi Nur Baits (Dewan Pembina Konsultasisyariah.com)

Hidayah Itu Diusahakan

Di dalam QS. Muhammad (47) : 17 di firmankan : "Wal ladziinah tadau zaadahum hudaw wa aataahum taq waahum" (Dan orang-orang yang mendapat petunjuk, Allah menambahkan petunjuk kepada mereka dan menganugerahi mereka ketakwaan).

Di dalam "Al Quran Terjemahan Indonesia" yang disusun oleh Tim Disbintalad (Dinas Pembinaan Mental TNI-AD) halaman 1017 menjelaskan maksud ayat ini ialah bahwa orang-orang yang telah mendapat hidayah dengan iman, maka dengan keimanannya itu tajam penglihatan hati nuraninya, jernih akal dan pikirannya karena mendapat ilham dari Allah untuk menyelesaikan segala urusan dan mengatasi semua persoalan yang dihadapinya.
Sedangkan di dalam "Tafsir Al-Azhar Juzu' 26"-nya Prof Dr. Haji Abdulmalik Abdulkarim Amrullah (Hamka), halaman 100 - 101 menerangkan : "Dan orang-orang yang mencari pimpinan, niscaya akan ditambahkan Allah bagi mereka petunjuk". Sebab maksud kedatangannya (seperti yang dipaparkan di QS. 47 : 16 sebelumnya) adalah untuk mendengarkan pembicaraan, seumpama mendengar ceramah atau syarahan. Itu ialah dengan maksud yang baik, semata-mata hendak mencari kebenaran. Hatinya terbuka, dadanya yang lapang, mukanya jernih, hatinya bersih. Maka berhasillah maksudnya mencari pimpinan yang baik itu, bahkan ditambah oleh Allah dengan petunjuk yang membukakan hatinya karena ke-ikhlas-annya. "Dan Dia akan memberi kepada mereka ketaqwaan mereka". Sejak semula dimana saja ada kesempatan orang yang semacam ini memohonkan kepada Allah agar diberi hidayah, diberi petunjuk jalan yang lurus, shirathal mustaqim. Lantaran tulusnya meminta, bukan saja petunjuk jalan yang ditunjukkan, bahkan dijaga Allah perjalanannya itu dengan tumbuhnya rasa takwa dalam hatinya, rasa menyerah kepada Allah, sehingga maksudnya berhasil dan hidupnya beroleh kebahagiaan.
Ternyata pemahamanku selama ini salah, dulu aku menganggap hidayah dan ketakwaan adalah hadiah yang ditakdirkan. Setelah memahami penjelasan tersebut diatas ternyata hidayah itu harus dikejar. Di dalam "Minhajus-Shalihin"-nya Izzuddin Bulyqe, halaman 401 menerangkan tentang sebuah hadits; bahkan meninggalkan pada hal-hal yang dikhawatirkan itu diwajibkan. Sebuah hadits di halaman 402 menerangkan "Athiyah bin Urwah Assa'dy r.a. berkata : Rasulullah bersabda : Seorang hamba tidak akan mencapai golongan orang muttaqin, sehingga dapat meninggalkan apa-apa yang tidak berdosa karena khawatir masuk ke dalam apa-apa yang berdosa." (HR. at-Tirmidzi).
Menempuh jalan hidayah harus tetap diistiqomahkan (QS. 46 : 13); penuh kesungguhan (QS. 3 : 120) dan sekuat tenaga (QS. 64 : 16). Ampuni kami, rahmati kami (QS. 23 : 109).
-----------------
Kepustakaan :
Tafsir Al-Azhar Juzu' XXVI
, Prof Dr. Haji Abdulmalik Abdulkarim Amrullah (Hamka), Penerbit Pustaka Islam Surabaya, cetakan ketiga 1984.
Minhajus-Shalihin, Izzuddin Bulyqe, Penerbit PT. Bina Ilmu Surabaya, cetakan pertama 1987.
Al-Quran Terjemahan Indonesia, Tim Disbintalad (Dinas Pembinaan Mental TNI-AD), Penerbit : PT. Sari Agung Jakarta, cetakan ketujuh 1994.

Masjid Baiturrahim Mintojiwo Semarang

Masjid Baiturrahim
Jl. Mintojiwo Dalam I RT 03 RW 04
Kelurahan Gisikdrono - Kecamatan Semarang Barat
Kotamadia Semarang

Senin, 19 Desember 2016

Memaksa Diri dalam Segala Sesuatu

Ibn Umar r.a. berkata : Kami telah dilarang memaksa-maksa diri. (HR. Buchary).

Masruq berkata : Kami masuk ke tempat Abdullah bin Mas’ud, maka ia berkata : Hai sekalian manusia siapa yang mengerti sesuatu hendaknya menyatakan apa yang ia ketahui, dan yang tidak mengetahui hendaknya berkat Allahu A’lam (Allah yang lebih mengetahui), karena termasuk daripada ilmu pengetahuan, kalau seorang berkata : Allahu A’lam terhadap apa yang tidak diketahuinya. Firman Allah kepada Nabi-Nya : Katakanlah, Aku tidak minta upah kepada kamu dan Aku bukan dari golongan orang yang memaksa diri. (HR. Buchary).
----------------------
Tarjamah RIADHUS SHALIHIN II, Salim Bahreisy, Penerbit PT Alma’arif Bandung, Cetakan keempat 1979, halaman 503.

Memberikan Kebahagiaan

Memberikan kebahagiaan kepada orang lain merupakan amal shalih, dan orang yang paling berhak mendapatkan kebahagiaan dari kita adalah karib kerabat, kemudian orang-orang dekat kita setelah mereka.
(Dr. Khalid Al Mushlih (Twitter : @Dr_almosleh) - Twit Ulama 

Minggu, 18 Desember 2016

Senantiasa Husnuzhan

Seorang muslim yang senantiasa husnuzhan dengan menginfakkan hartanya di jalan Allah, dan dia tidak takut hartanya menjadi sedikit atau dia menjadi fakir, bahkan dia yakin bahwa Allah akan mengganti dengan yang lebih baik, Allah akan mengembangkan dan memberkahi hartanya. Dia tak akan takut kemiskinan.

Dr. Muhammad Majdu’ asy-Syahri pengasuh situs aefaf.com penasihat masalah rumah tangga. 31/8/2013 (Twitter : @mmajdo) - Twit Ulama

Perjanjian Geddoe-Sasarai

Manga Gensō Suikoden III - The Successor of Fate. Suatu hari di ruang pertemuan lantai 2 tiba-tiba meledak dan mengagetkan banyak orang. Tak urung semua petinggi Grassland dan Zexen mendekati sumber ledakan. Mereka melihat Hugo yang kelelahan. Tiba-tiba menyusup Geddoe dan menanyainya. Kata-kata Hugo terus mengacau. Geddoe memintanya berdiri, tetapi Hugo terus larut dalam kata-kata yang tak berujung. Geddoe pun menamparnya, dan itu menyedarkan Hugo.
Lucia mengucapkan selamat datang pada salah satu pembawa api ini, Lalu Geddoe meminta kabar tentang Harmonia, pemimpin aliansi untuk segera berkumpul membicarakan strategi perang selanjutnya dan seorang ahli rune yang harus mengawasi Hugo.
Hari itu Geddoe dan Duke menemui Sasarai untuk menceritakan diambilnya Lightning Rune milik Geddoe oleh Luc. Sasarai lalu membicarakan perjanjian yang diajukan Geddoe untuk mengembalikan posisi Sasarai. Jika berhasil mengembalikan posisinya, maka Sasarai harus melakukan gencatan senjata dan perjanjian damai dengan Grassland, mengakui kemerdekaan Le Buque atau klan Kana'a.
Setelah Geddoe melewati perdebatan panjang yang juga melibatkan Dios, akhirnya Sasarai menyetujui perjanjian tersebut. Sementara itu Hugo tak banyak bicara dikamarnya setelah mendapatkan perawatan dan pengarahan dari Jeane d'Master-Rune. (sumber : Manga Gensō Suikoden III - The Successor of Fate 10, karya Aki Shimizu; Kadokawa Corporation; Tokyo Japan 2002).

Sabtu, 17 Desember 2016

Berbuatlah Kebaikan

Sesungguhnya memenuhi kebutuhan manusia itu menyenangkan, tak dirasakan kecuali oleh orang yang mencobanya. Maka berbuatlah kebaikan meskipun orang lain meremehkan Anda karena sesungguhnya Anda tidak tahu kebaikan mana yang akan memasukkanmu ke surga. (Ini sering disebut sebagai perkataan Ibnul Qoyyim, tapi tidak benar ini perkataan beliau)

Syaikh. Prof. Dr. Ahmad al-Batiliy Profesor bidang Ilmu Sunnah di Universitas Al-Imam, Riyadh, KSA.14/8/2016 (Twitter : @DrAhmadAlbatli) - Twit Ulama

Larangan Membiarkan Api di Rumah Ketika Tidur

Ibn Umar r.a. berkata : Bersabda Nabi : Jangan kamu tinggalkan api di rumahmu ketika kamu tidur. (HR. Buchary dan Muslim).

Abu Musa Al-Asy’ary r.a. berkata : Terjadi kebakaran di sebuah rumah di Madinah waktu malam, dan ketika diceriterakan kejadian itu pada Nabi , maka bersabda : Sesungguhnya api itu sebagai musuh kamu, maka bila kamu akan tidur padamkanlah. (HR. Buchary dan Muslim).

Jabir r.a. berkata : Rasulullah bersabda : Tutuplah wadah-wadahmu dan ikatlah tempat airmu, dan tutuplah pintumu, dan padamkanlah lampu, karena syaithon tidak membuka ikatan, atau pintu tertutup dan tidak membuka tutup wadah walaupun tiada dapat tutup kecuali lidi yang diletakkan di atas tempat minum dengan menyebut nama Allah, maka harus dikerjakannya karena tikus penjahat dapat membakar api pada orang seisi rumah. (HR. Muslim).
----------------------
Tarjamah RIADHUS SHALIHIN II, Salim Bahreisy, Penerbit PT Alma’arif Bandung, Cetakan keempat 1979, halaman 501-502.

Selalu Di Jalan-Mu

Apakah nikmat yang lebih besar daripada hidayah? Sebanyak apa pun kekayaan dalam genggaman kita, jika Allah Ta'ala tak memberikan hidayah kepada kita, maka bertumpuknya harta hanya akan memberatkan nasib kita di Yaumil Qiyamah. Sebanyak apa pun nikmat yang kita reguk di dunia ini, hidup akan kehilangan arah dan kerugian besar menanti kita di akhirat kelak jika kita terlepas dari hidayah.
Maka setiap saat kita perlu dan harus memohon hidayah kepada Allah 'Azza wa Jalla seraya berusaha mempelajari agama agar tak salah langka. Bukankah do'a itu di satu sisi adalah permohonan dan di sisi lain adalah ikrar kita kepada Allah subhanahu wa ta'ala?Ada dua macam hidayah. Pertama, hidayah kepada Islam. Awalnya tidak beriman kepada Allah Ta'ala dan tidak meyakini Rasulullah ﷺ sebagai utusan-Nya, kemudian berpindah dari agama sebelumnya kepada dien al-Islam ini sepenuh sadar. Bukan sekedar sebagai taktik untuk dapat melangsungkan pernikahan, sesudah itu murtad dan kembali kepada agamanya semula seraya mengajak istri atau suaminya untuk murtad. Na'udzubillahi min dzaalik.
Bersyukurlah orang-orang yang memperoleh hidayah kepada Islam. Inilah agama yang Allah Ta'ala ridhai dan hanya ini agama yang Allah Ta'ala jaminkan kebenarannya hingga kiamat kelak. Tak akan muncul perselisihan selama kita masih berpegang teguh pada kebenaran, kecuali karena kedengkian. Rasa dengki inilah yang menyebabkan kita sulit menerima kebenaran, meski nyata dasarnya jelas hujjahnya.
Mengenai pernyataan dari Allah Ta'ala bahwa hanya Islam agama yang diridhai di sisi-Nya, mari kita ingat kembali firman-Nya:
إن الدين عند الله الإسلام وما اختلف الذين أوتوا

الكتاب إلا من بعد ما جاءهم العلم بغيا بينهم ومن يكفر بآيات الله فإن الله سريع الحساب
"Sesungguhnya agama (yang diridai) di sisi Allah hanyalah Islam. Tiada berselisih orang-orang yang telah diberi Al Kitab kecuali sesudah datang pengetahuan kepada mereka, karena kedengkian (yang ada) di antara mereka. Barang siapa yang kafir terhadap ayat-ayat Allah maka sesungguhnya Allah sangat cepat hisab-Nya." (QS. Ali Imran, 3: 19).

Kedua, hidayah di dalam Islam. Memperoleh hidayah sehingga menjadi muslim itu merupakan suatu keberuntungan. Dan keberuntungan yang sangat besar adalah apabila kita berislam dengan benar, meyakini apa yang sungguh-sungguh datangnya dari Islam dan terhindar dari memegangi keyakinan yang bathil serta beramal dengannya. Maka, meskipun kita sudah berislam semenjak kecil, kita harus terus menerus memohon hidayah kepada Allah Ta'ala. Kita meminta agar ditunjuki jalan yang lurus (shirathal mustaqim). Inilah yang setiap saat --sebenarnya-- kita minta saat shalat. Tetapi alangkah banyak yang lalai dengan do'anya. Bahkan menghayati pun nyaris tak pernah.Hari ini, ketika tiba-tiba saja sangat banyak orang menawarkan kepada kita berbagai hal yang saling bertentangan dan semuanya terkesan dari Islam, amat terasa betapa kita perlu memohon hidayah serta kemampuan untuk memilih yang benar di antara berbagai persoalan yang diperselihkan. Kita tak dapat berkata "yang penting niat kita baik", sebab nilai amal dan ibadah kita bergantung pada dua hal, yakni ikhlas dan shawab (bersesuaian dengan tuntunan Nabi ﷺ). Ini berarti, kita perlu senantiasa berusaha perbaiki ilmu kita tentang dien. Semoga Allah Ta'ala baguskan amal dan ibadah kita.
Mari sejenak merenungi do'a yang dituntunkan oleh Rasulullah ﷺ:
اللَّهُمَّ رَبَّ جَبْرَائِيلَ وَمِيكَائِيلَ وَإِسْرَافِيلَ فَاطِرَالسَّمَاوَاتِوَالْأَرْضِ عَالِمَ الْغَيْبِ وَالشَّهَادَةِ أَنْتَ تَحْكُمُ بَيْنَ عِبَادِكَ فِيمَا كَانُوا فِيهِ يَخْتَلِفُونَ اهْدِنِي لِمَا اخْتُلِفَ فِيهِ مِنْ الْحَقِّ بِإِذْنِكَ إِنَّكَ تَهْدِي مَنْ تَشَاءُ إِلَى صِرَاطٍ مُسْتَقِيمٍ 
"Ya Allah, Tuhannya Jibril, Mikail, dan Israfil, pencipta langit dan bumi, yang Maha mengetahui hal yang ghaib maupun yang nampak. Engkaulah yang memutuskan perkara yang diperselisihkan para hamba-Mu, maka tunjukilah aku kepada kebenaran dalam hal yang mereka perselisihkan dengan izin-Mu. Sesungguhnya engkau menunjuki kepada siapa pun yang engkau kehendaki ke jalan yang lurus." (HR. Muslim).

Maka, jika kita menjumpai perselisihan pendapat dalam suatu perkara, hendaklah kita menjauhkan diri dari ta'ashshub (fanatisme golongan), memilih pendapat yang benar-benar bersesuaian dengan as-sunnah ash-shahihah sesuai pemahaman salafush-shalih. Sekiranya kita awam dalam masalah agama, pilihlah pendapat yang paling jelas dasar nash (Al-Qur'an atau hadis yang shahih). Kita mencerna dengan sungguh-sungguh, lalu mengambil untuk kita pendapat yang paling bersesuaian dengan Al-Qur'an dan As-Sunnah untuk diri kita sendiri. Kita berhati-hati dalam mengambil pendapat seraya memohon petunjuk kepada Allah Ta'ala agar tidak terjatuh pada pada kesesatan, sesudah Allah Ta'ala berikan kita hidayah kepada Islam.

Mari sejenak renungi do'a yang termaktub dalam Al-Qur'an berikut ini:
ربنا لا تزغ قلوبنا بعد إذ هديتنا وهب لنا من لدنك رحمة إنك أنت الوهاب
 "Ya Tuhan kami, janganlah Engkau jadikan hati kami condong kepada kesesatan sesudah Engkau beri petunjuk kepada kami, dan karuniakanlah kepada kami rahmat dari sisi Engkau; karena sesungguhnya Engkau-lah Maha Pemberi (karunia)." (QS. Ali Imran, 3: 8).

Pada saat yang sama, kita berusaha dengan sungguh-sungguh mendidik diri sendiri agar tidak menjadikan dunia sebagai passion kita; sebagai tujuan besar kita, sebagai ketertarikan utama yang menjadikan kita senantiasa menujukan amal dan ibadah untuk meraih dunia yang lebih besar. Biarlah dunia datang merangkak kepada kita. Jika Allah Ta'ala kayakan kita, itu merupakan akibat. Bukan tujuan. Setidaknya sekedar sebagai wasilah, sehingga kerinduan terbesar kita adalah amal shalih.
Sejenak mari kita renungi hadis Nabi ﷺ:
مَنْ كَانَتِ الدُّنْيَا هَـمَّهُ ؛ فَـرَّقَ اللّٰـهُ عَلَيْهِ أَمْرَهُ ، وَجَعَلَ فَقْرَهُ بَيْنَ عَيْنَـيْهِ ، وَلَـمْ يَأْتِهِ مِنَ الدُّنْيَا إِلاَّ مَا كُتِبَ لَـهُ ، وَمَنْ كَـانَتِ الْآخِرَةُ نِـيَّـتَـهُ ، جَـمَعَ اللّٰـهُ لَهُ أَمْرَهُ ، وَجَعَلَ غِنَاهُ فِـيْ قَلْبِهِ ، وَأَتَتْهُ الدُّنْيَـا وَهِيَ رَاغِمَةٌ
"Barangsiapa yang menjadikan dunia sebagai himmah-nya (passion, hasrat terbesarnya), maka Allah akan mencerai-beraikan urusannya, menjadikan kefakiran di kedua pelupuk matanya, dan ia mendapat dunia menurut apa yang telah ditetapkan baginya. Dan barangsiapa yang niat (tujuan) hidupnya adalah negeri akhirat, Allah akan mengumpulkan urusannya, menjadikan kekayaan di hatinya, dan dunia akan mendatanginya dalam keadaan hina." (Hadis Shahih Riwayat Ahmad, Ibnu Majah & Ibnu Hibban).

Seseorang yang menjadikan dunia sebagai passion, boleh jadi Allah Ta'ala berikan kekayaan yang berlimpah, tetapi justru dialah orang yang paling takut berkurang hartanya dan jatuh miskin. Harta terus bertambah, tetapi kebahagiaan semakin berkurang, meski ia banyak bersenang-senang dengan beragam hiburan dan kemewahan. Sangat berbeda antara bersenang-senang dengan bahagia. Bukankah banyak orang yang pekerjaannya menghibur, hidup dalam gemerlap, tapi hatinya justru gelap dan jauh dari bahagia.
Banyak hal yang perlu kita renungkan untuk hidup kita. Saya hanya mampu menghadirkan renungan singkat. Semoga Allah Ta'ala senantiasa limpahkan hidayah kepada kita sehingga selalu hidup di jalan-Nya. Semoga akhir hidup kita adalah saat yang terbaik. Masa ketika kita benar-benar berserah diri hanya kepada Allah Ta'ala. Allah Ta'ala ridha kepada kita dan kita pun ridha kepada-Nya.

Wallahu a'lam bish-shawab. Ingatkan saya. Do'akan saya.
Mohammad Fauzil Adhim 

Masa Belajar

Manga Gensō Suikoden III - The Successor of Fate. Di sebuah ruangan bekas markas klan Lizard, Great Hollow. Albert Silverberg terus mengasah otak meracik strategi.
Sementara itu Thomas pun terus memikirkan keamanan benteng Budehuc pasca pasukan Grassland memilih mundur. Thomas pun lega melihat perkembangan hari demi hari bahwa pengungsi Grassland dan Zexen lambat laun makin menerima kekurangan dan kelebihan masing-masing.
Sementara itu Caesar Silverberg terus menghabiskan waktunya diperpustakaan untuk memperhitungkan dan menerka setiap siasat yang akan dilakukannya atau yang tengah musuh lakukan. Ernie pun membantu mencari segala hal yang berhubungan dengan rune yang tengah jadi incaran Luc. (sumber : Manga Gensō Suikoden III - The Successor of Fate 10, karya Aki Shimizu; Kadokawa Corporation; Tokyo Japan 2002).

Jumat, 16 Desember 2016

Mendapat Cinta Allah dan Manusia

Ketika dikatakan kepada ulama terdahulu : Ajarkan aku sesuatu yang mendekatkanku kepada Allah, dan mendekatkanku kepada manusia.

Maka beliau pun berkata : Yang mendekatkan engkau kepada Allah adalah meminta kepada-Nya. Yang mendekatkanmu kepada manusia adalah tidak meminta kepada mereka.

Syaikh Khalid Ibrahim Ash-Sha'qaby, da'i di kementrian pendidikan dan pengajaran KSA. 12/8/2016 (Twitter : @KhaledAlSaqaby) - Twit Ulama

Rindu

Hasan Al-Bashri رحمه الله jika menyebutkan hadits tentang rintihan dan tangisan akar pohon korma beliau berkata, “Wahai kaum muslimin, kayu merintih kepada Nabi karena rindu ingin bertemu dengan Nabi , maka kalian lebih berhak untuk rindu kepada Nabi (Siar A’lam An-Nubala 4/570)
----------
FP : Ma'had 'Umar bin Khattab Yogyakarta 
web : mahadumar.id
twitter, instagram, dan telegram : @mubk_jogja
BBM : 595F4CAC

Sang Jubir Amirul Mukminin

TIME TUNNEL.  Suatu ketika di masa amirul mukminin Ali bin Abi Thalib. Beliau mengutus Ibnu 'Abbas untuk berdialog dengan utusan kaum Khawarij.
"Hal apa yang menyebabkan kalian menaruh dendam terhadap amirul mukminin Ali bin Abi Thalib?", tanya Ibnu Abbas.
"Ada 3 hal yang menyebabkan kebencian kami padanya : Pertama; dalam agama Allah ia bertahkim kepada manusia, padahal Allah berfirman : "Tak ada hukum kecuali bagi Allah ....!" (karena amirul mukminin Ali bin Abi Thalib menerima dan mematuhi keputusan 2 orang perunding yang mewakilinya dan mewakili Mu'awiyah); Kedua; ia berperang, tapi tidak menawan pihak musuh dan tidak pula mengambil harta rampasan (sebab tentara Mu'awiyah yang tertawan dibebaskan kembali dan kekayaaannya tidak dirampas). Ketiga; waktu bertahkim, ia rela menanggalkan sifat amirul mukminin dari dirinya mengabulkan tuntutan lawan (waktu mengadakan perundingan Mu'awiyah minta supaya Ali bin Abi Thalib tidak menggunakan amirul mukminin, Ali menerima demi menghentikan pertumpahan darah kaum Muslimin)," ujar utusan kaum Khawarij.
Ibnu 'Abbas satu persatu mematahkan khayalan mereka :
"Tentang bertahkim kepada manusia dalam agama Allah, maka apa salahnya ....? Bukankah Allah ta'ala berfirman : "Hai orang-orang yang beriman ! Janganlah kamian membunuh binatang buruan, sewaktu kalian dalam ihram ! Barangsiapa di antara kalian yang membunuhnya dengan sengaja, maka hendaklah ia membayar denda berupa binatang ternak yang sebanding dengan hewan yang dibunuhnya itu, yang untuk menetapkannya diputuskan oleh dua orang yang adil di antara kalian sebagai hakimnya ....!" (TQS. Al-Maidah (5) : 95).
"Tentang menawan dan merebut harta rampasan, apakah tuan-tuan menghendaki agar ia mengambil 'Aisyah istri Rasulullah  ﷺ dan ummul mukminin sebagai tawanan? dan pakaian berkabungnya sebagai barang rampasan perang ....?"
"Tentang menanggalkan sifat amirul mukminin, dengarlah, apa yang dilakukan oleh Rasulullah  ﷺ pada hari Hudaibiyah berbeda dengan apa yang dilakukan Ali bin Abi Thalib. Saat itu utusan Quraisy menghendaki penghilangan tulisan Rasulullah, dan Rasulullah pun meluluskan permintaan kaum Quraisy. Dan ingat Rasulullah  ﷺ berkata kepada mereka : "Demi Allah, sesungguhnya saya ini Rasulullah walaupun kamu tak hendak mengakuinya....!"

Jawaban yang menakjubkan dari Ibnu 'Abbas, dan belum lagi tukar pikiran selesai 20.000 orang langsung menarik diri dari memusuhi amirul mukminin Ali bin Abi Thalib.
---------------------------
Inspirasi :
Rijal Haolar Rasul (Karakteristik Perihidup 60 Shahabat Rasulullah), Khalid Muhammad Khalid, Penerbit : CV. Penerbit Diponegoro, Cetakan keduapuluh 2006, halaman 629-637.

Tinggalkan Dusta dalam Candaan

Jangan ada dusta diantara kita...bahkan meskipun dalam candaan. Meninggalkan dusta dalam candaan merupakan modal untuk membangun rumah di surga.
Kebiasaan berdusta dalam candaan adalah kebiasan yang mengasyikan akan tetapi merupakan kebiasaan yang buruk, seseorang hendaknya meninggalkan kebiasaan tersebut karena Allah, dan berusaha kreatif dalam bercanda yang bersih dari dusta.

Firanda Andirja; 3 Februari 2015 M, pukul 12 : 26 WIB.

Murtad? Sia-sia Amalanmu!

Di dalam al-Qur'an surat al-Baqarah (2) : 217 dan 218, Allah ta'ala menasehati orang beriman dalam firman-Nya :

يَسْـَٔلُونَكَ عَنِ الشَّهْرِ الْحَرَامِ قِتَالٍ فِيهِ ۖ قُلْ قِتَالٌ فِيهِ كَبِيرٌ ۖ وَصَدٌّ عَن سَبِيلِ اللَّـهِ وَكُفْرٌۢ بِهِۦ وَالْمَسْجِدِ الْحَرَامِ وَإِخْرَاجُ أَهْلِهِۦ مِنْهُ أَكْبَرُ عِندَ اللَّـهِ ۚ وَالْفِتْنَةُ أَكْبَرُ مِنَ الْقَتْلِ ۗ وَلَا يَزَالُونَ يُقٰتِلُونَكُمْ حَتَّىٰ يَرُدُّوكُمْ عَن دِينِكُمْ إِنِ اسْتَطٰعُوا۟ ۚ وَمَن يَرْتَدِدْ مِنكُمْ عَن دِينِهِۦ فَيَمُتْ وَهُوَ كَافِرٌ فَأُو۟لٰٓئِكَ حَبِطَتْ أَعْمٰلُهُمْ فِى الدُّنْيَا وَالْءَاخِرَةِ ۖ وَأُو۟لٰٓئِكَ أَصْحٰبُ النَّارِ ۖ هُمْ فِيهَا خٰلِدُونَ
Dan mereka bertanya kepadamu tentang berperang pada bulan Haram. Katakanlah, "Berperang dalam bulan haram itu adalah dosa besar. Dan (adapun) menghalangi (manusia) dari jalan Allah, kafir kepada Allah, (menghalangi masuk) Masjidil-Haram dan mengusir penduduknya dari sekitarnya, lebih besar (dosanya) disisi Allah. Dan fitnah itu lebih besar (dosanya) dari pembunuhan. Dan mereka akan tetap memerangi kamu sampai mereka dapat menarik kamu keluar dari agamamu, jika mereka mampu. Barangsiapa yang murtad (kembali kepada kekafiran) di antara kamu dari agama Islam, lalu dia mati dalam kekafiran maka mereka itulah yang sia-sia amalan mereka di dunia dan di akhirat, dan mereka itulah penghuni neraka, mereka kekal di dalamnya. (217).

إِنَّ الَّذِينَ ءَامَنُوا۟ وَالَّذِينَ هَاجَرُوا۟ وَجٰهَدُوا۟ فِى سَبِيلِ اللَّـهِ أُو۟لٰٓئِكَ يَرْجُونَ رَحْمَتَ اللَّـهِ ۚ وَاللَّـهُ غَفُورٌ رَّحِيمٌ
Sesungguhnya orang-orang yang beriman, orang-orang yang berhijrah dan berjihad pada jalan Allah, mereka itu mengharapkan rahmat Allah dan Allah Maha Pengampun lagi Maha Penyayang. (218).

Asbabun Nuzul
Menurut suatu riwayat yang bersumber dari Jundub bin Abdillah bahwa Rasulullah ﷺ mengirimkan pasukan di bawah pimpinan Abdullah bin Jahsy. Mereka berpapasan dan bertempur dengan pasukan musuh yang dipimpin oleh Ibnul Hadlrami, dan terbunuhlah kepala pasukan musuh. Sebenarnya pada waktu itu tidak jelas bagi pasukan Abdullah bin Jahsy, apakah termasuk bulan Rajab, Jumadil-awwal, atau Jumadil -akhir. Kaum Musyrikin menghembus-hembuskan berita bahwa kaum Muslimin berperang pada bulan Haram. Maka Allah turunkan ayat tersebut diatas (QS. 2 : 217). Sementara kaum Muslimin yang ada di Madinah berkata : "Perbuatan mereka berperang dengan pasukan Ibnul Hadlrami ini mungkin tidak berdosa, tetapi juga tidak akan mendapat pahala". Maka Allah turunkan ayat selanjutnya (QS. 2 : 218). (HR. Ibnu Jarir, Ibnu Abi Hatim, ath-Thabarani dan al-Baihaqi).

Tafsir Ayat
QS. 2 : 217. "Dan mereka bertanya kepadamu tentang berperang pada bulan Haram. Katakanlah, "Berperang dalam bulan haram itu adalah dosa besar. ...". Ancaman tegas bahwa kemuliaan bulan haram telah dikotori. ".... Dan (adapun) menghalangi (manusia) dari jalan Allah, ...". Perbuatan kaum quraisy saat itu yang berusaha siang dan malam menjauhkan, membelokkan perhatian dan memesongkan manusia dari seruan kepada jalan Allah. "..., kafir kepada Allah, ...". tidak mau menerima kebenaran Allah Allah dan tidak mau percaya kepada Allah, Yang Maha Tunggal, bahkan dipersekutukan yang lain dengan Dia. "..., (menghalangi masuk) Masjidil-Haram dan mengusir penduduknya dari sekitarnya, ...". sehingga Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam dan sahabat terpaksa hijrah ke Madinah. "..., lebih besar (dosanya) disisi Allah. ...". Jika dikumpulkan segala perbuatan-perbuatan besar kaum quraisy dan perbuatan mengerikan yang telah dilakukan kepada kaum Muslimin serta perbuatan besar yang lain, tidak hanya berhenti sampai disitu, bahkan sampai peperangan yang terjadi di Nakhlah. ".... Dan fitnah itu lebih besar (dosanya) dari pembunuhan. ...". Jika kematian Amr bin Hadlrami (lihat Asbabun Nuzul) karena terbunuh, dibandingkan dengan fitnahan, siksaan, penghinaan yang mereka timpakan kepada orang-orang beriman dan kepada Nabi Muhammad shallallahu 'alaihi wa sallam belumlah setimpal sedikitpun. ".... Dan mereka akan tetap memerangi kamu sampai mereka dapat menarik kamu keluar dari agamamu, jika mereka mampu. ...". Sikap permusuhan tersebut akan terus dan tidak akan berhenti sampai orang-orang beriman melemparkan keimanan mereka dan kembali menyembah berhala. Bahkan upaya mengembalikan orang-orang beriman menjadi kafir akan terus diusahakan. Lantas Allah ta'ala mengancam orang-orang yang beriman, ".... Barangsiapa yang murtad (kembali kepada kekafiran) di antara kamu dari agama Islam, ...". yaitu meninggalkan iman dan kembali jadi kafir, meninggalkan tauhid kembali jadi musyrik karena takut tipudaya, fitnah, takut akan bertanggungjawab iman Islam, takut berkorban. Allah ta'ala menegaskan lagi, "..., lalu dia mati dalam kekafiran maka mereka itulah yang sia-sia amalan mereka di dunia dan di akhirat, ...". Segala amalan yang telah diupayakan semasa iman runtuh, jadi percuma dan kembali dalam kegelapan di bawah pengaruh syaithan. "..., dan mereka itulah penghuni neraka, mereka kekal di dalamnya". Tempat kembali yang sepadan bagi orang-orang murtad.

QS. 2 : 218. "Sesungguhnya orang-orang yang beriman, orang-orang yang berhijrah dan berjihad pada jalan Allah, mereka itu mengharapkan rahmat Allah dan Allah Maha Pengampun lagi Maha Penyayang". Dan siapa yang sudi bersabung nyawa melaksanakan kehendak Tuhan, maka mereka telah mencapai tiga tingkat dari akidah kepercayaan kepada Tuhan. Pertama; mereka telah menyatakan kepercayaan kepada Tuhan dan Rasul-Nya, mereka tidak lagi menyembah kepada selain Allah. Ketika Rasul mengajak berhijrah meninggalkan negeri tempat mereka dilahirkan, meninggalkan harta benda yang dimiliki, dan rela melarat di negeri yang baru demi mempertahankan iman kepada Allah. Kedua; datang perintah berjihad, berperang mempertahankan agama Allah, merekapun berperang. Ketiga; sebab hidup atau mati seorang beriman dalam jihad menegakkan agama Allah hanya satu pengharapan, rahmat Allah, cinta kasih Allah. Sebab Allah Maha Pengampun. Dan disayangilah mereka, karena tenaga mereka telah diberikan untuk menegakkan sabilillah.
---------------
Bibliography :
Asbabun Nuzul, KH Qomaruddin, Penerbit CV. Diponegoro Bandung, Cetakan ke-5, 1985, halaman 71 - 72.
Tafsir Al-Azhar Juzu' 2, Prof Dr. Haji Abdulmalik Abdulkarim Amrullah (Hamka), Penerbit PT. Pustaka Panjimas Jakarta, cetakan September 1987, halaman 182 - 185.
Al Qur'an Terjemahan Indonesia, Tim DISBINTALAD (Drs. H.A. Nazri Adlany, Drs. H. Hanafie Tamam dan Drs. H.A. Faruq Nasution); Penerbit P.T. Sari Agung Jakarta, cetakan ke tujuh 1994, halaman 61 - 62.

Kamis, 15 Desember 2016

Karena Senyum Itu Menenangkan

Tersenyumlah
“Ibnu Qudamah rahimahullah hampir tidak pernah berdebat dengan seseorang kecuali beliau dalam keadaan tersenyum, sampai orang-orang berkata: Syaikh ini membunuh musuhnya dengan senyumannya - Thabaqaat Hanabilah 1/238

Dr. Ahmad bin Hamd Jailani, Murid Syaikh Ibnu Baz, da’i Badan Penanggulangan Teroris Saudi, pernah ke Indonesia Januari 2013. (Twitter : @ahmedjelin) - Twit Ulama

Makruh Memakai Sandal atau Sepatu Sambil Berdiri

Jabir r.a. berkata : Rasulullah telah melarang orang memakai sandal, sepatu sambil berdiri. (HR. Abu Dawud).
----------------------
Tarjamah RIADHUS SHALIHIN II, Salim Bahreisy, Penerbit PT Alma’arif Bandung, Cetakan keempat 1979, halaman 500.

Durhaka Kepada Orang Tua Adalah Dosa Besar

Setelah kita mengetahui dalil-dalil yang memerintahkan kita untuk birrul walidain (berbakti kepada orang tua)1, sekarang kita membahas kebalikannya yaitu durhaka kepada orang tua. Sebagaimana tingginya keutamaan dan urgensi birrul walidain, maka konsekuensinya betapa besar dan bahayanya hal yang menjadi kebalikannya yaitu durhaka kepada orang tua.
Bahkan durhaka kepada orang tua adalah dosa besar. Ini secara tegas dinyatakan oleh Rasulullah ﷺ :
أكبرُ الكبائرِ : الإشراكُ بالله ، وقتلُ النفسِ ، وعقوقُ الوالدَيْنِ ، وقولُ الزورِ . أو قال : وشهادةُ الزورِ
“dosa-dosa besar yang paling besar adalah: syirik kepada Allah, membunuh, durhaka kepada orang tua, dan perkataan dusta atau sumpah palsu” (HR. Bukhari-Muslim dari sahabat Anas bin Malik).

Dalam hadits Nafi’ bin Al Harits Ats Tsaqafi, Nabi ﷺ bersabda :
ألا أنبِّئُكم بأكبرِ الكبائرِ . ثلاثًا ، قالوا : بلَى يا رسولَ اللهِ ، قال : الإشراكُ باللهِ ، وعقوقُ الوالدينِ
“maukah aku kabarkan kepada kalian mengenai dosa-dosa besar yang paling besar? Beliau bertanya ini 3x. Para sahabat mengatakan: tentu wahai Rasulullah. Nabi bersabda: syirik kepada Allah dan durhaka kepada orang tua” (HR. Bukhari – Muslim).

Ternyata Rasulullah Shallallahu’alaihi Wasallam berkali-kali memperingatkan para sahabat mengenai besarnya dosa durhaka kepada orang tua. Subhaanallah!.
Dan perhatikan, sebagaimana perintah untuk birrul walidain disebutkan setelah perintah untuk bertauhid, Allah Ta’ala berfirman (yang artinya) : “Sembahlah Allah dan janganlah kamu mempersekutukan-Nya dengan sesuatu pun. Dan berbuat baiklah kepada kedua orang tua” (QS. An Nisa: 36). Maka di hadits ini dosa durhaka kepada orang tua juga disebutkan setelah dosa syirik. Ini menunjukkan betapa besar dan fatalnya dosa durhaka kepada orang tua.
Namun perlu di ketahui, sebagaimana dosa syirik itu bertingkat-tingkat, dosa maksiat juga bertingkat-tingkat, maka dosa durhaka kepada orang tua juga bertingkat-tingkat.

Durhaka kepada ibu, lebih besar lagi dosanya
Sebagaimana kita ketahui dari dalil-dalil bahwa berbuat baik kepada ibu lebih diutamakan daripada kepada ayah, maka demikian juga durhaka kepada ibu lebih besar dosanya. Selain itu, ibu adalah seorang wanita, yang ia secara tabi’at adalah manusia yang lemah. Sedangkan memberikan gangguan kepada orang yang lemah itu hukuman dan dosanya lebih besar dari orang biasa atau orang yang kuat.
Oleh karena itu Nabi ﷺ bersabda :
إنَّ اللَّهَ حرَّمَ عليكم عقوقَ الأمَّهاتِ ، ومنعًا وَهاتِ ، ووأدَ البناتِ وَكرِه لَكم : قيلَ وقالَ ، وَكثرةَ السُّؤالِ ، وإضاعةَ المالِ
“sesungguhnya Allah mengharamkan sikap durhaka kepada para ibu, pelit dan tamak, mengubur anak perempuan hidup-hidup. Dan Allah juga tidak menyukai qiila wa qaala, banyak bertanya dan membuang-membuang harta” (HR. Bukhari – Muslim).

Wallahu ‘alam bis shawab.

Referensi: Fiqhul Ta’amul ma’al Walidain, Syaikh Musthofa Al ‘Adawi
Penyusun: Yulian Purnama
Copas dari artikel Muslim.or.id  

Rabu, 14 Desember 2016

Manisnya Perjalanan Menuntut Ilmu

Ibnul Jauzi berkata : "Aku sudah merasakan manisnya perjalananku dalam menuntut ilmu, aku merasakan cobaan-cobaan yang aku temui ternyata lebih manis daripada madu, semua itu karena apa yang aku cari dan harapkan (yaitu ilmu -ed)." (Shaidul Khatir hal 11)

Prof. Dr. Abdul Aziz ar-Rasyid, Guru Besar Kedokteran Anak. 8/8/2016 (Twitter : @aziz_rashed13) - Twit Ulama

Selasa, 13 Desember 2016

Mencintai Allah dengan Al – Qur’an

Khabbab bin Arat radhiallahu ‘anhu berkata, “Dekatkan dirimu kepada Allah sekuat kemampuanmu, dan ketahuilah tak ada yang bisa mendekatkanmu kepada Allah dengan sesuatu yang Dia cintai, melainkan dengan kalam-Nya (al-Quran –pent)”

dr. Khalid al-Jubair, Da’i di Kuwait. Beliau juga dokter spesialis jantung. (Twitter : @Khalid_Aljubair) - Twit Ulama

Makruh Berjalan dengan Satu Sandal

Abu Hurairah r.a. berkata : Rasulullah bersabda : Jangan berjalan salah satu kamu dengan satu sandal, harus bersandal kedua kakinya atau dibuka keduanya. (HR. Buchary dan Muslim).

Abu Hurairah r.a. berkata : Sava telah mendengar Rasulullah
bersabda : Jika putus tali sandal salah satu daripada kamu, maka janganlah berjalan dengan sandal sebelah saja, hingga dibetulkan yang lain. (HR. Muslim).
----------------------
Tarjamah RIADHUS SHALIHIN II, Salim Bahreisy, Penerbit PT Alma’arif Bandung, Cetakan keempat 1979, halaman 500.

Senin, 12 Desember 2016

Wasiat Rasul

Dari sahabat Abu Hurairah, beliau mengatakan, “Kekasihku Rasulullah ﷺ berwasiat 3 hal kepadaku :
  1. berpuasa 3 hari setiap tengah bulan
  2. mengerjakan 2 rakaat shalat di waktu dhuha
  3. shalat witir sebelum aku tidur” (Muttafaqun ‘alaih)
dr. Khalid al-Jubair, Da’i di Kuwait. Beliau juga dokter spesialis jantung 19/6/2013. (Twitter : @Khalid_Aljubair) - Twit Ulama

Minggu, 11 Desember 2016

Kebaikan dari Allah

Allah-lah yang mengaruniakan kepada kita hidayah, kemudian Allah berfirman “Kebaikan itu pasti berbalas dengan kebaikan” (QS. ar-Rahman : 60)

Dalam ayat ini,seolah-olah kitalah yang berbuat baik kemudian Allah pun memberikan sebaik-baik balasan kepada kita, padahal Ihsan (kebaikan) itu hanya milik Allah semata.

Syaikh Muhammad Shalih Al-Munajjid, pengasuh web IslamQA. 22/3/2016 (Twitter : @almonajjid) - Twit Ulama

Bertemu Teman Lama

Manga Gensō Suikoden III - The Successor of Fate. Pagi itu Cecile dan Koroku seperti biasanya, berjaga di pintu gerbang benteng hingga mereka dikejutkan dengan kedatangan Beechum menyampaikan pesan Lucia yang akan datang bersama sejumlah besar pasukan Grassland.
Setelah melaporkan pada Thomas, akhirnya Thomas pun meminta Sebastian untuk mempersiapkan segenap penyambutan untuk kedatangan pasukan Grassland. Tak berapa lama pasukan Grassland pun tiba, Lucia mengucapkan terimakasih yang tak terhingga atas penyambutan dan penampungan para pengungsi Grassland.
Teman lama pun kembali ber-reuni; Thomas, Hugo dan Caesar.
Beberapa hari kemudian pasukan Zexen dengan 6 Ksatria-nya pun diundang Thomas, bersama para petinggi Grassland mereka akan dipertemukan dengan sang buronan Harmonia, Jendral Sasarai. (sumber : Manga Gensō Suikoden III - The Successor of Fate 9, karya Aki Shimizu; Kadokawa Corporation; Tokyo Japan 2002).

Makruh Menyentuh Kemaluan dan Cebok dengan Tangan Kanan

Abu Qotadah r.a. berkata : Bersabda Nabi : Bila kencing salah satu kamu maka jangan memegang kemaluannya dengan tangan kanan dan jangan cebok dengan tangan kanan dan jangan bernafas di dalam tempat air minum. (HR. Buchary dan Muslim).
----------------------
Tarjamah RIADHUS SHALIHIN II, Salim Bahreisy, Penerbit PT Alma’arif Bandung, Cetakan keempat 1979, halaman 499.

Sabtu, 10 Desember 2016

Sifat Allah

“Allah-lah cahaya langit dan bumi” (QS. an Nur : 35).
 
Cahaya yang menjadi sifat Allah ada 2 jenis ;
  1. Indrawi: dari Allah-lah semua cahaya yang ada di alam ini,
  2. Maknawi: itulah yang ada di hati para Nabi dan wali-wali-Nya" – Imam Ibnu Sa’di
Dr. Ahmad bin Hamd Jailani, Murid Syaikh Ibnu Baz, da’i Badan Penanggulangan Teroris Saudi, pernah ke Indonesia Januari 2013  (Twitter : @ahmedjelin) - Twit Ulama

Festival Budehuc

Manga Gensō Suikoden III - The Successor of Fate. Hari perayaan Festival Rakyat pun tiba, semua bergembira, tidak terlewat satu pun penghuni benteng menikmati kemeriahan festival yang diadakan oleh Thomas. Pertunjukan dari oleh dan untuk mereka penghuni benteng Budehuc. Dari pertunjukan musik, akrobat dan menu kuliner, semua bersatu dalam suka cita.
Meski begitu ada saja orang yang hadir dengan segala macam pertanyaan, Lilly Pendragon. Wanita bangsawan ini terus mencari-cari keberadaan Pahlawan Api.
Malam hari selepas festival, Thomas meminta pendapat Cecile tentang jalannya festival yang sudah berlangsung. Cecile membesarkan semangat Thomas bahwa festival berjalan baik, tetapi jika yang dimaksud tujuan mempersatukan Grassland dan Zexen masih panjang waktunya, karena pertengkaran mereka pun tidak terjadi hanya sehari saja, sudah bertahun-tahun. Butuh waktu untuk merubah, meski perlahan-lahan. (sumber : Manga Gensō Suikoden III - The Successor of Fate 9, karya Aki Shimizu; Kadokawa Corporation; Tokyo Japan 2002).

Jumat, 09 Desember 2016

Peneguh Hati di Zaman Fitnah

Empat perkara yang bisa meneguhkan hati di zaman fitnah:
  1. Al-Qur'an : “demikianlah Al-Qur'an itu kami jadikan untuk meneguhkan hatimu” (QS. al-Furqon : 32)
  2. Membaca kisah-kisah para Nabi: Dan semua kisah dari rasul-rasul Kami ceritakan kepadamu, ialah kisah-kisah yang dengannya Kami teguhkan hatimu (QS. Hud : 120)
  3. Mengamalkan Ilmu: Dan sesungguhnya kalau mereka melaksanakan pelajaran yang diberikan kepada mereka, tentulah hal yang demikian itu lebih baik bagi mereka dan lebih menguatkan (iman mereka), (QS. An-Nisaa : 66)
  4. Doa: Sesungguhnya Rasul memperbanyak baca do'a ini: Yaa muqallibal quluub tsabbit qalbii ala diinik (Wahai yang Maha membolak-balikkan hati, tetapkan lah hatiku diatas agama-Mu)
Syaikh Azzam Muhammad al-Muhaisini, Imam Masjid Jami’ Aisyah, Mekkah, Arab Saudi. 13/8/2016 (Twitter : @azammohmad) - Twit Ulama

Larangan Mencabut Uban

Amru bin Syu’aib dari ayahnya dari neneknya r.a. berkata : Bersabda Nabi : Jangan kamu mencabut uban, karena ia merupakan cahaya bagi seorang muslim pada hari qiyamat. (HR. Abu Dawud, Attirmidzy dan Annasa’i).
----------------------
Tarjamah RIADHUS SHALIHIN II, Salim Bahreisy, Penerbit PT Alma’arif Bandung, Cetakan keempat 1979, halaman 498.

Mihnah wa Minhah

 Ibnul Qoyyim berkata :
 
إن قربتك النعمة إلى الله فاعلم أنها منحة، و إن بعدتك النعمة من الله فاعلم أنها محنة

"Jika kenikmatan membuatmu semakin dekat kepada Allah, maka ketahuilah bahwa itu anugerah (minhah). Jika kenikmatan malah membuatmu samakin jauh dari Allah, maka itu musibah (mihnan)."
----------
FP : Ma'had 'Umar bin Khattab Yogyakarta