"Dan mereka tidak menyiksa orang-orang mukmin itu melainkan karena orang-orang mukmin itu beriman kepada Allah Yang Maha Perkasa lagi Maha Terpuji". (QS. al-Buruj (85) : 8)

Rabu, 28 September 2011

KELEBIHAN MANUSIA DALAM BERSERIKAT

Tidak akan sempurna hidup manusia di dunia dengan menyendiri, karena segala kebutuhan dan keperluannya dicapai dengan jalan berserikat, bertolong-tolongan dan bantu-membantu. Semakin tinggi kedudukannya, semakin besar hajatnya kepada pertolongan orang lain.
Tentang hajat berserikat (bermasyarakat), rata mengenai segala tingkatan dan golongan manusia, segala bangsa dan suku, laki-laki dan perempuan, yang telah bernegara dan yang masih bertempat tinggal di hutan-belukar, yang berilmu-pengetahuan dan yang bodoh, semuanya perlu akan persekutuan yang di dalamnya berisi tolong-menolong dan bantu-membantu.
Di kalangan hewan, ada juga perserikatannya, tetapi tidak seteguh sebagai yang terdapat pada manusia, karena perserikatan hewan tidak terikat kepada janji dan peraturan, tidak pula ada tuntutan dan dakwaan, hanya berlaku menurut dasar tabi’atnya.
Perserikatan yang ada pada manusia, dapat menimbulkan kekuatan besar, yang dapat digunakan untuk segala keperluan hidupnya dan dapat mengalahkan segala makhluk yang ada di dunia ini. Lagi pula dapat menciptakan barang-barang yang pelik dan sulit, dapat mewujudkan yang aneh-aneh dan luar biasa.
Untuk menciptakan masyarakat yang teguh dan kuat, Allah telah mengadakan dua sifat di kalangan manusia, yaitu berkenal-kenalan dan bertolong-tolongan.
Manusia dapat berkenal-kenalan sesama manusia, sekalipun berlainan negeri dan bangsa; begitupun tentang bertolong-tolongannya, sehingga satu bangsa dapat berkenalan dengan bangsa lain dan satu penduduk negeri dapat bertolong-tolongan dengan penduduk negeri lainnya. Tetapi tidak demikian yang terdapat di kalangan hewan. Ia hanya berkenalan dengan jenisnya saja, seperti kambing hanya berkenalan dengan kambing, kera dengan kera, harimau dengan harimau, tidak dengan lainnya; begitu juga tentang bertolong-tolongannya.
Di dalam Agama Islam banyak benar diterangkan Allah tentang perserikatan manusia. Kiranya memadai kalau saya bawakan di sini dua ayat Al-Qur’an saja sebagai pembuktian kenyataan di atas tadi. Firman Allah QS Al-Hujurat : 13;
Ya ayyuhan-nas, inna khalaqnakum min dzakarin wa untsa, wa ja’alnakum syu’ubaw wa qaba-ila, lita’arafu.
Artinya:
“Hai manusia! Sesungguhnya Kami menjadikan kamu dengan perantaraan laki-laki dan perempuan, serta Kami jadikan kamu bersuku-suku dan bergolong-golongan, supaya kamu berkenal-kenalan”.
Firman-Nya lagi QS Al-Maidah : 2;
Wa ta’awanu ‘alal birri wat-taqwa.
Artinya:
“Hendaklah kamu bertolong-tolongan atas kebajikan dan kebaktian”.

-----------
Jalan Hidup MUSLIM, Md. 'Ali Alhamidy, Penerbit PT ALMA'ARIF Bandung, Cetakan Pertama 1974, halaman 24 - 25

BANGSA YANG TIDAK MALU BERSIKAP SOK TAHU

Allah berfirman “ (Al-Baqarah : 139-140)
“Katakanlah, “Apakah kamu mendebat kami tentang Allah, padahal Dia-lah Tuhan kami dan Tuhan kamu. Dan bagi kami amal usaha kami dan bagi kamu amal usaha kamu. Dan hanya kepada-Nyalah kami mengikhlaskan diri.” (QS 2 : 139)
Atau kamu mengatakan bahwa Ibrahim, Ismail, Ishaq, Ya‘qub dan anak keturunannya adalah orang-orang Yahudi atau Nasrani? Katakanlah, “Apakah kamu yang lebih tahu ataukah Allah? Dan siapakah yang lebih dzalim dari orang-orang yang menyembunyikan kesaksian dari Allah yang ada padanya? Dan Allah sedikit pun tidak lalai terhadap yang kamu perbuat.”(QS 2 : 140)

Diriwayatkan, bahwa sebab turun ayat ini ialah karena kaum Yahudi dan Nasrani berkata, ”Seluruh manusia wajib mengikuti agama kami. Karena para Nabi dulu dari bangsa kami dan syariat pun turun kepada kami. Belum pernah dikenal Nabi-Nabi dari agama pada Bangsa Arab.” Lalu Allah membantah mereka ini dengan keterangan sebagai berikut:
Apakah kamu mendakwakan bahwa agama yang benar adalah agama Yahudi dan Nasrani? Dan kamu berkata pula, “Tidak akan dapat masuk syurga selain orang yang beragama Yahudi dan Nasrani.” Dan di waktu lain kamu berkata, “jadilah orang Yahudi atau Nasrani supaya kamu memperoleh petunjuk.” Dan manakah datangnya kedekatan Allah kepada kamu yang mengecualikan kami itu? Padahal Allah itu Tuhan kami dan Tuhan kamu dan Tuhan seru sekalian alam.
Dialah Pencipta dan kamu ini semua adalah ciptaan-Nya. Manusia hanya jadi lebih dari sesamanya karena amal usahanya. Hasil perbuatannya kembali kepadanya, yang baik maupun yang buruk. Dan demikian pula perbuatanmu kembali kepada dirimu sendiri. Kami mengikhlaskan amal kami kepada-Nya dan kami tiada mencari selain keridhaan-Nya. Sedangkan kamu menggantungkan harapan kepada leluhur-leluhur yang shaleh dan kamu menyangka mereka nanti bisa menjadi pembelamu di sisi Tuhanmu, padahal perbuatan-perbuatanmu menyeleweng dari jalan hidup mereka. Sebab mereka dulu bertaqarrub hanya dengan amal shaleh dan iman yang benar.
Karena itu jadikanlah mereka itu sebagai petunjuk jalan bagimu dan ikutilah jejak langkah mereka, niscaya kamu dapat memperoleh kemenangan dan kebahagiaan.
Selanjutnya Allah bertanya kepada mereka, “Apakah kamu mengaku menjadi orang istimewa yang dekat kepada Allah lebih dari kami, kaum muslimin, itu suatu pengakuan yang berdasar firman Allah, Tuhan kami dan Tuhan kamu, ataukah kamu mengaku mendapat keistimewaan itu semata-mata karena menjadi orang Yahudi atau Nasrani, dan Nabi-Nabi dahulu juga beragama Yahudi dan Nasrani?” Kalau pengakuan itu semata-mata berdasarkan kamu sebagai orang Yahudi dan Nasrani, maka pengakuanmu itu penuh dusta. Sebab nama Yahudi timbul sesudah meninggalnya Nabi Musa. Jadi apa dasarnya kamu beranggapan bahwa para Nabi Bani Israil sampai kepada Nabi Ibrahim adalah beragama Yahudi dan Nasrani, padahal menurut logika dan sejarah pengakuan itu bohong belaka.?
Oleh sebab Allah berfirman kepada mereka, “Apakah kamu yang lebih tahu tentang agama yang dibawa oleh Nabi Ibrahim dan para Nabi Bani Israil ataukah Allah?” Dengan demikian terbukti bahwa Bangsa Yahudi tidak malu bersikap sok tahu tentang sejarah Nabi Ibrahim dan pada Nabi Bani Israil, dimana Nabi-Nabi tersebut mendapatkan kitab suci dari Allah yang isinya bertentangan jauh dengan praktek kehidupan kaum Yahudi.
Fakta sejarah yang membuktikan kebodohan Bangsa Yahudi terhadap sejarah para Nabi Bani Israil, terutama Nabi Ibrahim sebagai nenek moyang mereka, tetapi Bangsa Yahudi tetap bersikeras bahwa Nabi Ibrahim dan para Nabi Bani Israil sebagai pengikut agama Yahudi, jelas membuktikan bahwa bangsa Yahudi tidak malu memalsukan sejarah dan tidak punya malu menjadi golongan manusia sok tahu. Maka mental sok tahu adalah menjadi bagian mental bangsa Yahudi. Karena itu apapun yang ditulis atau dikatakan oleh orang Yahudi janganlah kita mempercayai kebenarannya, sebelum kita dapat membuktikan sendiri.
--------
76 Karakter Yahudi dalam Al-Qur’an karya Syaikh Mustafa Al-Maraghi, penyusun Drs. M. Thalib, Penerbit CV. Pustaka Mantiq Solo, cetakan pertama April 1989, halaman 85 - 88

Minggu, 18 September 2011

KELEBIHAN MANUSIA DALAM TURUNAN

Kalau dilihat sepintas lalu, hampir tidak beda manusia dengan makhluk-makhluk lainnya, terutama dengan hewan tentang turunan; karena hewan juga berketurunan, tetapi tidak teratur dan tidak berketentuan sebagai manusia.
Teraturnya turunan manusia ialah karena diikat dengan tali perkawinan yang disahkan oleh Allah dan diakui baiknya oleh manusia yang sopan. Manusia yang berketurunan di luar kawin, turunannya tidak dianggap sah, karena didapatinya dengan melanggar larangan Agama dan dunia, yaitu zina, sedang zina itu suatu perbuatan yang sangat dicela oleh Agama dan manusia yang sopan, lagi termasuk dalam salah satu perbuatan mesum, rendah dan cemar.
Seekor hewan terkadang mempunyai bapak sampai beberapa, sehingga payah dan susah menentukan mana bapaknya yang sejati. Lagi pula tidak ada tanggungjawab dalam soal rumah-tangga.
Untuk memperbaiki keturunan manusia agar teratur dan berketentuan, serta hak-milik dan warisan dapat dipelihara dan dibagi kepada ahli-warisnya dengan beres, maka Agama Islam telah mengadakan Undang-undang Perkawinan; barangsiapa melanggarnya, yakni tidak menaiki tangga perkawinan untuk mendapatkan turunan, niscaya dengan sendirinya dia keluar dan golongan manusia yang sopan.
Di antara ayat-ayat Al-Qur’an yang menerangkan tentang ini ialah firman Allah QS An-Nisa : 1 ;
Ya ayyuhan nasut-taqu rabbakumul ladzi khalaqakum min nafsin wahidah, wa khalaqa minha zaujaha wa batstsa minhuma rijalan katsiran wa nisa’, wat-taqul-lahal-ladzi tasa-aluna bihi wal arham, innal-laha kana ‘alaikum raqiba.
Artinya:
“Hai manusia! Takutlah akan Tuhanmu yang telah menjadikanmu dari seorang diri (Adam), kemudian Ia jadikan dari padanya jodohnya dan Ia kembang-biakkan daripada keduanya laki-laki yang banyak dan perempuan. Takutlah kepada Allah yang kamu pohon-memohon dengan menggunakan nama-Nya, serta peliharalah perhubungan keluarga, sesungguhnya Allah Maha Pengawas atasmu”.
-----------
Jalan Hidup MUSLIM, Md. 'Ali Alhamidy, Penerbit PT ALMA'ARIF Bandung, Cetakan Pertama 1974, halaman 22 - 24

BANGSA YANG PALING RASIALIS DAN APOLOGETIK

Allah berfirman : (QS. Al-Baqarah 135)
“Dan mereka berkata, “Jadikanlah kamu orang Yahudi atau orang Nasrani, niscaya kamu mendapat petunjuk. Katakanlah, “Tidak, melainkan kami mengikuti agama Ibrahim yang lurus dan bukanlah dia tergolong orang-orang musyrik.”

Kaum Yahudi menjadikan agama sebagai identitas ras (kebangsaan) dan dijadikannya pula sebagai dalih yang dipertahankan secara membabi buta, bahwa Yahudi adalah satu-satunya kebenaran yang diridhai oleh Tuhan.
Akan tetapi bangsa Yahudi berkeyakinan bahwa mereka menjadi pengikut Nabi Ibrahim. Sementara itu Ibrahim jelas bukan bagian dari Yahudi maupun bagian dari Nasrani. Sebab ajaran yang dijalankan oleh Bangsa Yahudi dan kaum Nasrani bertentangan dengan ajaran Nabi Ibrahim.
Kaum Yahudi dan Nasrani secara historis menyadari bahwa mereka telah sesat dari ajaran-ajaran Nabi Ibrahim. Maka untuk membuat dalih agar dapat membohongi manusia, lalu mereka menciptakan keyakinan palsu berupa semboyan “Jadilah pengikut Yahudi, niscaya engkau akan menjadi orang yang mendapat petunjuk kebenaran”. Semboyan ini pun dikumandangkan pula oleh kaum Nasrani. Dengan semboyan seperti ini mereka merasa puas dapat mengklaim kebenaran yang mereka anggap sebagai milik mutlak mereka.
Terhadap kebohongan yang dikumandangkan oleh ummat Yahudi dan Nasrani ini, maka Al Quran kemudian mengajukan pertanyaan “Apakah Nabi Ibrahim yang lahir jauh sebelum adanya agama Yahudi dan Nasrani itu orang yang tidak benar, padahal kamu wahai Yahudi dan Nasrani mengaku Sebagai pewaris dari agama Ibrahim?”. Jelasnya, kamu wahai Yahudi dan Nasrani harus dapat membuktikan kebenaran historis bahwa Ibrahim pun punya kepercayaan Tuhan berputra dan membolehkan penyembahan berhala, sebagaimana kini kamu lakukan.
Dengan sanggahan bersifat historis yang telah dikemukakan oleh Al Qur’an pada ayat di atas kini membuktikan bahwa sebenarnya Bangsa Yahudi merupakan golongan manusia yang paling rasialis. Karena cintanya yang membabi buta kepada kebangsaan (paham Nasionalisme), maka mereka mengklaim Nabi Ibrahim pun sebagai orang Yahudi. Padahal beliau lahir jauh sebelum adanya Bangsa Yahudi. Begitu juga Bangsa Yahudi merupakan golongan manusia yang paling suka benar sendiri, sehingga berani mengklaim bahwa agama Yahudi adalah agama Nahi Ibrahim Juga.
Padahal Nabi Ibrahim tidak menganggap Uzair sebagai putra Allah atau pernah menyembah patung anak sapi, sedangkan Bangsa Yahudi berkeyakinan bahwa Uzair putra Allah dan pernah menyembah patung anak sapi. Agama Ibrahim adalah agama yang bersih dari syirik, tauhidnya murni dan benar-benar agama yang lurus. Dan orang yang melanjutkan mata rantai agama Ibrahim adalah Nabi Muhammad saw dan orang-orang yang beriman kepadanya.
--------
76 Karakter Yahudi dalam Al-Qur’an karya Syaikh Mustafa Al-Maraghi, penyusun Drs. M. Thalib, Penerbit CV. Pustaka Mantiq Solo, cetakan pertama April 1989, halaman 83 - 85

Sabtu, 17 September 2011

Doa-Doa Rasululloh

MediaMuslim.Info – Rasululloh shallallahu ‘alaihi wa sallam seorang yang banyak berdoa, memohon dan menunjukkan ketergantungan kepada Alloh Subhanahu wa Ta’ala. Beliau sangat menyukai kalimat-kalimat yang ringkas namun sarat makna dan juga menyukai ucapan-ucapan doa.
Doa adalah ibadah yang sangat agung, yang tidak boleh dipalingkan kepada selain Alloh Subhanahu wa Ta’ala. Hakikat doa adalah menunjukkan ketergantungan kita kepada Alloh Subhanahu wa Ta’ala dan berlepas diri dari daya dan upaya makhluk. Doa merupakan tanda Ubudiyah (penghambaan diri secara totalitas kepada Alloh Subhanahu wa Ta’ala). Doa juga merupakan lambang kelemahan manusia. Di dalam ibadah doa terkandung pujian terhadap Alloh Subhanahu wa Ta’ala.
Disamping itu terkandung juga sifat penyantun dan pemurah bagi Alloh Subhanahu wa Ta’ala. Oleh sebab itu Rasululloh shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda, yang artinya: “Doa itu adalah ibadah” (HR: Tirmidzi)
Di antara doa Rasululloh shallallahu ‘alaihi wa sallam adalah, yang artinya: “Ya Alloh, tolonglah daku dalam menjalankan agama yang merupakan pelindung segala urusanku. Elokkanlah urusan duniaku yang merupakan tempat aku mencari kehidupan. Elokkanlah urusan akhiratku yang merupakan tempat aku kembali. Jadikanlah kehidupanku ini sebagai tambahan segala kebaikan bagiku dan jadikanlah kematianku sebagai ketenangan bagiku dari segala kejahatan.” (HR: Muslim)
Di antara doa beliau adalah, yang artinya: “Ya Alloh, Yang Maha Mengetahui yang ghaib dan yang nyata. Ya Rabb Pencipta langit dan bumi, Rabb segala sesuatu dan yang merajainya. Aku bersksi bahwa tiada Tuhan yang berhak disembah kecuali Engkau. Aku berlindung kepada-Mu dari kejahatan diriku, kejahatan setan dan bala tentaranya, atau aku melakukan kejahatan terhadap diriku atau yang aku tujukan kepada seorang muslim lain.” (HR: Abu Daud)
Demikian pula doa berikut ini: “Ya Alloh, cukupilah aku dengan rizki-Mu yang halal (supaya aku terhindar) dari yang haram, perkayalah aku dengan karunia-Mu (supaya aku tidak meminta) kepada selain-Mu.” (HR: At-Tirmidzi)
Di antara permohonan beliau kepada Alloh Subhannahu wa Ta’ala, yang artinya: “Ya Alloh, ampunilah dosaku, curahkanlah rahmat-Mu kepadaku dan temukanlah aku dengan teman yang tinggi derajatnya.” (Muttafaq ‘alaih)
Rasululloh shallallahu ‘alaihi wa sallam senantiasa berdoa memohon kepada Rabb Subhanahu wa Ta’ala baik pada waktu lapang maupun pada saat sempit. Pada peperangan Badar, beliau berdoa kepada Alloh Subhanahu wa Ta’ala hingga jatuh selendang beliau dari kedua pundaknya, memohon kepada Alloh Subhanahu wa Ta’ala agar menurunkan pertolongan bagi kaum muslimin dan menjatuhkan kekalahan atas kaum musyrikin. Beliau sering berdoa untuk dirinya sendiri, untuk keluarga dan ahli bait beliau, untuk sahabat-sahabat beliau bahkan untuk segenap kaum muslimin.
(Sumber Rujukan: Sehari Di Kediaman Rasululloh Shallallahu’alaihi Wasallam, Asy-Syaikh Abdul Malik bin Muhammad bin Abdurrahman Al-Qasim)
------------------
"Copy-paste" dari http://akhlaqmuslim.wordpress.com/2007/03/09/doa-doa-rasululloh/ sebagai catatan pribadi di blogku

Kamis, 15 September 2011

Inilah tips dan trik game The Sims Social di Facebook

  1. Pastikan Sim Anda Terinspirasi (inspired) setiap saat dengan memaksimalkan kebutuhan Sim (hunger, sleep, hygiene, social dan sebagainya). Sims Terinspirasi mendapatkan uang lebih banyak yang dapat digunakan untuk lebih meningkatkan gaya hidup Anda
  2. Fokus pada peningkatan ketrampilan: bermain gitar, menulis di komputer (atau mesin ketik), melakukan semua hal-hal yang membantu Anda mendapatkan yang lebih baik dan mendapatkan Simoleones lebih.
  3. Selalu berinteraksi dengan teman-teman: Anda akan mendapatkan energi ekstra dan banyak barang berharga dari berinteraksi dengan teman-teman.
  4. Jangan melakukan aktivitas atau interaksi yang sama dua kali berturut-turut dengan Sims lain: mereka tidak menyukainya dan efeknya akan negatif!
  5. Fokus pada menyelesaikan misi (quest) yg ada di sebelah kiri. Mereka memberikan manfaat yang besar dan membantu Anda maju dalam cerita permainan. Mereka juga digunakan untuk membuka item dari shop dan memberikan penghargaan khusus.
  6. Selalu mengecek wall Facebook: tetangga pasti akan berbagi banyak koleksi yang berharga di The Sims Sosial.
  7. Jangan lupa untuk menggunakan item: Anda hanya bisa menampung sejumlah terbatas dari setiap barang dalam persediaan Anda (inventory), jadi jangan biarkan mereka terbuang percuma dan pastikan Anda benar-benar menggunakan item Anda!
  8. Ada tindakan tertentu yang bisa didapatkan jika dilakukan di rumah Anda (seperti Daydream). Daripada menggunakan uangmu untuk mendapatkannya, cukup kunjungi teman dan Melamun di tempat mereka!
"Copy-Paste" dari : http://antie.info/tag/the-sims-social untuk catatan di blog pribadiku.

DERAJAT ORANG ISLAM

Orang-orang yang menganut agama Islam itu mempunyai lima derajat, yaitu:
  1. Muslim, adalah seseorang yang kelihatannya mengerjakan hal-hal yang lahir, belum tentu ia sudah menjadi Mukmin, karena boleh jadi imannya belum terpaku kuat dalam jiwanya.
  2. Mukmin : adalah seorang Muslim yang telah mempunyai iman yang kokoh dalam jiwanya.
  3. Muhsin : adalah seorang Muslim dan Mukmin yang telah membuahkan akhlaaq yang baik dan darinyalah timbul kebaikan-kebaikan.
  4. Muhaajir : adalah seorang Mukmin yang sanggup pindah dan tempatnya, guna kepentingan Islam dan seorang yang sanggup pindah dari kejahatan kepada kebaikan.
  5. Mujaahid : adalah seorang Muhaajir yang sanggup berjuang mengorbankan harta dan jiwanya untuk membela Islam.

KELEBIHAN MANUSIA DALAM TEMPAT TINGGAL DAN REZEKI

Sungguhpun sebahagian hewan ada yang bertempat-tinggal di daratan, di udara dan di lautan, tetapi tidaklah dapat mengalahkan manusia tentang bertanah-air, tentang memilih tempat kediaman dan juga tentang mencari rezeki.
Manusia ditempatkan oleh Allah di bumi, tetapi tidak terlarang baginya berpindah-pindah tempat menurut kesukaan dan kehendaknya sendiri, karena bumi ini segenapnya, lautannya, daratannya dan udaranya, memang disediakan Allah untuk tempat-tinggal manusia, di mana saja ia suka, boleh ia membuat rumah untuk tempat-tinggalnya. Rumahnya teratur, bagus, kuat, tahan hujan dan angin, serta dapat digunakan untuk memelihara diri dan keluarganya.
Sebagaimana tempat manusia, Allah sediakan di bumi, demikian juga makanan dan minumannya tersedia di situ. Ia boleh mencari dan mengambil makanan dan minuman yang baik-baik untuk menambahkan kesehatan dan kekuatannya. Satu macam makanan dapat dibuatnya menjadi beberapa macam, sehingga rasa dan rupanya menjadi berlain-lainan.
Ubi kayu misalnya, dapat manusia buat menjadi sagu; tebu dibuatnya menjadi gula; kelapa dibuatnya menjadi minyak; anggur diperahnya menjadi arak dan lain-lain sebagainya. Bagi hewan, ubi kayu itu tetap saja menjadi ubi kayu, tidak dapat ia mengubah rupa dan rasanya, supaya menjadi enak dan lezat, karena hewan tidak pandai bertanak, tidak pandai membuat masakan. Demikian juga tentang minuman, dapat dibuat oleh manusia menjadi beberapa macam, sehingga rasanya, rupanya dan warnanya berlain-lainan.
Tempat-tinggal hewan tetap saja di satu bahagian bumi, tidak berpindah-pindah. Makanan dan minumannya demikian juga. Tetapi tempat-tinggal manusia berpindah-pindah, berubah-ubah dan bertukar-tukar. Dan sejak dunia didiami oleh manusia, entah sudah berapa ribu macam tempat-tinggalnya, telah berganti-ganti bangunannya, pendiriannya dan bentuknya.
Yang demikian ini telah dinyatakan oleh Allah di dalam Al-Qur’an, firman-Nya QS Al-A’raf : 10;
Wa laqad makkannakum fil ardli wa ja’alana lakum fiha ma’ayisy
Artinya:
“Sesungguhnya telah Kami sediahan tempat-tinggalmu di bumi, dan Kami jadikan padanya berbagai macam penghidupan bagimu.’
-----------
Jalan Hidup MUSLIM, Md. 'Ali Alhamidy, Penerbit PT ALMA'ARIF Bandung, Cetakan Pertama 1974, halaman 21 - 22

MASJID NURUL HIDAYAH Kelurahan Kedungmundu Semarang

MASJID NURUL HIDAYAH

MASJID NURUL HIDAYAH
Perum Sinar Mas Jl Sinar Mas II RT11 RW01
Kelurahan Kedungmundu Semarang

BANGSA YANG MEMBENCI AGAMA IBRAHIM

Allah berfirman : (QS. Al-Baqarah : 130 & 133)
”Dan tidak ada yang membenci agama Ibrahim kecuali orang-orang yang menghinakan dirinya sendiri dan sungguh Kami telah pilih dia di dunia ini. Dan sungguh dia di akherat benar-benar tergolong orang-orang yang shaleh.” (QS 2 : 130)
”Adakah kamu menyaksikan di kala datang tanda maut kepada Ya’qub, ketika ia berkata kepada anak-anaknya, “Apakah yang akan kamu sembab sesudahku?” Mereka berkata, “Kami akan menyembah Tuhanmu dan Tuhan leluhurmu Ibrahim, Ismail dan Ishaq, yaitu Tuhan Esa dan kami hanya berserah diri kepada-Nya.” (QS 2 : 133)

Diriwayatkan bahwa ayat ini turun disebabkan Abdullah bin Salam mengajak dua orang anak saudaranya, Salamah dan Muhajir untuk masuk Islam : katanya, “Kamu berdua telah mengetahui bahwa Allah berfirman dalam Taurat, ”Sungguh Aku akan bangkitkan seorang Nabi dari keturunan Ismail bernama Ahmad, barangsiapa beriman kepadanya, maka Ia telah mendapatkan petunjuk. Dan barangsiapa tidak beriman kepadanya, maka Ia telah terkutuk” Lalu Salamah masuk Islam, tetapi Muhajir tidak mau.
Bangsa Yahudi dengan bangga mengakui bahwa Nabi Ibrahim adalah nenek moyang mereka. Nabi Ibrahim adalah bapak segala Nabi Bani Israil yang mengajak kepada tauhid dan kepada Islam. Akan tetapi ternyata bangsa Yahudi kemudian menjadi penyembah berhala dan berkeyakinan bahwa Tuhan punya anak. Jelas keyakinan serupa ini menyalahi ajaran Nabi Ibrahim dan para Nabi Bani Israil.
Ketika Nabi saw mengajak mereka kembali kepada tauhid dan menerima dakwah Islam ternyata mereka ingkar dan mengaku mengikuti ajaran-ajaran yang mereka warisi dari Nabi Ibrahim. Dengan demikian nyata sekali bahwa bangsa Yahudi betul-betul manusia kepala batu, karena membenci dakwah Nabi yang mengajak kepada kemurnian tauhid sebagaimana ajaran Nabi Ibrahim sendiri.
Ibrahim dibesarkan dalam masyarakat penyembahan berhala dan bintang, namun Allah memberinya hidayah sehingga ia tetap berjalan pada jalan kebenaran. Dengan hidayah itu dia dapat mengerti bahwa alam semesta ini diatur dan dikendalikan oleh Tuhan Maha Pengatur lagi Maha Esa, tempat kembali seluruh makhluk. Dia berjuang di tengah masyarakatnya untuk memberantas penyembahan berhala dengan argumentasi yang rasional dan menyanggah kepercayaan Tuhan punya anak seperti tersebut dalam Al Qur’an surat keenam ayat 80.
Tetapi kaum Yahudi dan kaum Nasrani yang mengaku dirinya sebagai pewaris agama Ibrahim ternyata menjadi penyembah berhala dan melanggar wasiat Nabi Ibrahim untuk tidak melakukan perbuatan-perbuatan menyekutukan Allah dengan makhluk-Nya. Maka kepada orang Yahudi diminta bukti sejarah adakah mereka dahulu benar-benar menyaksikan wasiat Nabi Ibrahim kepada anak cucunya yang membolehkan penyembahan berhala dan menyekutukan Allah? Dengan demikian kalau sekarang mereka menentang dakwah Nabi Muhammad untuk kembali ke ajaran tauhid dan menerima Islam, maka jelaslah pada hakekatnya mereka membenci agama Nabi Ibrahim itu sendiri. Maka pengakuan mereka, bahwa mereka adalah pewaris agama Nabi Ibrahim dan nabi-nabi Bani Israil dahulu adalah semata-mata pengakuan dusta. Bukti dan kedustaan mereka adalah penolakan mereka terhadap dakwah Islam yang dibawa oleh Rosulullah saw.
Ayat-ayat di atas pada hakekatnya menunjukkan bahwa agama yang dibawa para Nabi adalah satu. Karena saripati dari ajaran semua Nabi adalah prinsip tauhid dan jiwa pasrah kepada Allah serta tunduk kepada para Nabi.
Al Qur’an sebagal mata rantai dari Kitab-kitab samawi sebelumnya mendorong kepada ummat manusia untuk bersatu dalam agama yang mempunyai prinsip:
a. Bertauhid dan anti syirik.
b. Pasrah dan taat kepada Allah dalam setiap gerak-geriknya.

Maka orang yang tidak memenuhi prinsip-pninsip di atas berarti bukan pengikut Nabi Ibrahim, sehingga berarti Ia bukan orang yang beragama dengan agama Allah.
Dewasa ini orang menyebutkan kata “Islam” untuk menggelari segolongan manusia yang punya ciri-ciri keagamaan dan tradisi yang berbeda dari golongan manusia lainnya, yang juga digelari dengan berbagai gelar keagamaan lain, padahal sebagian golongan yang digelari sebutan “Islam” itu tidak berserah diri dan tidak ikhlas kepada Allah di dalam tingkah laku perbuatannya bahkan ada yang melakukan perbuatan-perbuatan bid’ah, atau fasik dengan mempertuhankan hawa nafsunya.
Islam yang diserukan oleh Al Qur’an itulah Islam yang diseru oleh Nabi saw, bukan Islam yang dewasa ini sudah menjadi sebutan populer itu. Jadi Islam dalam pengertian yang ada dalam ayat ini itulah yang menjadi agama Nabi Ibrahim, tetapi ternyata kaum Yahudi dan Nasrani membencinya.
--------
76 Karakter Yahudi dalam Al-Qur’an karya Syaikh Mustafa Al-Maraghi, penyusun Drs. M. Thalib, Penerbit CV. Pustaka Mantiq Solo, cetakan pertama April 1989, halaman 80 - 83

STRUKTUR RANGKA ATAP BAJA RINGAN

Perkembangan Teknologi membawa perubahan yang baik dan benar terhadap kemajuan di bidang konstruksi dan pembangunan infrastruktur. Perkebangan ini sangat membantu alam dan ekosistimnya yang terus menerus diperas habis oleh manusia untuk kepentingan individualis. Berbagai contoh dapat kita temui seperti penggunaan kayu sebagai bahan dasar konstruksi rumah, furniture dan mebel serta accessories yang berkaitan dengan bahan dasar tersebut ternyata membutuhkan kayu-kayu yang bagus dan baik. Kayu yang bagus tersebut ternyata juga berasal dari pohon-pohonan yang juga berfungsi sebagai paru-paru dunia karena dapat mendaur ulang polusi-polusi yang dihasilkan oleh manusia itu sendiri. Maka kita dapat sedikit bersyukur bahwa beberapa teknologi baru dapat membantu mengurangi penggundulan Hutan yang merupakan paru-paru dunia ini. Hal ini terlihat pada perkembangan penggunaan bahan konstruksi atap yang saat ini lebih banyak menggunakan rangka atap dengan bahan dasar baja ringan dan bukan lagi menggunakan bahan dasar kayu. Perkembangan pada bidang ini sebenarnya sudah lama dilakukan oleh para ahli konstruksi, tetapi pada waktu sebelumnya masyarakat belum mengenal atau belum memperdalam pengetahuan akan konstruksi baja ringan yang ternyata mempunyai sifat lebih efisien daripada menggunakan bahan dasar rangka kayu sebagai penopang konstruksi atap rumah mereka.
Setiap bahan konstruksi yang digunakan pada rumah anda pasti mempunyai kelebihan dan kekurangannya baik dari kekuatan, estetika bentuk atau hal lainnya. Seperti hainya dalam penggunaan rangka atap baja pada rumah anda. Konstruksi baja ringan ini sudah mengalami uji coba dan penelitian yang dilakukan oleh para ahli bertahun-tahun dan telah lolos uji kekuatan serta lolos pengujian hal-hal lainnya yang berhubungan dengan keselamatan manusia. Jika kita perbandingkan dengan struktur atap konvensional yaitu rangka atap dengan bahan dasar kayu, maka penggunaan rangka atap baja ringan akan mempunyai perbandingan yang berbeda dari segi cara pandang setiap penggunanya, mungkin bisa dikatakan tergantung akan lokasi dan biaya produksi untuk mendatangkan material tersebut.
Kelemahan atap baja ringan dibandingkan dengan konstruksi atap kayu seperti dalam hal terhadap suhu yang cenderung menyerap panas lebih banyak dibandingkan dengan kayu dan hal itu juga bergantung terhadap lokasi rumah, yaitu pada daerah iklim tropis atau bukan tropis.
------------------------
Info Seputar Properti Semarang, Edisi 003/06/2010

MASJID RAYA CANDI LAMA Semarang

Masjid Raya Candi Lama Semarang
Masjid Raya Candi Lama kota Semarang merupakan salah satu bangunan bersejarah yang sangat erat kaitannya dengan sejarah perkembangan agama Islam dalam menangulangi Kristenisasi di kota Semarang.
Masjid yang berada di Jl. dr. Wahidin 109 Semarang ini, pada masa awal berdirinya masjid hingga saat ini masih belum didapat keterangan ataupun data yang akurat kapan Masjid Raya Candi Lama mulai dibangun dan didirikan. Berdasarkan catatan catatan yang hampir dipastikan mendekati kebenarannya, masjid itu didirikan pertama kali pada tahun 1965 yaitu masa-masa pergerakan G  30 S PKI, peralihan masa orde lama ke orde baru.

KELEBIHAN MANUSIA DALAM KEJADIANNYA

Sebagus-bagusnya hewan, tidak akan menyamai kebagusan manusia. Dari segala jurusan, manusialah sebaik-baiknya makhluk Tuhan. Jalannya tegak tidak merangkak, tidak merayap, tidak melompat-lompat, tidak terbang sebagai hewan. Walaupun begitu, sekiranya manusia mau, niscaya ia dapat melakukan semuanya itu. Matanya dapat melihat ke kiri dan ke kanan dengan cepatnya, serta tahu apa gerangan yang dilihatnya. Tangannya dapat memegang, merasai dan membuat alat serta perkakas untuk bekal hidupnya. Alhasil, segala pancaindera dan anggotanya terletak benar pada tempatnya, sehingga pantas dilihatnya, tidak terdapat cela walaupun sebagian anggota, karena Allah yang menjadikan manusia memang telah melebihkan kebagusan kejadiannya lebih dari makhluk-makhluk lainnya.
Selain dari itu, manusia telah diberikan Allah kepandaian berhias dan berdandan untuk menambahkan kebagusannya dan kecantikannya; tentang ini, kalahlah segala makhluk oleh manusia. Ringkasnya, segala gerak-gerik manusia, duduk dan berdirinya, berbaring dan tidurnya, makan dan minumnya, berjalan dan diamnya, semuanya pantas dan setimpal dengan kedudukannya sebagai khalifah Allah.
Dalam Al-Qur’an tegas benar Allah menerangkan tentang kelebihan manusia dalam kejadiannya. Di antaranya yaitu firman Allah QS At-Tin : 4 ;
Laqad khalaqnal insana fi ahsani taqwim
Artinya:
“Sesungguhnya Kami telah menjadikan manusia dalam sebaik-baiknya kejadian”.

Firman-Nya lagi QS Al-Infithar : 6 – 8 ;
Ya ayyuhal insan, ma gharraka birabbikal karim. Alladzi khala qaka fa sawwaka fa ‘adalaka. Fi ayyi shuratin ma sya-a rakka baka
Artinya:
“Hai manusia! Apakah yang mengelakkanmu dari Tuhanmu yang Maha Mulia?
Yang telah menjadikan engkau menyempurnakan kejadianmu dan membereskan susunan badanmu?
Ia mengatur bentukmu menurut rupa mana yang dikehendaki-Nya.

-----------
Jalan Hidup MUSLIM, Md. 'Ali Alhamidy, Penerbit PT ALMA'ARIF Bandung, Cetakan Pertama 1974, halaman 20 - 21

BANGSA YANG MEMBENCI KEBEBASAN BERAGAMA

Allah berfirman : (QS. Al-Baqarah:120)
“Dan orang-orang Yahudi dan Nasrani tidak akan rela kepadamu sebelum kamu mengikuti agama mereka. Katakanlah, “Sungguh petunjuk Allah itulah sebenar-benar petunjuk.” Dan jika kamu mengikuti hawa nafsu mereka sesudah datang ilmu kepadamu, maka Allah tidak lagi menjadi Pelindung dan Penolong bagimu”.

Nabi saw selama ini besar sekali harapannya kepada ummat Yahudi dan Nasrani untuk beriman kepada Islam. Karena prinsip-prinsip yang dibawa oleh Nabi dengan ajaran para Nabi sebelumnya adalah sama. Semua Nabi mengajarkan Tauhid kepada Allah, meluruskan segala perbuatan yang menyalahi fitrah dan membatalkan segala macam doktrin agama yang keliru, karena pengaruh-pengaruh tradisi.
Nabi saw sangat prihatin menyaksikan keingkaran ummat Yahudi dan Nasrani terhadap dakwah Islam padahal jauh sebelumnya mereka menantikan kedatangan Nabi akhir zaman, Nabi yang dijanjikan dalam Taurat dan Injil.
Akan tetapi keprihatinan Nabi ini mendapatkan teguran dari Allah bahwa tidak perlu Nabi menaruh harapan terhadap Bangsa Yahudi dan ummat Kristen untuk menjadi ummat Islam. Karena bagi orang Yahudi dan Nasrani punya keyakinan hanya agama merekalah satu-satunya yang benar. Karena mereka menjadikan agama sebagai monopoli kebangsaan atau menganggap mereka sebagai kekasih-kekasih Tuhan sehingga hanya mereka sajalah yang diberi petunjuk kebenaran oleh Tuhan. Karena keyakinan yang membabi-buta seperti ini, maka mustahil orang Yahudi maupun Nasrani mau mendengarkan dakwah Islam dengan hati jernih dan pikiran yang lurus.
Anggapan kaum Yahudi dan Nasrani bahwa merekalah satu-satunya golongan manusia yang diberi petunjuk oleh Tuhun ke jalan kebenaran dibantah dan disanggah oleh Allah sendiri. Bahwa petunjuk kebenaran hanyalah Allah turunkan kepada para Nabi-Nya tidak berdasarkan kebangsaan tertentu atau keturunan tertentu dan bukan pula menurut hawa nafsu dan selera manusia sendiri sebagaimana anggapan kaum Yahudi dan Nasrani itu. Jika benar bahwa kaum Yahudi dan Nasrani sebagai ummat yang terpimpin di jalan kebenaran, mengapa Kitab suci mereka satu dengan yang lain berbeda, banyak perubahan dan pemalsuan sehingga sulit ditentukan keasliannya. Selain itu mereka berpecah-belah menjadi puluhan sekte, sehingga satu sama lain mengkafirkan dan mengaku dirinyalah yang benar. Dengan demikian kaum Yahudi maupun Nasrani mengalami kebingungan dan kekacauan, baik dalam bidang aqidah maupun bidang ibadah dan syari’ah.
Dengan adanya kekacauan semacam ini, maka Nabi diperingatkan oleh Allah agar tidak tergoda oleh keingkaran dan penolakan mereka terhadap dakwah Islam. Kaum Yahudi dan Nasrani punya prinsip, bahwa mereka hanya mau mengikuti Nabi saw dengan syarat Nabi mau mengikuti ajaran-ajaran agama yang ada pada mereka. Oleh sebab itu Allah pun mengancam kepada Nabi dan ummatnya agar jangan mengikuti godaan dan rayuan mereka, karena mereka adalah orang-orang yang gemar memalsukan kebenaran, membuat ajaran-ajaran yang sesat dan membelokkan ke arah nafsu mereka yang disesuaikan dengan keadaan dan zaman, maka Allah akan menurunkan azab kepada Nabi dan ummatnya. Allah tidak akan mau menolong Nabi dan ummatnya, bila mereka ini mengikuti kehendak dan kemauan kaum Yahudi maupun Nasrani.
Ancaman keras di dalam ayat ini yang pada dhahirnya ditujukan pada Nabi pada hakekatnya adalah ditujukan pada ummat Islam. Nabi saw dijadikan sebagai obyek titah pada ayat ini adalah untuk memberi pelajaran kepada kaum muslimin. Figur Nabi dijadikan obyek titah adalah untuk memperingatkan kaum muslimin betapa besar kesalahan mereka kalau mengharapkan toleransi dari kaum Yahudi dan Nasrani terhadap Islam, karena mereka telah membabi-buta berkeyakinan bahwa selain agama mereka adalah sesat, sehingga bagaimanapun kondisi dan situasi serta masa kapan pun kaum Yahudi dan Nasrani akan tetap memusuhi Islam sebagai suatu agama yang mereka pandang sesat. Maka seseorang yang beragama Islam hanya mungkin dijadikan teman oleh orang Yahudi atau Nasrani, kalau orang ini dinilai lemah agamanya atau tidak begitu teguh berpegang kepada Islam. Dengan kata lain, orang yang mengaku Islam, tetapi mengabaikan ajaran-ajaran Islam, maka orang seperti inilah yang dijadikan teman baik oleh kaum Yahudi dan Nasrani. Sebaliknya seorang muslim yang teguh dengan agamanya akan dijadikan sasaran kecaman oleh kaum Yahudi atau Nasrani.
--------
76 Karakter Yahudi dalam Al-Qur’an karya Syaikh Mustafa Al-Maraghi, penyusun Drs. M. Thalib, Penerbit CV. Pustaka Mantiq Solo, cetakan pertama April 1989, halaman 77 - 80

Senin, 12 September 2011

Larangan Mengharamkan Makanan yang Halal

يٰٓأَيُّهَا الَّذِينَ ءَامَنُوا۟ لَا تُحَرِّمُوا۟ طَيِّبٰتِ مَآ أَحَلَّ اللَّـهُ لَكُمْ وَلَا تَعْتَدُوٓا۟ ۚ إِنَّ اللَّـهَ لَا يُحِبُّ الْمُعْتَدِينَ
Hai orang-orang yang beriman janganlah kamu haramkan barang-barang baik yang Allah telah halalkan bagi kamu; dan janganlah kamu melewati batas, karena sesungguhnya Allah tidak suka kepada orang-orang yang melewati batas. (QS. 5 : 87).

وَكُلُوا۟ مِمَّا رَزَقَكُمُ اللَّـهُ حَلٰلًا طَيِّبًا ۚ وَاتَّقُوا۟ اللَّـهَ الَّذِىٓ أَنتُم بِهِۦ مُؤْمِنُونَ
Dan makanlah barang halal yang baik dan apa-apa yang dikurniakan oleh Allah; dan berbaktilah kepada Allah Yang kepada-Nya kamu beriman. (QS. 5 : 88).

Tafsir Ayat
QS. 5 : 87. Hai orang-orang yang beriman janganlah kamu haramkan barang-barang baik yang Allah telah halalkan bagi kamu; dan janganlah kamu melewati batas, karena sesungguhnya Allah tidak suka kepada orang-orang yang melewati batas.

Latar Belakang Turunnya Ayat
Dalam suatu riwayat dikemukakan bahwa seorang laki-laki menghadap kepada Nabi dan berkata : “Ya Rasulallah ! Apabila aku makan daging timbullah syahwatku kepada wanita, oleh karena itu saya haramkan daging untukku”. Maka turun ayat (QS 5 : 87) sebagai larangan untuk mengharamkan yang halal. Diriwayatkan oleh at-Tirmidzi dan lainnya yang bersumber dari Ibnu ‘Abbas رضي الله عنهما.

Dalam riwayat lain dikemukakan bahwa beberapa shahabat, di antaranya ‘Utsman bin Maz’un mengharamkan campur dengan istrinya bagi dirinya sendiri dan mengharamkan makan daging. Mereka mengambil pisau akan memotong kemaluannya supaya syahwatnya terputus, sehingga mereka tidak terganggu ‘ibadah kepada Allah. Maka turunlah ayat ini (S. 5: 87) yang melarang Kaum Mu’minin mengharamkan barang yang halal. Diriwayatkan oleh Ibnu Jarir dari al-’Ufi yang bersumber dari ‘Ibnu ‘Abbas رضي الله عنهما. Diriwayatkan pula oleh ‘Ikrimah, Abi Qilabah, Mujahid, Abi Malik, an-Nakhi, as-Suddi dan lain-lain seperti riwayat tersebut di atas, tetapi mursal.

Ibnu Taimiyah رحمه الله dalam buku "Tazkiyatun Nafs", halaman 365, bahwa beliau memaknai QS. Al-Maidah (5) adalah jika seseorang menyibukkan diri dengan sesuatu yang mubah (sesuatu yang dibolehkan Allah untuk dilakukan), sehingga melupakan hal yang wajib, maka ia telah bermaksiat kepada Allah ta'ala dan derajatnya akan turun dari almuqarrabun menjadi muqtashidun.

QS. 5 : 88. Dan makanlah barang halal yang baik dan apa-apa yang dikurniakan oleh Allah; dan berbaktilah kepada Allah Yang kepada-Nya kamu beriman.

-----------------
Bibliography :   
Asbabun Nuzul, KH Qomaruddin, Penerbit CV. Diponegoro Bandung, Cetakan ke-5, 1985, halaman 193 - 194.
Tafsir Qur'an Al-Furqan, A. Hassan, Penerbit Al Ikhwan Surabaya, Cetakan Kedua 1986, halaman 234.
Tazkiyatun Nafs, Ibnu Taimiyah, Penerbit : Darus Sunnah Press Jakarta 2008, Cetakan Pertama.
Tulisan Arab Al-Qur'an

MASJID MIFTAHUL HUDA Kelurahan Tegalsari Semarang


MASJID MIFTAHUL HUDA

MASJID MIFTAHUL HUDA
Jl Diponegoro No 4D
Kelurahan Tegalsari Semarang

KELEBIHAN MANUSIA DENGAN AKALNYA

Dalam diri manusia terdapat sesuatu yang tidak ternilai harganya, anugerah yang maha besar dari Tuhan, tidak diberikan kepada makhluk yang lainnya, yaitu “akal”. Sekiranya manusia tidak diberi akal, niscaya keadaan dan perbuatannya akan sama saja dengan hewan.
Dengan adanya akal, segala anggota manusia, gerak-diamnya, semuanya berarti dan berharga. Juga akal itu dapat digunakan untuk berpikir dan memperhatikan segala benda dan barang yang ada di alam ini, sehingga benda-benda dan barang-barang yang halus serta tersembunyi, dapat dipikirkan guna dan manfa’atnya. Alhasil, bila akal digunakan dengan semestinya, niscaya tidak ada benda-benda dan barang-barang di dunia ini yang sia-sia bagi manusia.
Tentang pemberian akal, Allah telah menerangkan dalam firman-Nya QS An-Nahl : 78 ;
Wallahu akhrajakum min buthuni ummahatikum la ta’lamuna syaian, wa ja’ala lakumus-sam’a wal abshara wal af-idah, la’allakum tasykurun

Artinya :
“Dan Allah telah mengeluarkan kamu dari perut ibumu padahal kamu tidak mengetahui sesuatu apa. Lalu dijadikan-Nya bagimu pendengaran, penglihatan dan hati (akal) supaya kamu berterima kasih”.
Oleh karena itulah, sering benar Allah menyuruh manusia berpikir atau menggunakan akal supaya cerdas dan berbuahkan manfa’at yang baik dan berguna bagi diri sendiri dan bagi umum. Karena akal yang tidak digunakan untuk berpikir, niscaya mudah rusak dan tidak berguna apa-apa.
Di antara ayat-ayat Al-Qur’an yang menyuruh berpikir, ialah firman Allah
QS Yunus : 101 ;

Qulin dzuru madza fis-samawati wal-ardli
 Artinya :
“Katakanlah: Hendaklah kamu pikirkan apa yang ada di langit dan di bumi”.
Firman-Nya lagi QS Ar-Rum : 8;
Awalam yatafakkaru fi anfusihim ma khalaqal-lahus samawati wal ardla wama bainahum illa bil haqqi
Artinya :
Dan tidakkah mereka pikirkan tentang diri mereka? Allah tidak menjadikan langit, bumi, dan apa-apa yang ada di antara keduanya melainkan dengan benar (tidak sia-sia)”
-----------
Jalan Hidup MUSLIM, Md. 'Ali Alhamidy, Penerbit PT ALMA'ARIF Bandung, Cetakan Pertama 1974, halaman 18 - 20

BANGSA PERTAMA YANG MENYATAKAN ALLAH BERPUTRA

Allah berfirman : (QS. Al-Baqarah:116)
”Dan mereka (orang-orang kafir) berkata, “Allah mengambil anak”. Maha suci Dia. Bahkan milik-Nyalah apa yang ada di langit dan di bumi. Semuanya tunduk kepada-Nya.”

Bangsa Yahudi boleh dikatakan bangsa yang pertama memperoleh Kitab suci Taurat melalui Nabi Musa as. Tetapi bangsa Yahudi ternyata berkeyakinan bahwa Uzair adalah anak Allah. Kepercayaan semacam ini adalah kepercayaan yang tumbuh di kalangan penyembah berhala. Mereka berkeyakinan bahwa malaikat adalah putri Tuhan. Dengan demikian tidak ada bedanya antara kaum musyrikin yang tidak menerima kitab suci dengan Bangsa Yahudi yang telah menerima Kitab suci Taurat. Sebab ternyata kepercayaan yang terlarang, yaitu Allah punya anak, terus diikuti oleh Bangsa Yahudi walaupun bertentangan dengan Taurat.
Allah Maha suci dari keyakinan sesat ini. Anak adakalanya berasal dari langit atau dari bumi, padahal Allah sedikit pun tidak sama dengan langit maupun bumi. Anak muncul sebab dorongan untuk memperoleh pembantu atau teman penolong dalam kehidupan atau menjadi generasi penerus di hari kemudian. Padahal Allah sama sekali tidak membutuhkan yang demikian itu.
Allah menegaskan bahwa langit dan bumi adalah milik-Nya. Dialah penciptanya. Dengan demikian tidak patut punya keyakinan bahwa Allah bernasab atau punya anak.
--------
76 Karakter Yahudi dalam Al-Qur’an karya Syaikh Mustafa Al-Maraghi, penyusun Drs. M. Thalib, Penerbit CV. Pustaka Mantiq Solo, cetakan pertama April 1989, halaman 76 - 77

Ini Dia 9 Teori Konspirasi Terkait Runtuhnya WTC

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA, Jum'at, 9 Sep 2011--Serangan teror Alqaidah ke menara kembar WTC di Manhattan AS memicu banyak teori konspirasi. Berikut 9 konspirasi yang ditimbulkan oleh serangan dahsyat yang menewaskan sekitar 3.000 orang tersebut.

1. AS Sudah Mengetahui Akan Diserang
Presiden AS saat itu, George W Bush mengatakan bahwa tidak ada seseorang pun di pemerintahannya yang membayangkan negara superpower itu bakal diserang lewat pesawat yang menubruk gedung pencakar langit.  Namun beberapa pekan sebelumnya, ketika Bush dan sejumlah pemimpin G8 di Genoa, Italia, sudah memperhitungkan skenario tersebut. Mereka menempatkan misil antipesawat di dekat tempat pertemuan. Sebelumnya, Italia mendapat ancaman akan diserang lewat pesawat.

2. WTC Runtuh Karena Bahan Peledak
Sejumlah fisikawan maupun penggemar teori konspirasi dan pakar teknik sipil percaya gedung WTC diledakkan dari dalam. Bukan karena semata ditubruk pesawat. Ini berasal dari teknik bangunan WTC yang tertanam kokoh tapi hancur hingga ke dasar. Menurut mereka, ada sejumlah besar bahan peledak disimpan di WTC di tempat-tempat strategis.

3. Pialang Saham Berperan
Sebelum 9/11 memang ada aksi pasar saham yang memberi dampak cukup luas. Misal: saham United Airlines dan American Airlines yang pesawatnya dibajak, saham mereka dilepas cukup besar sebelum 9/11. Sementara perusahaan keamanan, di sisi lain yang bakal meraup untung pascaserangan WTC, juga mengalami kebanjiran order saham. Saham Morgan Stanley, yang berkantor di WTC juga mengalami aksi jual besar-besaran.

4. Pesawat Sebenarnya Bisa Ditembak
NORAD (Komando Pertahanan Amerika Utara) seharusnya mampu menembak pesawat-pesawat yang dibajak atau mampu menghalau pesawat itu mendekati targetnya. Namun NORAD tidak melakukan hal ini dan mereka terlambat mengetahui ada pembajakan pesawat.

5. Pesawat di Pentagon
Teori lainnya mengatakan Pentagon tidak diserang oleh pesawat American Airlines Flight 77. Argumentasinya, Petagon adalah gedung paling aman di dunia, memiliki ribuan kamera pengintai. Tapi tidak ada satupun kamera yang menangkap pesawat bakal menghantam Pentagon. Teori konspirasi menghubungkan serangan Pentagon dengan adanya oknum AS yang menembakkan misil ke markas Dephan itu.

6. Kotak Hitam
Setiap pesawat memiliki dua kotak hitam yang menyimpan informasi penerbangan. Anehnya, tidak ada satupun kotak hitam dari dua pesawat yang menghantam gedung WTC. Namun belakangan, para pekerja yang membersihkan sisa sisa WTC mengatakan mereka menolong agen federal mengambil tiga dari empat kotak hitam di sana.  Dan kotak hitam di Pentagon pun diklaim sudah sangat rusak untuk dibaca. Kotak hitam yang bisa dibaca umum hanyalah dari United 93 yang jatuh di Pennsylvania.

7. Aksi CIA dan Mossad
Mantan presiden Italia ikut memberi teori konspirasi. Menurut dia, ada informasi dari kaum kiri Italia yang menyatakan CIA dan Mossad ada di belakang serangan WTC. Sehingga mereka menjadikan Islam dan Muslim sebagai kambing hitam. Bahkan lembaga intelejen Pakistan Inter-Service Intelligence mengklaim tahu ada rencana tersebut.

8. Bukan Pesawat, Tapi Misil
Dengan asumsi badan pesawat terbuat dari alumnium yang kekuatannya rendah untuk meruntuhkan WTC, maka ada sejumlah pihak yang menilai jangan-jangan bukan pesawat yang menabrak WTC tapi sebuah misil dengan efek hologram menyerupai pesawat. Teori ini didukung dari analisis frame per frame siaran tabrakan itu yang menunjukkan bentuk pesawat lebih menyerupai selongsong cerutu yang lonjong

9. Demi Minyak
Menghancurkan WTC akan membuka jalan bagi negara-negara barat untuk menguasai aset-aset minyak di Timur Tengah. Penggemar teori konspirasi yakin para perusahaan minyak raksasa memiliki sumber daya untuk membuat serangan tersebut.
---------------------------
"copy-paste" dari Berita Yahoo sebagai catatan pribadi

Kamis, 08 September 2011

Jangan Berteman dengan Pembuat Kerusakan

يٰٓأَيُّهَا الَّذِينَ ءَامَنُوا۟ لَا تَتَّخِذُوا۟ الَّذِينَ اتَّخَذُوا۟ دِينَكُمْ هُزُوًا وَلَعِبًا مِّنَ الَّذِينَ أُوتُوا۟ الْكِتٰبَ مِن قَبْلِكُمْ وَالْكُفَّارَ أَوْلِيَآءَ ۚ وَاتَّقُوا۟ اللَّـهَ إِن كُنتُم مُّؤْمِنِينَ
Hai orang-orang yang beriman, janganlah kamu mengambil jadi walimu, orang-orang yang membuat agamamu jadi buah ejekan dan permainan, (yaitu) di antara orang-orang yang telah diberi kitab sebelummu, dan orang-orang yang kafir (orang-orang musyrik). Dan bertakwalah kepada Allah jika kamu betul-betul orang-orang yang beriman. (QS. 5 : 57).

وَإِذَا نَادَيْتُمْ إِلَى الصَّلَوٰةِ اتَّخَذُوهَا هُزُوًا وَلَعِبًا ۚ ذٰلِكَ بِأَنَّهُمْ قَوْمٌ لَّا يَعْقِلُونَ
Dan apabila kamu menyeru (mereka) untuk (mengerjakan) sholat, mereka menjadikannya buah ejekan dan permainan. Yang demikian itu adalah karena mereka benar-benar kaum yang tidak mau mempergunakan akal. (QS. 5 : 58).

Tafsir Ayat
QS. 5 : 57Hai orang-orang yang beriman, janganlah kamu mengambil jadi walimu, orang-orang yang membuat agamamu jadi buah ejekan dan permainan, (yaitu) di antara orang-orang yang telah diberi kitab sebelummu, ...” . Yaitu mereka orang-orang Yahudi dan Nasrani.
"..., dan orang-orang yang kafir (orang-orang musyrik)....". Yaitu kaum musyrikin penyembah berhala.
Kedua golongan itu masih saja mengejek-ejek Islam dan mengambil jadi permainan, kadang-kadang suatu ayat Tuhan dengan maksud baik, mereka artikan dengan salah. Misalnya, mereka menganggap Allah itu miskin, sehingga minta pinjaman (lihat QS. al-Baqarah (2) : 245 dan QS. Ali Imraan (3) : 181), atau ejekan kaum musyrikin tentang tulang-tulang dalam kubur akan diberi berdaging dan dihidupkan kembali (lihat QS Yasiin (36) : 78).
Maka janganlah jadikan mereka pimpinan, artinya boleh bergaul, tetapi urusan kepercayaan, agama jangan sekali-kali minta pendapat mereka.
".... Dan bertakwalah kepada Allah jika kamu betul-betul orang-orang yang beriman."  Kalau seorang Mukmin mendengar perkataan-perkataan yang mengejek agama atau mempermainkan perintah Tuhan, maka yang pertama; akan timbul marah dan perkelahian seperti peristiwa di pasar Bani Qainuqa, ketika seorang perempuan beriman diganggu orang Yahudi, maka seorang Mukmin naik darah, timbul perkelahian dan berdampak peperangan. Bahaya yang kedua, jika kondisi diatas di tenggang-menenggang, lalu dibiarkan saja. Ini jauh lebih berbahaya bagi ketakwaan seorang Muslim. Jagalah takwa, dan jangan mengambil mereka menjadi pemimpin.

QS. 5 : 58. “Dan apabila kamu menyeru (mereka) untuk (mengerjakan) sholat, mereka menjadikannya buah ejekan dan permainan. Yang demikian itu adalah karena mereka benar-benar kaum yang tidak mau mempergunakan akal”. Menurut riwayat dari as-Suddi pernah kejadian di Madinah, seorang Nasrani benci sekali mendengar adzan, asal terdengar orang menyerukan adzan sampai ucapan “Asyhadu anna Muhammadar-Rasulullah”, dia menyumpah-nyumpah dan berkata : “Biar dibakar Nabi palsu itu!” Begitu dilakukannya tiap-tiap mendengar adzan. Tiba-tiba pada suatu malam, sedangkan dia dan keluarganya enak tidur, masuklah pelayannya ke dalam kamar mengambil apa-apa. Dan tiba-tiba tertumpah minyak pelita yang dipegangnya, terus menyala, kena kain-kain dan api tidak dapat dipadamkan lagi; terbakarlah rumah itu seluruhnya, dia sendiri dan keluarganya belum sempat lari.
-----------------
Bibliography :
Al Qur'aan dan Terjemahannya, Yayasan Penyelenggara Penterjemah Al-Qur'an, Depag, Pelita II/ 1978/ 1979, halaman 170.
Tafsir Al-Azhar Juzu' 6, Prof Dr. Haji Abdulmalik Abdulkarim Amrullah (Hamka), Penerbit PT. Pustaka Panjimas Jakarta, cetakan September 2000, halaman 296.
Tulisan Arab Al-Qur'an. 

MANUSIA MAKHLUK YANG MULIA

Allah telah menentukan manusia menjadi makhlukNya yang paling mulia dan utama, lebih daripada makhluk-makhluk yang lainnya. Kenyataan ini dibenarkan oleh bukti kejadiannya, dan diterangkan pula di dalam Al-Qur’an, firman Allah:
Wa laqad karramna bani adama wa hamalnahum fil barri wal bahri wa razaqnahum minath-thayyibati wa fadidlalnahum ‘ala katsirin mimman khalaqna tafdlila.
Artinya:
“Dan sesungguhnya Kami telah memuliakan manusia, dan Kami tempatkan mereka di daratan dan di lautan, serta Kami berikan mereka rezeki daripada barang yang baik-bajk, serta Kami lebihkan mereka daripada kebanyakan makhluk yang Kami ciptakan dengan sebenar-benar kelebihan” (QS Al-Isra’ : 70)

Dalam tiga ayat Al-Qur’an tadi, Islam telah menegaskan keutamaan manusia. Dalam ayat pertama dan kedua dinyatakan, bahwa manusia menjadi khalifah Allah di bumi, dan dalam ayat ketiga dinyatakan, bahwa manusia diberikan kelebihan dan kemuliaan. Tiga karunia: khalifah, kelebihan dan kemuliaan tidak diberikan oleh Allah kepada makhluk yang lainnya. Orang yang tidak beragama, orang yang tidak pernah membaca atau menyelidiki kitab agama, atau orang yang beragama tetapi hanya namanya saja, agaknya tidak mengetahui kedudukan dirinya menjadi manusia, tidak pula mengetahui sampai di mana Allah menempatkan dirinya, serta tidak mengetahui karunia Allah atasnya. Dan dengan kenyataan ini teranglah, bahwa Agama Islam telah memberikan kepada manusia suatu derajat dan kemuliaan yang selaras dengan bentuk kejadian, keadaan dan tabiat manusia.
Kalau hendak dikupas semua keterangan Agama yang menyatakan kelebihan manusia daripada makhluk lainnya, niscaya menghendaki kitab yang besar, yang akan mengisi beribu-ribu pagina.
-----------
Jalan Hidup MUSLIM, Md. 'Ali Alhamidy, Penerbit PT ALMA'ARIF Bandung, Cetakan Pertama 1974, halaman 17 - 18

MASJID AL FATH Wonodri Sendang Semarang

MASJID AL FATH
MASJID AL FATH
Jl. Wonodri Sendang I No 4
Semarang

BANGSA YANG TIDAK MENGAKUI SAMA SEKALI AGAMA NASRANI

Allah berfirman : (QS. Al-Baqarah : 113)
“Dan orang-orang Yahudi berkata, “Orang-orang Nasrani itu tidak punya pegangan suatu apapun”, dan orang Nasrani berkata, “Orang-orang Yahudi tidak mempunyai pegangan apapun padahal mereka membaca Al-Kitab”. Begitu pula orang-orang yang tidak mengetahui mengatakan seperti ucapan mereka itu. Maka Allah akan mengadili di antara mereka pada hari kiamat tentang apa yang mereka perselisihkan”

Menurut riwayat, telah datang kepada Nabi delegasi dari suku Najran yang beragama Nasrani. Delegasi ini bertemu dengan kaum Yahudi Madinah, kemudian sempat timbul perdebatan di antara mereka. Isi perdebatan itu antara lain ialah kaum Yahudi menyatakan bahwa agama Nasrani tidak mempunyai asal usul yang benar. Sebaliknya kaum Nasrani mengatakan bahwa agama Yahudi tidak punya asal usul yang benar juga.
Anggapan Bangsa Yahudi bahwa agama Nasrani itu tidak benar menyebabkan mereka mengingkari kenabian Isa yang datang sebagai penyempurna syari’at Musa, Sebaliknya kaum Nasrani karena beranggapan agama Yahudi tidak ada asal usul, maka mereka mengingkari kenabian Musa, padahal Isa pelanjut syari’at Musa.
Perdebatan kaum Yahudi dan kaum Nasrani ini sungguh-sungguh aneh. Karena mereka sama-sama berpegang pada Kitab suci, yang isinya saling melengkapi satu dengan lainnya. Kitab Taurat merupakan induk dari Injil, yang juga menjadi pegangan kaum Nasrani. Sedangkan Kitab Injil pelengkap dari Kitab Taurat, yang isinya merupakan rincian lebih lanjut dari Kitab Taurat. Di dalam Taurat Nabi Musa telah memberikan kabar gembira akan datangnya Nabi Isa kepada Bangsa Yahudi, sedangkan Nabi Isa menegaskan bahwa dirinya tidak membawa syari’at baru, tetapi melanjutkan misi Nabi Musa. Dengan demikian perbuatan kaum Yahudi dan Nasrani ternyata berlawanan dengan Kitab suci mereka masing-masing.
Ucapan kaum Yahudi kepada ummat Nasrani dan sebaliknya sama nilainya dengan ucapan para penyembah berhala yang saling menuduh bahwa orang lain sama sekali tidak benar. Mereka saling menuduh seperi ini karena memang tidak mempunyai pegangan iman dan pedoman amal shaleh yang otentik. Akibatnya mereka berpecah-belah dan saling berbeda dasar-dasar ajarannya satu dengan yang lain. Tetapi dengan secara fanatik yang didorong oleh hawa nafsu semata-mata mereka saling berkeras kepala menuduh yang lain sama sekali tidak benar.
Maka ucapan orang Yahudi dan Nasrani tersebut di ats hanya warisan dari para penyembah berhala sebelumnya. Oleh karena itu perselisihan Yahudi dan Nasrani ini akan berlanjut sampai hari Kiamat, sampai saat Allah menegakkan pengadilan di akherat.
--------
76 Karakter Yahudi dalam Al-Qur’an karya Syaikh Mustafa Al-Maraghi, penyusun Drs. M. Thalib, Penerbit CV. Pustaka Mantiq Solo, cetakan pertama April 1989, halaman 74 - 75

Rabu, 07 September 2011

Berteman Akrablah dengan ALLAH, Rasul-Nya dan Orang-orang Beriman

يٰٓأَيُّهَا الَّذِينَ ءَامَنُوا۟ مَن يَرْتَدَّ مِنكُمْ عَن دِينِهِۦ فَسَوْفَ يَأْتِى اللَّـهُ بِقَوْمٍ يُحِبُّهُمْ وَيُحِبُّونَهُۥٓ أَذِلَّةٍ عَلَى الْمُؤْمِنِينَ أَعِزَّةٍ عَلَى الْكٰفِرِينَ يُجٰهِدُونَ فِى سَبِيلِ اللَّـهِ وَلَا يَخَافُونَ لَوْمَةَ لَآئِمٍ ۚ ذٰلِكَ فَضْلُ اللَّـهِ يُؤْتِيهِ مَن يَشَآءُ ۚ وَاللَّـهُ وٰسِعٌ عَلِيمٌ
Hai orang-orang yang beriman, barangsiapa di antara kamu yang murtad dari agamanya, maka kelak Allah akan mendatangkan suatu kaum yang Allah mencintai mereka dan mereka pun mencintai-Nya, yang bersikap lemah lembut terhadap orang yang mu’min, yang bersikap keras terhadap orang-orang kafir, yang berjihad di jalan Allah, dan yang tidak takut kepada celaan orang yang suka mencela. Itulah karunia Allah, diberikan-Nya kepada siapa yang dikehendaki-Nya, dan Allah Maha Luas (pemberian-Nya) lagi Maha Mengetahui (QS. 5 : 54).

إِنَّمَا وَلِيُّكُمُ اللَّـهُ وَرَسُولُهُۥ وَالَّذِينَ ءَامَنُوا۟ الَّذِينَ يُقِيمُونَ الصَّلَوٰةَ وَيُؤْتُونَ الزَّكَوٰةَ وَهُمْ رٰكِعُونَ
Sesungguhnya penolong kamu hanyalah Allah, Rasul-Nya, dan orang-orang yang beriman, yang mendirikan shalat dan menunaikan zakat, seraya mereka tunduk (kepada Allah) (QS. 5 : 55).

وَمَن يَتَوَلَّ اللَّـهَ وَرَسُولَهُۥ وَالَّذِينَ ءَامَنُوا۟ فَإِنَّ حِزْبَ اللَّـهِ هُمُ الْغٰلِبُونَ
Dan barangsiapa mengambil Allah, Rasul-Nya dan orang-orang yang beriman menjadi penolongnya, maka sesungguhnya pengikut (agama) Allah itulah yang pasti menang. (QS. 5 : 56).
-----------------
Bibliography :
Al Qur'aan dan Terjemahannya, Yayasan Penyelenggara Penterjemah Al-Qur'an, Depag, Pelita II/ 1978/ 1979, halaman 159 - 170.
Tulisan Arab Al-Qur'an. 

BISNIS KONTRAKTOR BANGUNAN

PROSPEK BISNIS
Bisnis apa yang dibutuhkan pada era pembangunan? Sudah tentu salah satunya adalah kontraktor bangunan. Tengok kota di China yang bertumbuh ekonominya dimana pembangunan gedung, perumahan, tempat rekreasi, stadion, monumen bahkan menyiapkan kota sehubungan dengan persiapan Olimpiade 2008 yang lalu. Kesemuanya itu membutuhkan kontraktor bangunan yang handal untuk melakukan pembangunan sesuai dengan desain arsitektur dan kekuatan struktur. Bagaimana dengan kontraktor bangunan di Indonesia ? Dilihat dari jumlah, paling banyak adalah kontraktor sipil bangunan, mengapa ? Dilihat dari demand memang bergantung pada kondisi ekonomi negara kita, pada saat krisis yang masih tampak ada pembangunan hanya rumah-rumah mewah, bangunan tinggi seperti apartemen, kantor banyak terhenti ditengah jalan. Pembangun real estate untuk menengah bawah banyak yang tertunda karena daya beli konsumen melemah.
KUNCI SUKSES BISNIS
Bisnis ini mulai dari kepercayaan pelanggan terhadap hasil pekerjaan, sehingga membutuhkan proven track record untuk menaikan pamornya, maka banyak yang berangkat dari sub-kontraktor kemudian menjadi kontraktor utama.
Bisnis Kontraktor Bangunan memang harus dipertajam dalam beberapa kelas dan spesialiasi
• Kontraktor rumah tinggal mewah yang tiap rumah nilai pembangunannya di atas Rp 5 miliar
• Kontraktor rumah tinggal menengah antara Rp 1-5 miliar perumahnya
• Kontraktor ruko-ruko di perumahan atau kawasan bisnis.
• Kontraktor bangunan komersial seperti hotel, apartemen, mal, perkantoran
Masing-masing segmen mempunyai kunci sukses yang pada umumnya terdiri dari QCDSS ( Quality, Cost, Delivery, Safety & Service ). Masing-masing parameter menjadi kunci dalam melayani pelanggan tentunya didukung dengan SDM kompeten, manajemen proyek, manajemen mutu dan Infrastruktur mewujudkan QCDSS.
QUALITY
Mutu dalam pemilihan material sesuai dengan spesifikasi dan komitmen menjaga pemenuhan mutu material menjadi kunci paling awal. Jangan sampai kontraktor dapat untung karena "mencuri spec" karena berisiko terhadap konsep bangunan yaitu safety, stability and stiffness. Setelah mutu dari material maka dilanjutkan dengan mutu pengerjaan yang bergantung pada skill dan standar kerja yang harus dipenuhi dengan taat. Mutu pengerjaan mempengaruhi mutu bangunan termasuk kerapihan (workmanship) yang menjadi salah satu tolok ukur kepuasan pemilik bangunan, apalagi kalau bangunannya rumah tinggal mewah maka parameter ini yang dibeli mereka.
COST
Pengendalian biaya proyek menjadi kunci mampu menyelesaikan proyek karena kontraktor sudah terkunci dengan kontrak dan spesifikasi didepan. Risiko terhadap perubahan harga material menjadi isu paling membahayakan bisnis ini terutama untuk proyek besar dan panjang waktu pengerjaannya. Setiap aktivitas kerja yang menimbulkan adanya pembengkakan biaya harus sudah dikendalikan seperti kerja ulang, lembur, kurangnya koordinasi dengan kontraktor lain dan pemilik, idle peralatan kerja seperti crane yang seringkali sewa ataupun milik sendiri. Kesemuanya akan menyebabkan tergerusnya laba proyek yang semula dihitung menguntungkan di awal tetapi bisa habis karena buruknya pengendalian proyek dan biaya.
DELIVERY
Kemampuan manajemen proyek akan memberikan hasil waktu pengerjaan yang tepat dan tidak adanya keterlambatan. Bagi kontraktor bangunan, pemenuhan waktu penyelesaian bangunan penting karena selain pengendalian biaya, seringkali bangunan sudah direncanakan penggunaan dengan waktu yang sudah ditentukan termasuk janji kepada penghuni atau pembeli bahkan peresmiaan yang melibatkan banyak pihak termasuk pejabat yang meresmikan. Kemampuan memperpendek waktu pengerjaan dinilai baik asal tidak terjadinya pembengkakan biaya.
SAFETY
Pemilik proyek khususnya bangunan komersial pasti tidak ingin punya "image" bahwa bangunannya memakan banyak korban selama pembangunannya. Dengan demikian maka unsur Safety menjadi penting khususnya untuk seluruh pekerja yang terlibat dalam proyek tadi. Peralatan dan sistem manajemen keselamatan kerja harus dilakukan dengan ketat dan disupervisi secara konsisten. Untuk parameter ini kita harus belajar dan kontraktor asing yang sudah terbiasa menjalankan safety management. Habit kita yang kurang peduli ini yang menjadi tantangan diubah.
SERVICE
Layanan ini lebih dimulai dengan hubungan baik dengan pemilik proyek, manajer proyek sehingga permasalahan yang terjadi dapat diselesaikan bersama sehingga tidak menimbulkan kerancuan dan terminasi proyek. Kedekatan dengan semua level dan fungsi harus dibangun untuk proses koordinasi dan problem solving dengan cepat.
Kesemua parameter kunci sukses akan bisa diwujudkan bila kontraktor bangunan mempunyai key people yang kompeten, kemampuan melakukan pengendalian proyek disemua faktor dan ditunjang dengan peralatan memadai serta dukungan supplier material dan sub-kontraktor bila membutuhkan. Dengan dasar tadi maka kontraktor bangunan mampu menawarkan biaya proyek yang bersaing. Bisnis ini harus menggunakan Strategi Operation Excellence tulen karena transaksi sudah terkunci melalui proses tender yang seringkali spesifikasi sudah ditentukan sehingga tinggal harga sebagai faktor persaingan. Hati-hati terjebak dalam perang harga apalagi proyek sedikit sedangkan kontraktornya banyak.
---------------
Materi Kuliah Ir Bambang Suyono, MT

MUSHOLLA WALISONGO Pedalangan Banyumanik Semarang

MUSHOLLA WALISONGO Jl Tirto Agung Semarang
MUSHOLLA WALISONGO
Jl. Tirto Agung Pedalangan
Kecamatan Banyumanik Semarang

MANUSIA MENJADI KHALIFAH ALLAH DI BUMI

Tidak syak lagi bahwa manusia menjadi khalifah Allah di bumi, yang diserahkan kepadanya untuk mengatur dan mengendalikan segala isinya. Maka di tangan manusialah terletaknya kemakmuran dunia dan ketenteramannya kalau mereka jalankan dengan semestinya akan segala peraturan yang telah diadakan oleh Allah baginya. Tetapi disebabkan oleh perbuatan manusia juga, kalau dunia ini kacau-balau, tidak ada kemakmuran, berbunuh-bunuhan sesamanya, dikarenakan mereka tidak menjalankan sebaik-baiknya akan segala amanat Allah.
Kita letakkan semua itu ke atas bahu manusia, karena Allah telah menjadikan dia makhluk yang utama, dijadikanNya khalifah untuk menjalankan segala amanat dan pesan-pesanNya, serta diturunkan atasnya hukum, wet, peraturan dan undang-undang, atau kita katakan saja dengan pendek: Agama, yang menjadi pedoman besar bagi manusia untuk menjaga peri kemanusiaannya, mengatur penghidupannya agar berjalan dengan beres dan teratur, karena di dalam Agama diterangkan dengan lengkap akan dua jalan: jalan bahagia dan jalan celaka. Yang pertama disuruh melakukannya, sedang yang kedua disuruh menyingkirkannya jauh-jauh.
Tentang manusia menjadi khalifah, terang dinyatakan dalam Al-Qur’an, firman Allah:
Wa idz qala rabbuka lil mala-ikati, inni ja’ilun fil ardli khalifah.Artinya:
“Dan ingatlah tat kala Tuhanmu berfirman kepada Malaikat : “Sesungguhnya Aku hendak menjadikan seorang khalifah di bumi”.  (QS Al-Baqarah : 30)

Lebih tegas lagi diterangkan dalam ayat lainnya yang mengenai segenap manusia, firman Allah :
Wa huwal ladzi ja’ala lakum khala-ifal ardliArtinya:
“Dan Dialah (Allah) yang telah menjadikanmu khalifah di bumi”. (QS Al-An’am : 165)

Sungguh bukanlah ringan tanggungjawab manusia di hadapan Tuhannya tentang amanat yang telah diserahkan-Nya kepada mereka untuk dilaksanakan dengan semestinya. Bila manusia melalaikan dan tidak menjalankan pesan Tuhan itu, maka ‘azab yang pedih akan menjadi bagiannya. Tetapi bila mereka melaksanakan dengan semestinya, niscaya Allah berikan kepada mereka anugerah yang utama dan mulia.
-----------
Jalan Hidup MUSLIM, Md. 'Ali Alhamidy, Penerbit PT ALMA'ARIF Bandung, Cetakan Pertama 1974, halaman 15 - 17

BANGSA YANG PALING KERAS BERUPAYA MENGKAFIRKAN UMMAT ISLAM

Allah berfirman : (QS. Al-Baqarah109-110)
“Kebanyakan ahli Kitab ingin sekali kalau dapat mengembalikan kamu menjadi kafir Sesudah kamu beriman, karena rasa dengki pada diri mereka sesudah nyata kebenaran pada mereka. Maka maafkan dan biarkanlah sehingga Allah datangkan perintah-Nya. Sungguh Allah Maha Kuasa terhadap segala sesuatu.”
”Dan dirikanlah shalat serta berikanlah zakat. Dan apa yang kamu lakukan untuk dirimu berupa kebaikan, maka kamu akan dapati dia di sisi Allah. Sungguh Allah Maha Melihat apa saja yang kamu lakukan.”

Kebanyakan Pendeta Yahudi tetap secara licik berusaha menjadikan kaum muslimin ragu-ragu kepada agamanya. Siasat yang mereka lakukan ialah dengan jalan menyuruh sesama orang Yahudi untuk menyatakan beriman kepada Islam di pagi hari, tetapi sore harinya kembah kafir. Tujuan siasat ini ialah melemahkan iman kaum muslimin dan menimbulkan kebingungan, sehingga akhirnya mereka keluar dari Islam.
Kaum Yahudi maupun Nasrani secara sistematis berusaha memalingkan kaum muslimin dari ajaran Tauhid dan keimanan kepada Nabi Muhammad, semata-mata karena rasa dengki kepada Islam. Seandainya mereka mau memberikan nasehat kepada orang Islam, maka hal itu bukan tumbuh dari hati yang bersih, tetapi dari jiwa yang jahat dan rasa fanatik kepada kebatilan.
Maka dalam menghadapi upaya licik bangsa Yahudi mengkafirkan ummat Islam ini, Allah menyuruh kita bersikap tidak memperdulikun segala celaan dan caci mereka, bahkan bersikap memberi maaf sampai kelak Allah memberikan perintah untuk membinasakan mereka.
Dalam sejarah Nabi dan sahabatnya telah terjadi apa yang dinamakan perintah atau ketetapan Allah terhadap bangsa Yahudi ini, Yahudi Bani Quraidzah telah menerima hukum pembunuhan massal setelah terjadi perang Ahzab, karena khianat kepada perjanjian mereka dengan Nabi saw. Begitu juga Yahudi Bani Nadzir diusir dari kota Madinah, karena khianat dan membatalkan perjanjian secara sepihak dengan Nabi, dimana mereka membantu kaum musyrikin Quraysyi menyerbu kota Madinah.
Perintah memberi ma’af dan menunggu keputusan Allah ini menunjukkan bahwa Allah memerintahkan kaum muslimin waspada terhadap tipu daya Yahudi dan Nasrani yang berjumlah besar itu tetapi sesat, sedangkan kaum muslimin walaupun sedikit namun berpotensi lebih kuat, karena membela kebenaran.
Kemudian Allah memerintahkan kaum muslimin untuk mendirikan shalat dan mengeluarkan zakat. Apa sebab kedua ibadah ini dijadikan sebagai penangkal menghadapi tipu daya bangsa Yahudi dalam mengkafirkan Islam?
Karena shalat memperkokoh sendi iman, meninggikan kemauan dan mengangkat jiwa lantaran berdialog dengan Allah, menyatukan hati sesama orang mukmin ketika shalat jama’ah saling kenal mengenal dalam masjid, yang dengan begini iman jadi hidup, kepercayaan kepada Allah menjadi kuat dan jiwapun bersih dan perbuatan-perbuatan kotor baik yang nampak maupun yang tersembunyi, dan lebih dapat menembus kepada kebenaran, sehingga menjadilah orang-orang yang patut menang.
Adapun zakat, karena ia dapat menguatkan hubungan antara golongan kaya dan miskin, sehingga terwujud kesatuan ummat dan menjadi laksana satu tubuh, jika satu anggota menderita, maka seluruhnya ikut merasa demam dan tidak bisa tidur.
Sudah menjadi kelaziman Al Qun’an mengiringkan zakat dan shalat, karena shalat mengandung perbaikan individu, sedangkan zakat mengandung perbaikan sosial, lantaran harta adalah saudara kandung jiwa. Barang siapa memberikan hartanya karena mencari keridhaan Allah, maka ringan hatinya untuk menyerahkan jiwanya di jalan Allah, guna membela agama-Nya dan meninggikan firman-Nya.
Sesudah Allah jelaskan bahwa shalat dan zakat merupakan sebagian jalan mencapai kemenangan di dunia, maka diiringi dengan penjelasan bahwa kedua perbuatan tersebut juga merupakan sebagian jalan mencapai kebahagiaan di akherat.
--------
76 Karakter Yahudi dalam Al-Qur’an karya Syaikh Mustafa Al-Maraghi, penyusun Drs. M. Thalib, Penerbit CV. Pustaka Mantiq Solo, cetakan pertama April 1989, halaman 71 - 73

Selasa, 06 September 2011

Dilarang Berteman Akrab dengan Orang-orang Yahudi dan Nasrani dan Akibat Melanggarnya

يٰٓأَيُّهَا الَّذِينَ ءَامَنُوا۟ لَا تَتَّخِذُوا۟ الْيَهُودَ وَالنَّصٰرَىٰٓ أَوْلِيَآءَ ۘ بَعْضُهُمْ أَوْلِيَآءُ بَعْضٍ ۚ وَمَن يَتَوَلَّهُم مِّنكُمْ فَإِنَّهُۥ مِنْهُمْ ۗ إِنَّ اللَّـهَ لَا يَهْدِى الْقَوْمَ الظّٰلِمِينَ
Hai orang-orang yang beriman, janganlah kamu mengambil orang-orang Yahudi dan Nasrani menjadi wali(mu); Sebahagian mereka adalah wali bagi sebahagian yang lain. Barangsiapa di antara kamu mengambil mereka menjadi wali, maka sesungguhnya orang itu termasuk golongan mereka. Sesungguhnya Allah tidak memberi petunjuk kepada orangorang yang zalim. (QS. 5 : 51).

فَتَرَى الَّذِينَ فِى قُلُوبِهِم مَّرَضٌ يُسٰرِعُونَ فِيهِمْ يَقُولُونَ نَخْشَىٰٓ أَن تُصِيبَنَا دَآئِرَةٌ ۚ فَعَسَى اللَّـهُ أَن يَأْتِىَ بِالْفَتْحِ أَوْ أَمْرٍ مِّنْ عِندِهِۦ فَيُصْبِحُوا۟ عَلَىٰ مَآ أَسَرُّوا۟ فِىٓ أَنفُسِهِمْ نٰدِمِينَ
Maka kamu akan melihat orang-orang yang ada penyakit dalam hatinya (orang-orang munafik) bersegera mendekati mereka (Yahudi dan Nasrani), seraya berkata: “Kami takut akan mendapat bencana”. Mudah-mudahan Allah akan mendatangkan kemenangan (kepada Rasul-Nya), atau sesuatu keputusan dari sisi-Nya. Maka karena itu, mereka menjadi menyesal terhadap apa yang mereka rahasiakan dalam diri mereka. (QS. 5 : 52).

وَيَقُولُ الَّذِينَ ءَامَنُوٓا۟ أَهٰٓؤُلَآءِ الَّذِينَ أَقْسَمُوا۟ بِاللَّـهِ جَهْدَ أَيْمٰنِهِمْ ۙ إِنَّهُمْ لَمَعَكُمْ ۚ حَبِطَتْ أَعْمٰلُهُمْ فَأَصْبَحُوا۟ خٰسِرِينَ
Dan orang-orang yang beriman akan mengatakan: “Inikah orang-orang yang bersumpah sungguh-sungguh dengan nama Allah, bahwasanya mereka benar-benar beserta kamu?” Rusak binasalah segala amal mereka, lalu mereka menjadi orang-orang yang merugi. (QS. 5 : 53).

Tafsir Ayat
QS. 5 : 51. "Hai orang-orang yang beriman, janganlah kamu mengambil orang-orang Yahudi dan Nasrani menjadi wali(mu); Sebahagian mereka adalah wali bagi sebahagian yang lain. Barangsiapa di antara kamu mengambil mereka menjadi wali, maka sesungguhnya orang itu termasuk golongan mereka. Sesungguhnya Allah tidak memberi petunjuk kepada orangorang yang zalim.


Latar Belakang Turunnya Ayat
Dalam suatu riwayat dikemukakan bahwa Abdillah bin Ubay bin Salul (tokoh munafiq Madinah) dan Ubadah bin Shamit رَضِيَ اللََّهُ عَنْه (salah seorang tokoh Islam dari Bani Auf bin Khazraj) terikat oleh suatu perjanjian untuk saling membela dengan yahudi Bani Qainuqa’. Ketika Bani Qainuqa’ memerangi Rasulullah ﷺ. Abdullah bin Ubay tidak melibatkan diri, dan Ubadah bin Shamit رَضِيَ اللََّهُ عَنْه berangkat menghadap kepada Rasulullah ﷺ untuk membersihkan diri kepada Allah dan Rasul-Nya dari ikatannya dengan Banu Qainuqa’ itu serta menggabungkan diri pada Rasulullah dan menyatakan taat hanya kepada Allah dan Rasul-Nya. Maka turunlah ayat ini (QS 5 : 51) yang mengingatkan orang yang beriman untuk tetap taat pada Allah dan Rasul-Nya dan tidak mengangkat kaum yahudi dan nashara menjadi pemimpin mereka. Diriwayatkan oleh Ibnu Ishaq, Ibnu Jarir, Ibnu Abi Hatim dan Baihaqi yang bersumber dari Ubadah bin Shamit رَضِيَ اللََّهُ عَنْه.

QS. 5 : 52. "Maka kamu akan melihat orang-orang yang ada penyakit dalam hatinya (orang-orang munafik) bersegera mendekati mereka (Yahudi dan Nasrani), seraya berkata: “Kami takut akan mendapat bencana”. Mudah-mudahan Allah akan mendatangkan kemenangan (kepada Rasul-Nya), atau sesuatu keputusan dari sisi-Nya. Maka karena itu, mereka menjadi menyesal terhadap apa yang mereka rahasiakan dalam diri mereka."

QS. 5 : 53. "Dan orang-orang yang beriman akan mengatakan: “Inikah orang-orang yang bersumpah sungguh-sungguh dengan nama Allah, bahwasanya mereka benar-benar beserta kamu?” Rusak binasalah segala amal mereka, lalu mereka menjadi orang-orang yang merugi."

-----------------
Bibliography :
Al Qur'aan dan Terjemahannya, Yayasan Penyelenggara Penterjemah Al-Qur'an, Depag, Pelita II/ 1978/ 1979, halaman 169.
Asbabun Nuzul, KH Qomaruddin, Penerbit CV. Diponegoro Bandung, Cetakan ke -5, 1985, halaman 186.
Tulisan Arab Al-Qur'an. 

MUSHOLLA AL MUKHSIN Komplek Rusun Pekunden Semarang

MUSHOLLA AL MUKHSIN Komplek Rusun Pekunden Semarang
MUSHOLLA AL MUKHSIN
Komplek Rusun Pekunden
Semarang

MALAIKAT

Malaikat adalah mahluk halus yang dijadikan oleh Allah dari nur. Mereka senantiasa ta’at akan perintah-perintah-Nya. Adapun mereka itu tidak sedikit jumlahnya, dan sama melaksanakan tugasnya masing-masing.
Kalamullah dalam Al-Qur-an :
“Dan malaikat-malaikat berada di penjuru-penjuru langit. Dan pada hari itu delapan orang malaikat menjunjung Arasy Tuhanmu diatas (kepala) mereka”. (QS. Al-Haqqah: 17).

Para malaikat itu, diciptakan oleh-Nya tanpa perantara seorang ayah dan ibu. Mereka juga tidak laki-laki dan tidak perempuan, tidak mempunyai nafsu dan syahwat, lagi pula bahwa mereka itu tidak makan dan tidak minum. Namun demikian, mereka senantiasa mentaati perintah-Nya, tidak pernah melakukan maksiat kepada-Nya seperti para manusia pada umumnya.
Allah Ta’ala berfirman pula :
“Penjaganya (neraka) malaikat-malaikat yang besar, yang keras, yang tidak mendurhakai Allah terhadap apa yang diperintahkan-Nya kepada mereka dan mengerjakan apa yang diperintahkan”. (QS. Attahrim : 6).

Kita wajib mengetahui diantara nama-nama mereka adalah :
1. Malaikat Jibril as. yang bertugas menyampaikan wahyu kepada para Rasul.
2. Malaikat Mikail yang bertugas membagi rizki.
3. Malaikat Izrail yang bertugas mencabut nyawa.
4. Malaikat Israfil yang bertugas meniup trompet (sengkala) komando pada hari kiamat.
5. Malaikat Ridwan bertugas menjaga Syurga.
6. Malaikat Malik bertugas menjaga Neraka.
7. Malaikat Raqib dan Atid bertugas mencatat amal-amal manusia semasa hidupnya.
8. Malaikat Munkar dan Nakir, tugasnya memeriksa orang-orang yang telah mati didalam kubur.

Demikian itu mereka senantiasa taat dan patuh melaksanakan tugasnya masing-masing tanpa makan dan minum, tanpa merasa lelah dan capai, serta tidak mengenal tidur dan istirahat.
--------
BERITA GHAIB dan ALAM AKHERAT, M Ali Chasan Umar, Penerbit CV Toha Putra Semarang, Cetakan Pertama 1978, halaman 21-22

BANGSA YANG PALING DENGKI TERHADAP NABI MUHAMMAD DAN UMMATNYA

Allah berfirman : (QS. Al-Baqarah: 105)
“Orang-orang kafir dari ahli kitab dan orang-orang musyrik tidak menginginkan diturunkannya suatu kebaikan kepadamu dan Tuhanmu. Dan Allah menentukan rakhmat-Nya kepada siapa yang dikehendaki-Nya. Dan Allah adalah pemilik karunia yang besar.”
Yang dimaksud dengan orang-orang kafir di sini ialah Bangsa Yahudi. Mereka dikatakan kafir sebab tidak mempunyai sikap sopan santun kepada Nabi saw. Salah satu dari ketidaksopanan Bangsa Yahudi kepada Nabi saw ialah mengatakan Nabi sehagai orang jahat, padahal beliau seorang yang dipilih oleh Allah untuk menjadi rosul dan diberi wahyu pula. Keberanian Bangsa Yahudi mengucapkan kata-kata yang tidak sopan seperti tersebut di atas kepada Nabi adalah sebagai sikap kekafiran.
Golongan ahli kitab bersikap dengki kepada Nabi, karena tidak ingin Nabi dan ummatnya mendapat karunia Allah. Karunia Allah yang terbesar ialah Kitab suci Al Qur’an yang merupakan hidayah agung bagi kaum muslimin. Dengan Al Qur’an Allah menghimpun dan menyatukan kamu sekalian dalam satu ummat, meluruskan jalan pikiran kamu, membebaskan kamu dari kesesatan penyembahan berhala dan meluruskan jiwa kamu untuk berjalan pada garis-garis fitrah.
Bangsa Yahudi dan kaum penyembah berhala dengki kepada kamu, ketika mereka menyaksikan Al Qur’an turun berangsur-angsur kepada kamu, Sehingga kamu terpimpin pada jalan yang benar dan tumbuh menjadi ummat yang kuat, ummat yang mampu menyebarluaskan dawah, menegakkan prinsip-prinsip kebenaran dan keadilan. Padahal mereka menginginkan agar kamu mengalami kebinasaan, baik dalam urusan dunia maupun agama, karena mereka tidak menghendaki tegaknya kebenaran yang kamu bawa.
Kedengkian Bangsa Yahudi kepada Nabi saw dan ummatnya pada hakekatnya menentang dan marah kepada Allah yang memberikan rahmat tersebut kepada mereka. Menjadikan penerima rahmat sebagai sasaran kedengkian berarti marah kepada pemberi rahmat itu sendiri. Allah menasehatkan kepada Nabi saw dan ummatnya agar tidak merasa khawatir menghadapi kedengkian Bangsa Yahudi dan kaum penyembah berhala karena kedengkian mereka tidak dapat menutup pintu rahmat Allah. Allah tidaklah terpengaruh oleh kedengkian manusia. Dia menentukan rahmat-Nya kepada siapa saja dan kapan saja sesuai dengan kehendakNya. Dialah pemilik tunggal dan karunia yang berbentuk apa pun. Setiap hamba-Nya menerima karunia-Nya. Karena itu tidak patut seseorang dengki melihat orang lain memperoleh kebaikan dari sisi Tuhan-Nya.
Bangsa Yahudi karena tertipu oleh kepercayaan palsunya, yaitu menganggap diri sebagai putra Tuhan dan sebagai bangsa pilihan, maka mereka merasa marah dan dengki kepada Nabi saw dan ummatnya yang mendapatkan rahmat melimpah dari Allah. Selama Al Qur’an menjadi pegangan kaum Muslimin, maka Bangsa Yahudi akan terus berupaya keras merencanakan segala bentuk penghancuran ummat Islam. Karena dengan Al Qur’an inilah bangsa Yahudi merasa ditelanjangi segala cacat celanya dan sekaligus menjadi dasar bagi ummat Islam membangun dirinya menjadi ummat yang kokoh dan bersih. Maka tidak heran kalau Bangsa Yahudi terus menerus mengacaukan pengertian-pengertian Al Qur’an dan melakukan tipu daya kepada ummat Islam agar tidak menjadikan Al Qur’an sebagai prinsip hidup yang mutlak.
--------
76 Karakter Yahudi dalam Al-Qur’an karya Syaikh Mustafa Al-Maraghi, penyusun Drs. M. Thalib, Penerbit CV. Pustaka Mantiq Solo, cetakan pertama April 1989, halaman 68 - 70

DENAH

Denah adalah merupakan salah satu bagian terpenting dari suatu presentasi gambar-gambar arsitektur. (Bagian-bagian gambar lain yang sama pentingnya adalah Tampak, dan Potongan).
Denah atau “plan” dalam bahasa inggrisnya, berasal dari kata Latin ”planum” yang berarti : Dasar. Dalam hal ini dapat lebih jauh diartikan sebagai lantai atau tempat dimana kita berpijak.
Gambar denah adalah sebenarnya juga sama dengan gambar potongan, tapi disini memotongnya dengan suatu bidang datar yang horisontal. Umumnya potongan ini (dalam menggambar denah) kita lakukan dengan ketinggian ± 80 – 100 cm di atas lantai.
Tujuan daripada pembuatan denah adalah untuk menjelaskan ruang-ruang tiga dimensional yang direncanakan. Baik dari segi hubungan ruangnya, dimensinya (dalam arti luas), maupun fungsinya lantai dasar (lantai satu) kadang perlu juga diperlihatkan bagaimana hubungan antara ruang dalam (interior) dan ruang luarnya (exterior).
 
Oleh sebab itu, pada gambar denah selain berupa : batas-batas ruang, yang berupa potongan dinding ataupun partisi dan pembukaan-pembukaan jendela, pintu dan sebagainya, sebaiknya diperlihatkan juga : Susunan perabotan (furniture); gerak aktivitas manusia; notasi-notasi ketinggian lantai dan lain-lainnya.
Yang semua ini disesuaikan dengan skala yang dipakai. Sehingga dengan presentasi yang selengkap mungkin dapat diharapkan terekspresikan fungsi, hubungan dan dimensi ruangnya.
Gambar denah tersebut bisa dikatakan berhasil, bila ternyata yang melihat secara langsung dapat merasakan bagaimana dimensi dan keleluasaan ruang geraknya serta mengenal fungsinya, bahwa ruang tersebut adalah ruang tidur, ruang konperensi, dapur dan sebagainya.
-------
Teknik Presentasi Gambar Arsitektur, F.X. Budi Widodo Pangarso, Jasin Nagawijaya dan Mauro Purnomo Raharjo, Bandung 1981, halaman 27

Minggu, 04 September 2011

SEGELAS AIR JERNIH

Bagaimana caranya membuat segelas kopi berubah menjadi segelas air jernih tanpa membalikan gelasnya ? Ide sederhana adalah untuk mulai mengisi gelas kopi dengan air bersih. Menambahkan dan menambahkan lebih banyak air ke dalam gelas, dan segera hanya air jernih akan berada di dalam. Itulah cara kerjanya ketika mencoba untuk mencapai impian. Sedikit demi sedikit mulai menambahkan lebih banyak pengetahuan, lebih banyak antusias, lebih banyak bertindak dan segera Anda akan memiliki realitas impian Anda.
--------
Status wall-nya Mas Rustono : http://www.facebook.com/rustono.tempeh

CUM LAUDE RAMADHAN

Akan membekas dan terus dihidupkan oleh insan-insan pilihan. Apa saja yang dihidupkan oleh insan-insan pilihan? Insan-insan pilihan akan menghidupkan sholat malam, sedekah, sholat subuh berjamaah dimasjid, puasa-puasa sunah yang rasulullah ajarkan dan koreksi diri dengan istighfar / dzikrullah (= manifestasi i'tikaf).
Semoga Allah memilih kita dan memasukkan ke dalam golongan insan-insan pilihan-Nya. Amin

Takut pada ALLAH dan Sungguh-sungguh Dijalan-Nya

يٰٓأَيُّهَا الَّذِينَ ءَامَنُوا۟ اتَّقُوا۟ اللَّـهَ وَابْتَغُوٓا۟ إِلَيْهِ الْوَسِيلَةَ وَجٰهِدُوا۟ فِى سَبِيلِهِۦ لَعَلَّكُمْ تُفْلِحُونَ
Hai orang-orang yang beriman takutlah kepada Allah dan carilah jalan yang menyampaikan (kamu) kepada-Nya; dan hendaklah kamu bersungguh-sungguh di jalan-Nya; supaya kamu dapat kejayaan. (QS. 5 : 35).

Tafsir Ayat
Hai orang-orang yang beriman takutlah kepada Allah dan carilah jalan yang menyampaikan (kamu) kepada-Nya;...”. Hendaklah selalu melatih diri agar takwa kepada Allah. Takwa mengandung arti takut dan memelihara. Didalamnya terkandung : Khauf (takut akan azab-Nya) dan Raja’ (mengharap rahmat-Nya). Sebab itu haluan hidup yang pertama hendaklah menegakkan takwa kepada Allah, kemudian hendaklah disusun wasilah (jalan dan cara supaya kian lama kian mendekati Tuhan) dengan memperbanyak amal ibadat, berbuat kebajikan, menegakkan budi yang tinggi, belas kasihan kepada sesama manusia. Maka wasilah atau jalan itu tidak lain ialah usaha dari masing-masing orang. Kelak di akhirat akan ditimbang segala amal baik dan buruknya. Bertabah berat amalan kebajikan, bertambah berat amalan kebajikan, bertambah dekatlah kepada yang dituju, keridhoan Allah ta’ala.
“.... ; dan hendaklah kamu bersungguh-sungguh di jalan-Nya; supaya kamu dapat kejayaan.”. Bersungguh-sungguh, bekerja keras sebagai arti dari jihad. Jalan Allah yang lurus, menuju tujuan yang tentu. Tiap orang diserukan supaya masuk ke dalam jalan itu menuju yang tentu, yaitu Allah. Orang dapat berjihad dengan bakatnya sendiri di dalam lapangannya sendiri. Berperang melawan musuh yang hendak merusak agama dan negara bernama jihad; mendidik pemuda supaya menjadi Muslim yang baik, membangun bangunan-bangunan besar yang berfaedah, bertani, berniaga, duduk dalam pemerintahan dan sebagainya hendaklah dikerjakan dengan semangat jihad pula, dengan niat menuntut keridhoan Allah dan melapangkan jalannya. Kejayaan adalah harapan yang diberikan Tuhan bagi kita.
-----------------
Bibliography :
Tafsir Qur'an Al-Furqan, A. Hassan, Penerbit Al Ikhwan Surabaya, Cetakan Kedua 1986, halaman 219 - 220.
Tafsir Al-Azhar Juzu’ 6, Prof Dr. Haji Abdulmalik Abdulkarim Amrullah (Hamka), Penerbit PT. Pustaka Panjimas, cetakan September 2000, halaman 236-237.
Tulisan Arab Al-Qur'an.